Belasan Bus Layani Arus Balik Gratis Purwokerto-Jakarta
Sebanyak 616 orang dari Banyumas dan sekitarnya kembali ke Jakarta dengan layanan mudik gratis.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 616 orang dari wilayah Banyumas dan sekitarnya kembali ke Jakarta menggunakan layanan mudik gratis dari Terminal Bulupitu Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/4/2024).
Program dari Kementerian Perhubungan ini mendapat apresiasi para pemudik karena bisa menghemat pengeluaran untuk tiket mencapai Rp 2 juta per keluarga.
”Alhamdulillah cukup menolong. Kami sudah dua tahun mudik ikut program mudik gratis. Tahun lalu pakai kereta api, tahun ini pakai bus,” kata Purwo Widianto (41), salah satu peserta mudik gratis dari Purwokerto yang hendak kembali ke Cikarang, Senin.
Purwo menyampaikan, dia bersama istri berserta dua anaknya bisa menghemat ongkos tiket hingga Rp 2 juta pulang pergi.
”Saya kemarin mengecek harga tiket, satu orang Purwokerto-Jakarta Rp 280.000. Kalau dikali empat sekali jalan sudah Rp 1 juta lebih,” kata buruh di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu.
Hal senada disampaikan Rustam (51), penumpang asal Banjarnegara yang akan kembali ke Depok, Jawa Barat.
”Kalau beli tiket sendiri untuk empat orang, bisa Rp 2 juta untuk berangkatnya. Pulang pergi bisa Rp 4 juta. Mudik gratis lumayan bisa menghemat pengeluaran,” kata Rustam, yang sehari-hari membuka warung nasi di Depok, Jawa Barat.
Kasubdit Angkutan Perkotaan dan Jalan Kementerian Perhubungan Iman Sukandar menyampaikan, total ada 616 orang dari wilayah Banyumas dan sekitarnya termasuk Cilacap dan Banjarnegara yang mengikuti program ini. Mereka dilayani dengan 14 unit bus untuk kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
”Sebagaimana tema mudik tahun ini adalah mudik ceria penuh makna, tentu kami berharap ini memberi kebahagiaan dan keceriaan terhadap semua warga khususnya di Kabupaten Banyumas,” tutur Iman.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Junaidi menyampaikan, dengan program mudik gratis ini, dana yang semula untuk ongkos tiket angkutan oleh warga bisa dipakai untuk keperluan lainnya.
Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan perputaran ekonomi di daerah, misalnya dana bisa dibagikan kepada saudaranya, atau juga membeli oleh-oleh.
”Lewat mudik gratis ini, mereka juga bisa melihat kemajuan Banyumas dan berkunjung ke tempat-tempat wisata di sini. Kemudian, nantinya mereka bisa menceritakan keindahan Banyumas kepada tetangga-tetangganya di Jakarta,” tutur Junaidi.