Cuaca Buruk, Nelayan Madura Bertaruh Nyawa di Laut Jawa
Cuaca buruk dan gelombang tinggi mengancam keselamatan nelayan dari Pulau Madura, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
Perahu nelayan di Ambunten Timur, Ambunten, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu (20/3/2024). Cuaca buruk dan gelombang tinggi mengancam keselamatan nelayan yang beraktivitas di Laut Jawa dan Selat Madura.
SUMENEP, KOMPAS — Sampai dengan Rabu (20/3/2024) atau sebelas hari, nasib Saprawi, warga dan nelayan dari Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, tidak diketahui. Saprawi merupakan korban perahu nelayan terbalik akibat hantaman ombak dan cuaca buruk di Laut Jawa pada Sabtu (9/3/2024).
”Saprawi itu ada di perahu bersama tiga orang lainnya,” kata Sholeh (56), nelayan Ambunten Timur, saat ditemui di muara Sungai Ambunten, Rabu siang. Saprawi adalah tetangga Sholeh dan dikenal baik di kalangan nelayan Ambunten, kecamatan di pesisir utara Sumenep, Madura.
Informasi dari Kepolisian Resor Sumenep, Saprawi ialah anak buah kapal dari Perahu Nelayan Pantai Bahari. Di kapal tangkap ikan tradisional itu, korban berlayar bersama Taufik, Sukri, dan Salamet. Mereka berangkat bersama sembilan perahu nelayan lainnya dari Ambunten Tengah, Kamis (7/3/2024), tujuan sekitar Pulau Raas dan Pulau Kangean.
Namun, Sabtu (9/3/2024) dini hari, rombongan nelayan terkena cuaca buruk. Sebanyak lima perahu berhasil kembali ke Ambunten. Di antara yang belum kembali, ada perahu yang dihantam ombak di perairan Kecamatan Dungkek, tetapi semua kru diselamatkan oleh nelayan setempat dan telah kembali ke Ambunten. Ada juga perahu yang dihantam ombak di Raas, tetapi diselamatkan nelayan setempat.
”Ada satu nelayan belum ditemukan. Korban ada dalam perahu dengan empat ABK yang terbalik dihantam ombak,” kata Kepala Seksi Humas Polres Sumenep Ajun Komisaris Widiarti Sutioningtyas.
Keterangan dari kalangan nelayan yang menjadi korban, mereka selamat ketika bersama-sama memanfaatkan gabus untuk terapung di perairan. Sesama nelayan mengikatkan diri dengan tali. Namun, Saprawi tidak ikut mengikatkan diri sehingga menghilang dan tidak bisa diselamatkan seperti ketiga temannya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya Mahmud Afandi mengatakan, ada temuan jenazah nelayan asal Gresik bernama Zainal Abidin alias Novim (50) di perairan Raas, Sumenep. Novim adalah kru KM Sinar Jaya yang terjatuh saat bahtera itu dihantam ombak di perairan Gresik pada Sabtu (9/3/2024).
Ada satu nelayan belum ditemukan. Korban ada dalam perahu dengan empat ABK yang terbalik dihantam ombak.
Mahmud melanjutkan, jarak antara lokasi kejadian dan temuan jenazah di Raas sekitar 130 mil laut (240,76 kilometer). ”Jenazah korban terombang-ambing di perairan berhari-hari sampai ditemukan,” katanya.