Puncak Arus Mudik 2024 Jalur Nagreg Diprediksi Malam Ini
Puncak arus mudik di Nagreg, Kabupaten Bandung, diperkirakan terjadi hari ini. Lalu lintas didominasi sepeda motor.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Puncak arus mudik di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diprediksi terjadi Sabtu (6/4/2024) malam ini. Sepeda motor mendominasi jalur selatan Jabar ini dengan tren kepadatan kendaraan terjadi pada malam hingga pagi.
Kepala Polresta Bandung Komisaris Besar Kusworo Wibowo mengatakan, kepadatan kendaraan di Jalur Nagreg mulai terlihat sejak H-5 Lebaran. Namun, puncak arus mudik yang sebelumnya diprediksi terjadi Jumat (5/4/2024) belum terjadi di jalur selatan ini.
Padahal, jalur ini menghubungkan sejumlah titik tujuan mudik di Jabar, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, hingga wilayah Jawa Tengah.
”Puncak arus mudik dari prediksi Jumat kemarin belum terlihat di sini (Jalur Nagreg). Kami melihat arus kendaraan masih landai. Jadi, kemungkinan puncak arus mudik terjadi Sabtu ini,” paparnya di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu sore.
Untuk mengantisipasi kepadatan, lanjut Kusworo, petugas pengamanan telah tersebar sesuai dengan pos yang disediakan. Dia juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan jalur utama.
Alasannya, sebagian jalan alternatif di jalur selatan berupa jalur sempit dan curam. Hal itu berpotensi berbahaya bagi pengendara yang tidak memahami rute tersebut.
”Petugas mengantisipasi kendaraan yang akan menyalip sehingga terjadi tatap muka di arus berlawanan yang menyebabkan jalur tersendat. Kami juga tidak menyarankan jalur alternatif karena patahan dan belokannya tajam dengan jalan yang sempit. Kendaraan diharapkan tetap menggunakan jalur utama dengan tertib,” ujarnya.
Koordinator Data dan Kehumasan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Ruddy Heryadi memaparkan, kendaraan yang melintasi Jalur Nagreg hingga Sabtu pukul 15.00 mencapai 84.183 unit. Sebanyak 52.647 unit kendaraan bergerak ke arah timur (Garut, Tasikmalaya, Jateng), sementara 31.536 unit bergerak sebaliknya menuju arah Bandung.
”Untuk yang ke arah timur, pengguna sepeda motor mencapai 17.037 unit, sementara mobil dan kendaraan lainnya mencapai 13.150 unit. Sisanya berupa kendaraan besar yang berjumlah 1.254 unit,” ujarnya.
Menurut Ruddy, jumlah kendaraan yang melewati Jalur Nagreg didominasi sepeda motor. Dari total 209.057 unit kendaraan yang lewat sejak H-7, Rabu (3/4/2024), 58 persen adalah sepeda motor, lalu 39 persen mobil dan kendaraan penumpang lainnya. Sisanya 3 persen berasal dari kendaraan besar.
Meskipun belum menyentuh puncak arus, kemacetan sempat terjadi pada Sabtu siang. Namun, kepadatan kendaraan ini terjadi karena adanya aktivitas pekerja pabrik yang usai bekerja di kawasan Limbangan, Kabupaten Garut. Kemacetan terjadi sekitar satu jam, pukul 14.00 hingga 15.00.
Arus lalu lintas di Nagreg kembali normal hingga pukul 18.00. Kendaraan yang melintasi jalur ini bisa melaju dengan kecepatan lebih dari 40 kilometer per jam. Kepala Pos Pelayanan Cikaledong Ajun Komisaris Sumartono tetap mengimbau masyarakat berhati-hati dan menjaga kecepatannya meskipun jalur belum dipadati kendaraan.
”Nagreg hingga Sabtu sore lancar tanpa ada sendatan. Tadi sempat terhambat karena ada kegiatan pabrik di seputaran Garut. Namun, besok, ada kemungkinan kepadatan terjadi karena aktivitas pasar sehingga para pengendara tetap diimbau berhati-hati dan bersabar,” ujarnya.