H-3 Lebaran, Arus Mudik di Pantura Cirebon Masih Padat
Jalur pantura Cirebon, Jawa Barat, masih dipadati kendaraan pada tiga hari menjelang Lebaran.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Tiga hari menjelang Lebaran atau H-3, arus mudik di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat, masih dipadati puluhan ribu kendaraan. Tidak hanya yang mengarah ke Jawa Tengah, kepadatan juga terjadi ke arah Jakarta. Polisi pun memberlakukan rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus.
Kepadatan arus antara lain tampak di perempatan Jalan Pemuda dan Jalan Ahmad Yani, Kota Cirebon, Minggu (7/4/2024) siang. Di jalur yang mengarah ke Jateng, kendaraan didominasi oleh sepeda motor dengan pelat nomor B, G, D, T, dan R. Antrean kendaraan di lampu lalu lintas hingga 100 meter.
Pada jalur sebaliknya atau yang mengarah ke Jakarta, kepadatan juga terjadi. Di Jalan Ahmad Yani, misalnya, kendaraan yang didominasi bus mengantre lebih dari 200 meter. Meski demikian, mobil masih melaju pelan. Polisi pun memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai arus.
Kepadatan di jalur pantura, terutama yang mengarah ke Jakarta, terjadi seiring penerapan sistem one way dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan Kilometer 72 hingga Jalan Tol Semarang-Batang Km 414.
Di perempatan Jalan Pemuda, polisi memberikan waktu lampu hijau lebih lama bagi kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Sebaliknya, waktu berhenti bagi pengendara yang menuju Cirebon ditambah. Sejumlah tempat putar balik (u-turn) juga ditutup, seperti di wilayah Sunyaragi dan Rajawali.
”Karena imbas dari sistem one way(satu arah), kepadatan sudah di lampu merah Perum. Jadi, kita kasih kesempatan lebih lama untuk kendaraan yang mengarah ke Jakarta,” ujar Inspektur Satu Agus Budianto, petugas di Pos Pengamanan Pemuda Cirebon, saat mengatur arus lalu lintas.
Kepadatan di jalur pantura, terutama yang mengarah ke Jakarta, terjadi seiring penerapan sistem one way dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan Kilometer 72 hingga Jalan Tol Semarang-Batang Km 414. Rekayasa ini berlaku sejak Jumat (5/4/2024) pukul 21.50 sampai Minggu pukul 24.00 secara situasional.
Dengan sistem itu, kendaraan yang mengarah ke Jakarta tidak bisa melalui tol dan harus menuju jalur pantura. Polisi pun bersiap menutup sejumlah lampu lalu lintas di jalan arteri, seperti di Jalan Pemuda. Rekayasa itu berlangsung secara situasional sesuai kepadatan arus lalu lintas.
”Kami menutup sebagian titik u-turn atau putar balik agar tidak terjadi crossing. Titik pelaksanaannya tentatif, yaitu ada di Jalan Pemuda, Kanggraksan, dan Perum,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Ngadiman. Pihaknya juga menyiapkan tim urai kemacetan.
Pengalihan arus juga disiapkan untuk kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Kendaraan yang datang dari arah Jawa akan diminta belok kanan di Jalan Kalijaga lalu menuju Jalan Cangkol-Gunung Jati-Karangampel-Jatibarang, Indramayu-Lohbener-lalu ke pantura arah Jakarta.
Di jalur yang mengarah ke Jateng, volume kendaraan terus meningkat. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Kota Cirebon, jumlah kendaraan yang melintas pada Minggu hingga pukul 08.00 mencapai 42.423 unit. Sebanyak 39.680 unit di antaranya kendaraan roda dua.
Jumlah itu diprediksi masih akan bertambah hingga Minggu malam. Pada Sabtu (6/4/2024), misalnya, volume kendaraan mencapai 112.191 unit dengan sepeda motor 99.708 unit. Jumlah itu melonjak dibandingkan pada Jumat (5/4/2024), yakni 51.129 unit.