Tiga Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Laut Aceh Jaya
Kapal pengangkut pengungsi Rohingya tenggelam, sejumlah penumpang hilang di laut.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
CALANG, KOMPAS — Nelayan di Kabupaten Aceh, Aceh, menemukan tiga jenazah yang terapung di laut lepas. Kuat dugaan jenazah tersebut merupakan pengungsiRohingya yang mengalami kecelakaan kapal terbalik di perairan Kabupaten Aceh Barat beberapa hari sebelumnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Jaya Fajri, Minggu (24/3/2024), menuturkan, jenazah tersebut ditemukan oleh nelayan sepanjang Sabtu. Dua jenazah perempuan dewasa ditemukan pada Sabtu pagi dan satu jenazah anak laki-laki ditemukan pada sore hari.
Saat sedang melaut, nelayan melihat jenazah terombang-ambing di lautan dengan posisi telungkup. Proses evakuasi jenazah itu dilakukan bersama BPBD, Basarnas, Polri, dan nelayan.
Jasad korban dimasukkan ke dalam kantong jenazah, lalu dishalatkan oleh warga. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Teuku Umar Calang untuk proses identifikasi lebih lanjut.
”Jumlah jenazah diperkirakan lebih dari tiga, warga melihat ada beberapa jenazah lain,” kata Fajri.
Fajri mengatakan, tidak ada kartu identitas pada ketiga jenazah itu. Dia menduga mereka merupakan pengungsi Rohingya yang pada Selasa (19/3/2024) malam mengalami kecelakaan di perairan Aceh Barat, kabupaten tetangga. Sesuai dengan pengakuan pengungsi Rohingya yang selamat, sejumlah penumpang hilang di laut saat kapal terbalik.
Nelayan Aceh Barat dan Basarnas Banda Aceh pada Rabu dan Kamis mengevakuasi pengungsi Rohingya yang selamat. Mereka bertahan dengan cara duduk di atas kapal yang terbalik.
Saat ini, 75 pengungsi Rohingya yang selamat ditampung sementara oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Mereka ditempatkan di gedung bekas kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat di Kecamatan Johan Pahlawan.
Sebelumnya, anggota staf UNHCR Indonesia, Faisal Rahman, mengatakan informasi yang dia dapatkan dari pengungsi, jumlah penumpang dalam kapal yang terbalik itu 142 orang. Namun, beberapa pengungsi menyebutkan, jumlahnya 150 orang.
Adapun yang berhasil diselamatkan 75 orang dan sisanya disebutkan hilang di telah gelombang samud]era.
”Sisanya masih hilang. Saya tidak berani memastikan mereka yang hilang sudah menjadi korban (meninggal) atau tidak. Yang jelas mereka masih hilang,” kata Faisal.
Tim Basarnas Banda Aceh akan melanjutkan pencarian pada Minggu. Sebab, menurut informasi dari nelayan, masih ada jenazah yang terombang-ambing di lautan.