Terjadi Saat Arus Balik Lebaran, Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong Sebabkan 10 Terluka
Terjadi bentrokan antara aparat keamanan di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Sepuluh personel terluka di peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
SORONG, KOMPAS — Cekcok saat momentum arus balik Lebaran disebut memicu bentrokan antaranggota Brimob dan TNI Angkatan Laut pada Minggu (14/4/2024) siang di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Sebanyak 10 orang terluka akibat kejadian ini.
Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Johnny Edison Isir melalui siaran pers yang diterima Kompas.id pada Senin (15/4/2024) mengatakan, bentrok dipicu kesalahpahaman antara sejumlah personel di Pelabuhan Sorong. Bentrokan terjadi sekitar pukul 09.00.
Akibatnya, seorang polisi harus menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun lima rekannya menjalani rawat jalan.
Sementara itu, empat anggota TNI AL juga terluka. Mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kejadian ini bermula ketika seorang anggota Brimob hendak mengantar keluarga tanpa pakaian dinas ke kapal. Di sana ia terlibat cekcok dengan seorang anggota TNI AL yang bertugas dalam pengamanan mudik Lebaran di Pelabuhan Sorong.
Cekcok itu berujung perkelahian. Peristiwa itu meluas hingga memicu perkelahian antara sejumlah rekan kedua oknum yang bertikai.
Tak terima dengan aksi itu, sejumlah anggota TNI AL diduga menyerang polisi di Pelabuhan Sorong. Mereka juga merusak satu pos pelayanan Samsat Satlantas Polresta Sorong Kota.
Dua pos pengamanan Lebaran milik polisi juga dirusak. Bentrok terjadi sekitar tiga jam dan berakhir sekitar pukul 15.00.
”Kami menyampaikan permintaan maaf bagi masyarakat di Kota Sorong dan pihak TNI AL. Mudah-mudahan semua anggota yang terluka bisa segera pulih dan kembali bertugas,” kata Johnny.
Ia menyatakan, soliditas dan sinergitas antara TNI dan Polri adalah sesuatu yang tak bisa ditawar. Menurut dia, sinergitas antara kedua belah pihak sangat penting untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif di tengah masyarakat.
”Brimob bersama Bidang Profesi dan Pengamanan serta Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV Sorong akan menyelidiki peristiwa ini hingga tuntas. Oknum anggota yang terbukti bersalah akan diproses,” tegas Johnny.
Sementara itu, Panglima Komando Armada III Sorong Laksamana Muda Hersan menyayangkan bentrokan tersebut. Sebab, soliditas TNI-Polri yang terjalin baik selama ini dirusak sejumlah oknum.