Liburan ke Lombok, Jangan Hanya ke Mandalika
Jika ke Mandalika dirasa sudah biasa, ada berbagai pilihan lain yang tak kalah seru saat liburan ke Lombok.
Kawasan Sirkuit Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, belakangan menjadi primadona. Terutama wisatawan domestik. Tetapi, jika pesonanya tak bikin puas, ada berbagai destinasi lain di Lombok yang bisa jadi pilihan selain kawasan sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu. Termasuk saat libur Lebaran ini.
Sirkuit Mandalika berjarak sekitar 17 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok (BIL). Tidak ada kendaraan umum ke Mandalika, tetapi wisatawan bisa memilih transportasi daring. Opsi lain adalah menyewa sepeda motor mulai Rp 75.000 per hari atau mobil dari Rp 250.000 per hari.
Setelah berkendara 15-20 menit melewati jalan bypass BIL-Mandalika, wisatawan akan tiba di bundaran selamat datang Mandalika. Dari bundaran itu, ada dua pilihan. Lurus saja menuju kawasan pesisir atau, jika tak sabar, belok kanan ke arah sirkuit.
Jika lurus ke kawasan pesisir, ada Pantai Gerupuk dan Pantai Tanjung Aan. Pantai-pantai tersebut menyuguhkan keindahan pesisir dengan pasir putih lembut. Jika tak puas dari dekat, tak jauh dari Tanjung Aan, ada Bukit Merese yang bisa didaki untuk menikmati pesisir dari ketinggian.
Baca juga: Keindahan Pesona Desa Sembalun di Kaki Rinjani
Jika langsung ke sirkuit, berswafoto di depan sirkuit jarang dilewatkan wisatawan. Ada tiga titik swafoto, termasuk patung Presiden Joko Widodo.
Jika belum puas, wisatawan bisa juga masuk ke dalam sirkuit. Pengelola menawarkan aktivitas di dalam sirkuit lewat kegiatan Mandalika Track Walk bagi komunitas sepeda motor ataupun roda empat. Juga ada Lampaq di Sirkuit atau jalan-jalan di sirkuit bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Pilihan masuk ke sirkuit bisa dilewati. Wisatawan bisa juga mengunjungi kawasan Bukit dan Pantai Seger. Dari bukit ini, sirkuit tetap bisa dinikmati. Jauh lebih lengkap, bisa melihat kawasan pesisir di sisi timur. Jika menginap di Mandalika, Bukit Seger adalah salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam.
Sayangnya, di sekitar area Sirkuit Mandalika, pilihan untuk kuliner sangat terbatas. Wisatawan harus bergeser ke sisi barat. Mulai dari area Pantai Kuta Mandalika hingga Jalan Pariwisata Mandalika, beragam kuliner bisa dipilih, mulai dari kaki lima hingga restoran tersedia. Di sisi barat Mandalika juga lebih banyak pilihan penginapan, mulai dari homestay hingga hotel berbintang.
Baca juga: Mandalika Bangun Peradaban
Memacu adrenalin
Mengunjungi sirkuit dan pesisir pantai kawasan Mandalika mungkin jadi terdengar biasa. Kurang menantang. Terutama bagi pencinta wisata minat khusus. Oleh karena itu, ada pilihan lain, yakni menikmati keindahan pesisir sekaligus memacu adrenalin.
Wisatawan bisa berkunjung ke kawasan wisata Aerosport Lancing di Desa Mekarsari, Praya Barat, Lombok Tengah. Kawasan ini berada sekitar 18 kilometer arah barat Mandalika.
”Kawasan wisata Aerosport Lancing menawarkan paket aerosport seperti paragliding dan paramotor. Bisa juga berkemah di gazebo yang menghadap langsung ke pesisir,” kata Haryono Ramadhan (44) dari bagian pemasaran Sky Lancing Lombok Paragliding, pengelola kawasan itu.
Menurut Ramadhan, kegiatan di Lancing dibuka pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Hal itu karena banyak peminat aktivitas paragliding dan paramotor berburu suasana matahari terbit dan matahari terbenam.
”Lombok yang disebut sebagai kepingan surga benar-benar akan terlihat. Suasana langit jingga saat matahari terbit atau terbenam berpadu hamparan hijau perbukitan, pesisir pantai, hingga samudra luas bisa dinikmati dari atas,” kata Ramadhan.
Suasana langit jingga saat matahari terbit atau terbenam berpadu hamparan hijau perbukitan, pesisir pantai, hingga samudra luas bisa dinikmati dari atas.
Ramadhan menambahkan, bagi peminat aktivitas itu, mereka mematok tarif mulai Rp 750.000 untuk paragliding dan mulai Rp 1 juta untuk paramotor. Jika ingin berkemah, biayanya mulai dari Rp 150.000 per orang. Pengunjung harus reservasi sehari sebelumnya lewat akun media sosial mereka.
”Kami juga menyediakan layanan jemput dari hotel atau bandara. Tentu ada biaya tambahan. Kalau untuk tarif paket, itu sudah termasuk biaya pemandu dan asuransi. Seluruh pemandu yang nanti tandem (terbang bareng) sudah bersertifikat,” katanya.
Menurut dia, sejak dibuka akhir 2022 lalu, peminat kegiatan aerosport Lancing cukup tinggi. Apalagi, Lancing menjadi lokasi kejuaraan paralayang dunia Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) pada 2023. Acara itu diikuti 85 peserta dari 29 negara.
