Bus Tabrak Minibus Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Japek
Polisi ungkap kronologi kecelakaan maut di Tol Japek Km 58 yang menewaskan sembilan orang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS- Kecelakaan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) dipicu bus yang menabrak sebuah minibus yang hendak menepi ke bahu jalan. Semua korban disebut tewas akibat kobaran api yang muncul setelah tabrakan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Jules Abast mengungkapkan, kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan itu terjadi pukul 07.04 di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat dilakukan contraflow atau lawan arah. Kecelakaan ini mengakibatkan dua minibus terbakar.
Ia menuturkan, kronologi kecelakaan bermula ketika mobil minibus Daihatsu Gran Max dari arah Jakarta mengalami masalah mesin dan hendak menepi ke bahu jalan di sisi kanan. Tiba-tiba bus dari arah Cikampek menabrak mobil tersebut hingga terbakar.
Kemudian, mobil minibus Daihatsu Terios turut menabrak bagian belakang bus yang mendadak berhenti. Mobil Terios itu ikut terbakar. Dari data Korps Lalu Lintas Polri, sembilan tewas terbakar.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan proses olah tempat kejadian perkara," kata Jules.
Akibat kejadian ini, ia memaparkan, jalur lawan arah atau contraflow di Tol Japek dari arah Cikampek ke Jakarta dihentikan. Para pengguna jalan tol diarahkan menuju ke jalur arteri.
"Semua korban dibawa ke RSUD Karawang. Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Achmad Wiyagus turut berdukacita yang mendalam atas peristiwa ini," kata Jules.
Ia pun mengimbau para pengemudi agar menggunakan rest area apabila mengalami kelelahan dan mengantuk. Sebab, kondisi tersebut sering kali memicu terjadinya kecelakaan.
Dari data Polda Jabar, total terjadi kecelakaan lalu lintas selama arus mudik di Jawa Barat dari Jumat (5/4/2024) hingga Senin. Empat kecelakaan sebelumnya terjadi di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Akibat lima kecelakaan yang terjadi dalam empat hari terakhir di jalur tol dan jalan arteri ini mengakibatkan 13 korban tewas dan 29 korban luka-luka.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiana Dewi meminta para pemudik menggunakan pos kesehatan yang tersebar di jalur mudik dan tempat istirahat. Dengan cara ini untuk mengatasi kelelahan yang rawan memicu terjadinya kecelakaan.
Ia menuturkan, Dinkes Jabar menyediakan 253 pos kesehatan. Semuanya tersebar di jalur mudik jalan tol, jalan arteri dan destinasi wisata.
Adapun setiap pos terdapat tiga shift atau pembagian jam kerja tenaga kesehatan untuk melayani para pemudik. Setiap shift terdiri dari satu dokter dan dua perawat.
"Kami juga menyiagakan 107 rumah sakit dan 406 puskesmas di jalur mudik. Di sejumlah pos kesehatan terdapat layanan pijat refleksi hingga akupuntur," ujarnya.