Sejak Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 sampai Sabtu (23/3/2024) pukul 19.57, kedalaman Laut Jawa di barat Pulau Bawean masih mengirimkan rentetan gempa tektonik. Padahal, tiga guncangan berkekuatan magnitudo 6M, 5,3M, dan 6,5M pada Jumat telah merusak lebih dari 140 bangunan dan melukai setidaknya 3 warga Pulau Bawean.
Saat berita ini ditulis di Desa Sawah Mulia, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, terasa gempa yang menurut BMKG berkekuatan magnitudo 4,5, Sabtu pukul 19.57. Sejumlah warga keluar rumah sambil berteriak.
"Kami trauma, sampai kapan berakhir ya, Pak? " ujar Riyan Adi, salah satu warga.
Senada diutarakan oleh Ahmad Ifi, warga Desa Kota Kusuma yang mengungsi ke lapangan di Jalan Nagasari seberang Kepolisian Sektor Sangkapura. Di lapangan di antara kompleks pekuburan itu telah didirikan tenda-tenda untuk warga Pulau Bawean terutama Kota Kusuma dan Sungai Teluk yang ingin mengungsi.
"Jumat malam kami mengungsi ke sini, malam ini juga tidur di sini, takut gempa, " kata Ahmad Ifi.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang telah berada di Pulau Bawean mengatakan, sementara ini kerusakan bangunan akibat gempa mencapai 140 unit terdiri atas rumah, sekolah, masjid, dan RSUD Umar Mas'ud. Pendataan kerusakan masih berlangsung oleh aparatur dua kecamatan di Pulau Bawean yakni Tambak dan Sangkapura.
Jumat malam kami mengungsi ke sini, malam ini juga tidur di sini, takut gempa.
Tim terpadu dari pemerintah pusat, Pemprov Jatim, dan Pemkab Gresik telah datang untuk mendata dan menangani dampak gempa. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa yang meninggal meski ada tiga warga terluka ringan.
Sementara itu, Direktur RSUD Umar Mas'ud Helizamah mengatakan, telah merujuk tiga pasien korban gempa yang terluka ke RSUD Ibnu Sida di Gresik, Pulau Jawa, sekitar 3-4 jam perjalanan dengan kapal cepat.
Helizamah melanjutkan, sampai dengan Sabtu malam, RSUD masih merawat 9 pasien yang 2 di antaranya bayi. "Saat gempa kemarin, kami menangani 17 pasien, " ujarnya.
Pasien yang ditangani di RSUD seluruhnya dipindah ke selasar dan ruang poli. Bagian rawat inap ada di belakang yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Gempa juga merobohkan plafon unit gawat darurat dan merusak ruang bersalin, dan rawat inap Dahlia serta Bougenville.
"Untuk pasien yang memerlukan tindakan darurat seperti operasi sebisa mungkin kami rujuk ke Gresik atau Surabaya, " ujar Helizamah. Gempa tak sampai merusak persediaan obat dan alat kesehatan.
Di pelataran RSUD telah didirikan tenda jingga besar bertuliskan BNPB. Tenda akan digunakan untuk penanganan pasien ketika terjadi peningkatan akibat gempa susulan.