Saat ini, wisatawan mancanegara yang menjajal destinasi tersebut banyak dari Eropa, China, dan Malaysia. Sementara wisatawan domestik banyak datang dari Jakarta dan Surabaya. ”Wisatawan lokal juga cukup banyak yang berminat dan mencoba,” kata Ramadhan.
Aktivitas memacu adrenalin lain juga bisa dirasakan wisatawan dengan mengikuti arung jeram di Lombok Rafting. Destinasi ini berada di Desa Batu Mekar, Narmada, Lombok Barat, sekitar 32 kilometer utara Bandara Internasional Lombok.
Baca juga: Mandalika Bangun Peradaban
Pemilik Lombok Rafting, Dwi Amang Supiyanto (50), mengatakan, jalur yang dilewati sepanjang 5 kilometer dengan total enam jeram. Masing-masing punya karakteristik sendiri dan dijamin memacu adrenalin wisatawan. ”Kami buka dari pukul 09.00 sampai 16.30. Aktivitas ini terbuka untuk usia empat tahun ke atas hingga manula. Kegiatan didampingi pemandu yang telah mendapat pelatihan khusus,” ujarnya.
Amang tidak mau menyebut berapa tarif per orang, tetapi menurut dia lebih terjangkau dibandingkan aktivitas serupa di daerah lain. Selain memacu andrenalin, Lombok Rafting juga menyajikan rindang hijau hutan di sepanjang Sungai Jangkuk yang dilewati.
Jalur yang dilewati sepanjang 5 kilometer dengan total enam jeram. Masing-masing punya karakteristik sendiri dan dijamin memacu adrenalin wisatawan.
Beberapa kawasan pesisir di Lombok juga menjadi favorit wisatawan untuk aktivitas minat khusus lain, seperti berselancar. Salah satunya Bangko-Bangko Sekotong, Lombok Barat, sekitar 50 kilometer barat daya Mataram, ibu kota NTB. Kawasan ini punya dinding ombak hingga 12 meter yang menarik banyak peselancar mancanegara dan domestik.
Jika sekadar ingin belajar, cukup ke Gerupuk dan Selong Belanak yang masih dekat dari Mandalika. Biaya sewa papan mulai dari Rp 50.000 tanpa tutor dan Rp 250.000 dengan tutor, termasuk asuransi.
Baca juga: Desa Wisata Lingkar Mandalika Tangkap Peluang dengan Paket Wisata
Air terjun
Lombok juga memiliki air terjun yang tersebar di sejumlah kabupaten. Di Lombok Tengah ada Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu. Di Lombok Timur ada Air Terjun Mangku Sakti dan Air Terjun Jeruk Manis. Sementara di Lombok Utara ada Air Terjun Sendang Gila dan Tiyu Kelep yang jadi favorit.
”Sendang Gila dan Tiyu Kelep memang cukup jauh dari Mataram. Sekitar tiga jam. Apalagi saat sampai, ke air terjunnya perlu jalan kaki. Tetapi, perjuangan ke sana dijamin terbayar,” kata Firman (31), warga Lombok Barat.
Menurut Firman, mengunjungi Sendang Gila dan Tiyu Kelep memang salah satu opsi terbaik jika ingin melihat air terjun di Lombok. Apalagi, kedua air terjun ini berada di kawasan kaki Gunung Rinjani.
Sendang Gila punya ketinggian sekitar 30 meter, sedangkan Tiyu Kelep sekitar 35 meter. Mata airnya yang berada di kawasan Rinjani, selain jernih, juga terasa segar saat mandi di sana. Tentu jaminan udara segar karena berada di area tutupan hutan.
Baca juga: Kebun Jeruk, Magnet Baru Wisata Sembalun
Selain ada air terjun, di kawasan itu juga terdapat Desa Adat Senaru dan Desa Adat Bayan. Wisatawan bisa melihat aktivitas warga suku Sasak (suku asli Lombok) di rumah adat mereka yang sekaligus jadi tempat tinggal.
”Jika mau menginap di Senaru juga bisa. Kalau mau lanjut, bisa menginap di Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani,” kata karyawan salah satu bank di Kota Mataram itu.
Sembalun, selain jadi pintu pendakian Rinjani, juga menawarkan beragam aktivitas lain. Mulai dari menjajal perbukitan, memetik stroberi dan jeruk, hingga bersantai di kedai-kedai tengah dan pinggir sawah juga perbukitan sambil menyeruput kopi setempat.
”Kalau ke utara (Lombok Utara), juga ada sate ikan khas yang bisa dinikmati wisatawan sebelum melanjutkan perjalanan. Biasanya banyak ditemukan di kawasan pesisir yang kita lewati saat menuju Air Terjun Sendang Gila,” kata Firman.
Lihat juga: Geliat Desa Wisata Hijau Bilebante
Jika aktivitas di desa adat masih kurang, ada puluhan desa wisata yang bisa dikunjungi. Desa-desa wisata itu tersebar di sejumlah wilayah di Lombok. Tidak hanya bisa melihat dan mengikuti paket yang ditawarkan desa wisata, para wisatawan juga bisa berinteraksi dengan warga.
Desa-desa wisata juga menyiapkan paket kuliner tradisional yang dijamin menggoyang lidah. Apabila ingin berlama-lama, sejumlah desa wisata juga memiliki homestay bagi tamunya.
Jika berlibur ke Lombok, termasuk pada Lebaran ini, bisa ke Mandalika, Gili, dan Senggigi. Tetapi, jika belum puas, ada banyak pilihan lain yang sayang untuk dilewati. Yuk, segera cari tiketnya. Selamat berlibur di Lombok!