Skema Pembiayaan Bandara Singkawang Perlu Dicontoh
Presiden Joko Widodo menilai model pembiayaan dalam pembangunan Bandar Udara Singkawang perlu diikuti daerah lain.
Oleh
NINA SUSILO, EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
SINGKAWANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menilai model pembiayaan dalam pembangunan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, perlu diikuti daerah-daerah lain. Model ini mempercepat pembangunan dan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Bandara Singkawang, Rabu (20/3/2024) pagi. Hadir pula dalam peresmian ini, antara lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta pengusaha Sugianto Kusuma.
Hadir pula sejumlah pejabat daerah, yaitu Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson dan Pj Wali Kota Singkawang Sumastro.
Sebelum peresmian yang ditandai dengan sirene, Presiden juga meninjau fasilitas-fasilitas yang ada di bandara. Pembiayaan bandara yang dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan corporate social responsibility (CSR) juga dipaparkan kepada Presiden.
Presiden pun mengapresiasi partisipasi pengusaha-pengusaha sukses yang berasal dari Singkawang dalam pembangunan Bandara Singkawang.
”Pak Menhub tadi menyampaikan, (pembiayaan) dari APBN Rp 272 miliar dan kemudian dari pengusaha Rp 155 miliar. Saya sampaikan terima kasih karena kalau pola ini bisa dilakukan di banyak bandara, banyak proyek, dan banyak pelabuhan, akan mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air kita,” tutur Presiden.
Partisipasi orang-orang yang berasal dari kota dan kabupaten di daerahnya pun sangat diapresiasi. Presiden Jokowi pun mengucapkan terima kasih atas kontribusi para pelaku usaha tersebut.
”Dan, saya tadi bisik-bisik ke Menteri Perhubungan bahwa bandara ini bisa jadi contoh, dikopi, direplikasi di daerah lain, utamanya skema kerja sama tadi. Ada skema KPBU plus CSR ini sekali lagi akan mempercepat potensi yang ada di Tanah Air kita,” kata Presiden Jokowi.
Bandara Singkawang dibangun sejak tahun 2019 dengan panjang landas pacu (runway) 2.000 meter. Terminal Bandara dibangun seluas 8.000 meter persegi. Bandara ini pun dinilai bisa mempercepat mobilitas orang dan barang dari dan ke Kota Singkawang.
Dengan demikian, menurut Presiden Jokowi, diharap akan muncul titik ekonomi baru di Singkawang.
Presiden Jokowi juga meminta Menteri Perhubungan mendorong maskapai segera masuk ke Bandara Singkawang. Sepanjang penumpang banyak, menurut Presiden, akan semakin banyak pula maskapai yang akan ikut mendaftarkan penerbangan ke Singkawang.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi, saat meninjau Bandara Singkawang pada Senin (18/3/2024), mengatakan, Bandara Singkawang dibangun untuk meningkatkan konektivitas, potensi wisata, pertumbuhan ekonomi, dan peluang usaha. Peluang kerja di Kalbar khususnya di Kota Singkawang diharapkan turut terbuka lebar.
Saat meninjau sejumlah simpul transportasi di Kalimantan pada Selasa (19/3/2024) di Bandara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang, Kalbar dan Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Menteri Perhubungan juga mengatakan, Kementerian Perhubungan akan terus meningkatkan layanan di sejumlah simpul transportasi di Kalimantan.
Fasilitas akan terus ditingkatkan. Selain itu, revitalisasi juga diperlukan untuk menciptakan kenyamanan penumpang.
Menyambut baik
Priska Yeniriatno (36), salah satu warga Kota Singkawang yang memiliki usaha oleh-oleh, menuturkan, sebagai pemilik usaha oleh-oleh menyambut baik adanya Bandara Singkawang. Dengan adanya bandara, mobilitas wisatawan bisa lebih gampang menuju Singkawang.
”Itulah yang diidam-idamkan penjual oleh-oleh di Kota Singkawang,” ujar Periska.
Selama ini, wisatawan yang hendak ke Singkawang harus mendarat di Bandara Supadio Pontianak terlebih dahulu. Setelah itu, mereka baru melanjutkan perjalanan darat menuju Kota Singkawang setidaknya tiga jam.
Senada dengan itu, Andreas Oyent (53), warga Kecamatan Singkawang Timur, menyambut baik adanya Bandara Singkawang. Dengan adanya bandara di Singkawang, ruang untuk mempromosikan berbagai potensi budaya di Singkawang kian terbuka lebar. Selain itu, bisa juga untuk mengembangkan potensi agrowisata.
Bandara Singkawang juga diharapkan bisa mengurai kemacetan di jalur darat dari Pontianak menuju Kota Singkawang. Pengunjung yang hendak berwisata ke Singkawang bisa menempuh jalur alternatif dengan transportasi udara.
Peresmian Bandara Singkawang menjadi agenda pertama kunjungan kerja Presiden Jokowi di Provinsi Kalbar. Sebelumnya, Presiden bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan Pesawat RJ-85 pukul 07.30.
Selain meresmikan Bandara Singkawang, Presiden juga menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat di kompleks pergudangan Bulog di Kota Singkawang serta meninjau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Kabupaten Mempawah.
Di Kabupaten Mempawah, Presiden dijadwalkan menyerahkan bantuan kepada para pedagang di pasar tradisional dan meresmikan sejumlah ruas jalan di Provinsi Kalbar.
Pada Kamis (21/3/2024), Presiden akan meresmikan duplikasi Jembatan Kapuas 1 di Kota Pontianak. Jembatan tersebut sangat ditunggu masyarakat yang digadang-gadang akan mengurai kemacetan.