Puncak Arus Mudik, Jalur Pantura Cirebon Dipadati Kendaraan
Kepadatan kendaraan terjadi di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat, saat puncak arus mudik Lebaran, Sabtu (6/4/2024).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kendaraan memadati jalur pantai utara atau pantura Cirebon, Jawa Barat, pada puncak arus mudik, Sabtu (6/4/2024) pagi. Kepadatan tidak hanya terjadi di jalan menuju Jawa Tengah, tetapi juga ke arah Jakarta yang terimbas penerapan sistem satu arah atau one way.
Kepadatan kendaraan, antara lain, terjadi di Jalan Pemuda dan Jalan Kalijaga, Kota Cirebon. Sepeda motor dengan pelat nomor B, D, G, dan R mendominasi kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Ada juga mobil dan bajaj biru yang berasal dari Jakarta. Meski lambat, kendaraan masih melaju.
Adapun kecepatannya berkisar 20-30 kilometer per jam. Di lampu merah Pemuda, kendaraan mengantre hingga lebih dari 100 meter. Petugas juga menutup beberapa tempat putar balik atau U-turn, seperti di Jalan Sunyaragi dan Brigjen Darsono. Tujuannya, untuk memperlancar arus kendaraan.
”Perjalanannya macet dikit-dikit, di Bekasi dan Pamanukan (Subang),” ucap Nanang (25), pemudik asal Jakarta yang ingin ke Cilacap, Jateng. Bersama dua anggota keluarganya, ia berangkat dari Jakarta pada Jumat pukul 22.00. Mereka baru sampai di Cirebon pada Sabtu pukul 08.00.
Menggunakan bajaj, mereka beberapa kali berhenti untuk beristirahat dan mendinginkan mesin. Mereka singgah di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum. ”Kalau panas, iya. Setiap tahun begini (mudik pakai bajaj). Yang lainnya sudah berangkat duluan pakai bajaj juga,” kata Nanang.
Kepadatan kendaraan juga terjadi di arah sebaliknya. Berbeda dengan arus mudik ke Jateng, jalur ini didominasi oleh mobil dan bus. Sebagian besar bus dalam kondisi kosong setelah mengantar penumpang. Petugas mematikan lampu lalu lintas di Sunyaragi untuk memperlancar arus.
Polisi turut mengatur arus lalu lintas, antara lain di persimpangan Pemuda, Weru, dan Kalijaga. Peningkatan arus kendaraan menuju Jakarta ini merupakan imbas dari pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Tol Cikopo-Palimanan Kilometer 72 hingga Kalikangkung Km 414.
Rekayasa lalu lintas di jalan bebas hambatan itu berlangsung mulai Jumat (5/4/2024) pukul 21.50 dan direncanakan hingga Minggu (7/4/2024) pukul 24.00. Lalu, rekayasa lalu lintas dilanjutkan pada Senin dan Selasa (8-9/4/2024) pukul 09.00-24.00. Akibatnya, kendaraan yang menuju Jakarta tidak bisa melalui tol.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Ardi Wibowo mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran Satlantas Polres Cirebon Kota untuk mengantisipasi kemacetan di pantura arah Jakarta. Apalagi, Sabtu ini diprediksi menjadi puncak arus mudik.
Pihaknya pun telah menyiagakan petugas di pos pelayanan dan pengamanan yang rawan kepadatan. Pos itu tersebar di Weru, Pasar Gebang, Pasar Tegalgubug, hingga Pasar Palimanan. Petugas juga telah menyiapkan rekayasa arus dengan mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif.
”Apabila (arus) dari Jawa Tengah terjadi kepadatan, pengalihan arus dilakukan di Kalijaga yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota,” kata Ardi.
Dari situ, kendaraan akan melalui Jalan Cangkol-Gunung Jati-Karangampel-Jatibarang-Lohbener lalu ke pantura arah Jakarta.
Adapun kendaraan yang mengarah ke Bandung bisa melalui jalur alternatif Sumber-Plumbon-Palimanan-Ciwaringin-Majalengka dan seterusnya. Petugas telah menyiapkan rambu lalu lintas yang dapat mengarahkan pengendara. Meski demikian, pengalihan arus itu bersifat situasional.
Selain pengalihan arus kendaraan, pihaknya juga akan menutup sejumlah tempat putar balik kendaraan atau U-turn di sepanjang jalur pantura Cirebon.
”Ada kurang lebih 69 U-turn yang kami tutup dari total sekitar 140 U-turn. Ini untuk mengurangi kepadatan jika volume kendaraan meningkat,” katanya.