Puncak Arus Mudik Berlalu, Kendaraan yang Melintas di Kalikangkung Berkurang
Kendati puncak arus mudik terlampaui, petugas diminta tetap bersiaga. Skenario rekayasa lalu lintas siap diterapkan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Puncak arus mudik di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah, sudah terjadi pada Sabtu (6/4/2024) malam. Sejak itu, volume kendaraan yang melintas di gerbang tol itu terus menurun.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Sonny Irawan menyebut, pada Sabtu, jumlah kendaraan yang melintas 68.913 unit. Mayoritas melintas pukul 17.00-18.00, sebanyak 4.015 kendaraan per jam.
”Saat puncak arus pada Sabtu, kami memutuskan memberlakukan oneway lokal, dari Gerbang Tol Kalikangkung sampai wilayah Bawen. Sebelumnya, kami melakukan sterilisasi di jalur B (jalur Semarang-Jakarta). Setelah steril, kami beri kesempatan pengendara dari barat melintas di jalur B untuk mengurai kepadatan,” kata Sonny, Selasa (9/4).
Sonny menuturkan, ada sejumlah indikator yang menentukan penerapan oneway atau sistem satu arah lokal di Jateng. Hal itu berdasarkan perhitungan lintasan per jam, tahapan rekayasa lalu lintas yang dilakukan, dan kondisi lalu lintas di jalur arteri. Penerapan sistem satu arah lokal di tol, kata dia, tidak boleh membuat lalu lintas di jalur arteri terganggu.
Penerapan sistem satu arah lokal di Jateng bersifat situasional. Begitu kepadatan terurai, rekayasa lalu lintas tersebut bisa dihentikan. Selain Sabtu malam, sistem satu arah lokal diterapkan pada Minggu dan Senin (7-8 April).
”Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan, oneway lokal berjalan aman dan lancar. Keputusan (menerapkan sistem satu arah lokal) yang kami ambil tepat dan tidak merugikan,” ucap Sonny.
Sejak Sabtu, volume kendaraan yang melintas di GT Kalikangkung terus menurun. Berdasarkan data Posko Terpadu Kalikangkung, jumlah kendaraan yang masuk pada Minggu sebanyak 60.319 unit. Pada Senin, jumlah kendaraan yang masuk tercatat 44.548 unit.
”Pada Senin, rata-rata kendaraan yang melintas sekitar 1.800 kendaraan per jam. Lintasan per jam tertinggi terjadi pada pukul 11.00-12.00 dengan jumlah kendaraan yang melintas 3.188 unit per jam. Sementara itu, lintasan lalu lintas per jam paling sedikit terjadi pada pukul 18.00-19.00 yakni 857 unit per jam,” ujar Kepala Posko Terpadu Kalikangkung Ajun Komisaris Sujid Riyanto.
Di Kalikangkung, ada empat kategori kondisi lalu lintas berdasarkan jumlah kendaraan yang melintas per jam. Jumlah kendaraan yang melintas di bawah 2.000 per jam masuk kategori normal. Kemudian, kendaraan yang melintas di bawah 3.000 per jam masuk pada kategori ramai.
Sementara itu, jika kendaraan yang melintas di bawah 4.000 dikategorikan sebagai padat. Adapun, jika kendaraan yang melintas di atas 4.000 disebut emergency atau darurat.
Kendati puncak arus mudik telah berlalu, Sonny meminta para petugas tetap bersiaga. Jika sewaktu-waktu kembali ada kenaikan volume arus kendaraan, rekayasa lalu lintas yang telah disusun bisa langsung diterapkan.
Selain jalur tol, polisi juga memastikan, jalur mudik di pantura berjalan dengan lancar. Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan, pengawalan terhadap para pemudik dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan di sepanjang perjalanan.
"Khusus jalur Pantura memang sengaja, dari mulai Brebes kami melakukan pemeriksaan di check point. Jadi, pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua kami kumpulkan dari check point Brebes kemudian kami kawal beranting ke Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang sampai ke perbatasan,” tutur Luthfi.
Luthfi mengimbau para pengguna jalan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan. Masyarakat yang mengalami kendala dalam perjalanan diminta menghubungi petugas.
”Saya berharap kendaraan dan fisik pemudik menjadi prioritas utama. Gunakanlah rest area, check point untuk beristirahat,” katanya.