Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Panjang Jadi Jalur Alternatif Penyeberangan
Pelabuhan Panjang dibuka sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik saat puncak kepadatan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Ratusan ribu pemudik dari Jawa menyeberang ke Sumatera saat puncak arus mudik pada Sabtu (6/4/2024) hingga Minggu (7/4/2024) pagi. Untuk mengurai penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Panjang mulai dibuka sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik.
General Manager Pelindo Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi mengatakan, pemudik dari Jawa itu diangkut menggunakan KMP Panorama Nusantara dari Pelabuhan Ciwandan, Banten. KMP Panorama bersandar di Pelabuhan Panjang pada Minggu sekitar pukul 02.00.
Kapal tersebut mengangkut 54 unit kendaraan yang terdiri dari 38 unit sepeda motor dan 26 truk dengan total penumpang berjumlah 77 orang.
Imam menyebut, Pelabuhan Panjang digunakan selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2024 untuk mengurai kepadatan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. ”Perlu ada tambahan pelabuhan selain Pelabuhan Bakauheni untuk memastikan arus mudik berjalan lancar sehingga para pemudik merasa nyaman dan aman,” kata Imam, Minggu (7/4/2024).
Untuk membantu kelancaran bongkat muat kapal, Pelindo Regional 2 Panjang menyiapkan berbagai fasilitas, antara lain dermaga, 3 unit motor pandu, dan 4 unit kapal tunda. Pihaknya juga menyiapkan lapangan sebagai area parkir yang dapat menampung sekitar 1.000 unit kendaraan pemudik.
Selama ini, Pelabuhan Panjang digunakan untuk melayani kegiatan ekspor dan impor barang dari Kota Bandar Lampung. Pelabuhan tersebut juga sebagai jalur tol laut untuk distribusi barang-barang ke sejumlah daerah di wilayah timur Indonesia.
Berdasarkan data Posko Bakeuheni selama 24 jam, yakni periode Sabtu (6/7/2024) pukul 08.00 hingga Minggu (7/4/2024) pukul 08.00, tercatat jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak sebanyak 47.165 orang. Adapun total kendaraan yang menyeberang dari Lampung ke Banten sebanyak 8.843 unit. Kendaraan didominasi roda empat sebanyak 6.234 unit, truk 1.402 unit, sepeda motor 715 unit, dan bus 492 unit.
Sementara jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni untuk periode yang sama tercatat 11.6569 orang. Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 85.244 orang.
Adapun total jumlah kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sebanyak 19.503 unit. Kendaraan didominasi roda empat dengan 17.511 unit, truk 1.402 unit, bus 658 unit, dan roda dua 13 unit.
Pantauan Kompas, sepanjang Sabtu (6/4/2024) hingga Minggu (6/4/2024), situasi lalu lintas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, ramai lancar. Ratusan kendaraan terlihat memadati area parkir dermaga. Arus kendaraan semakin padat pada malam hingga dini hari.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan Kapten Rudi Sunarko mengatakan, pihaknya menerapkan pola bongkar tanpa muat di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu. Langkah ini dilakukan agar kapal bisa lebih cepat kembali ke Pelabuhan Merak untuk kembali mengangkut penumpang.
Namun, penerapan pola bongkar tanpa muat itu justru memicu penumpukan kendaraan di area parkir dermaga. Pihak ASDP memutuskan untuk kembali menerapkan pola bongkar muat di Pelabuhan Bakauheni agar kendaraan tidak terlalu lama mengantre kapal di area parkir dermaga.
Untuk membantu kelancaran bongkat muat kapal, Pelindo Regional 2 Panjang menyiapkan berbagai fasilitas, antara lain dermaga, 3 unit motor pandu, dan 4 unit kapal tunda.
Kepala Polda Lampung Inspektur Jenderal Helmy Santika mengatakan, pihaknya mengecek kondisi lalu lintas di jalan tol dan jalan lintas sumatera di Lampung. Helmy juga mengecek kesiapan di berbagai simpul transportasi, seperti pelabuhan, bandara, dan stasiun. Secara umum, situasi arus mudik diLampung berjalan lancar.
Polisi juga menyiapkan pengawalan untuk pemudik sepeda motor yang tiba di Pelabuhan Bakauheni pada malam hari. Langkah ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan tindak kriminal selama di perjalanan. Apalagi, kondisi jalan lintas Sumatera cenderung gelap dan sepi pada malam hari.
Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli di sejumlah titik untuk mengantisipasi adanya pelemparan batu pada kendaraan yang melintas di jalan tol. Sebelumnya, Polda Lampung menerima laporan adanya pelemparan baru oleh sekelompok anak terhadap kendaraan yang melintas di tol di Lampung. Tujuh remaja yang diduga melakukan pelemparan diamankan dan dilakukan pembinaan.