Ingin Asli, Tukarkan Uang di Tempat Resmi
Tukarlah uang di titik yang ditentukan BI dan lembaga resmi perbankan demi menjamin keamanan dan keaslian rupiah.
Kebiasaan menukarkan uang baru lazim terjadi menjelang Lebaran. Pilihlah tempat resmi demi mendapatkan uang yang asli.
Kepala Unit Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan Adhi Nugroho mengatakan, masyarakat yang membutuhkan uang tunai dalam jumlah dan pecahan tertentu diharapkan mendatangi lokasi penukaran resmi. Lokasi itu bekerja sama dengan BI ataupun yang dilayani langsung oleh BI.
”Tukarlah uang di titik-titik yang sudah ditentukan BI dan juga di lembaga resmi (perbankan) demi menjamin keamanan dan keaslian uang rupiah. Penukaran uang di tempat yang memang resmi ini dipastikan tidak dipungut biaya alias gratis,” kata Adhi di Banjarmasin, Kalsel, Jumat (15/3/2024).
Untuk melayani kebutuhan masyarakat, BI Kalsel bekerja sama dengan perbankan menyediakan 217 titik lokasi penukaran uang. Lokasi itu tersebar di seluruh Kalsel, terdiri dari 195 titik di perbankan konvensional ataupun syariah dan 22 titik di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Baca juga: Uangnya Asli dan Tanpa Antre
Selain itu, juga ada layanan kas keliling penukaran uang di masjid, pesantren, pasar wadai (takjil), pelabuhan, bandara, serta layanan kas keliling susur sungai bagi warga di daerah tepian sungai.
Untuk penukaran uang di perbankan konvensional, syariah, dan BPR, masyarakat bisa mendatangi salah satu kantor cabang perbankan yang ada di kotanya masing-masing pada jam operasional perbankan tersebut.
Sementara untuk layanan kas keliling, masyarakat wajib mengetahui jadwal pelayanannya yang akan selalu diinfokan melalui akun media sosial BI Kalsel.
”Agar tak ketinggalan informasi, pantengin terus instagram BI Kalsel,” ujarnya.
Bagi layanan penukaran uang melalui kas keliling, masyarakat diharapkan memesan terlebih dahulu melalui aplikasi Pintar (penukaran dan tarik uang Rupiah) di https://pintar.bi.go.id.
”Untuk penukaran uang itu ada paket-paketnya, sampai dengan Rp 4 juta,” kata Adhi.
Bijak di bulan berkah
Kepala Perwakilan BI Kalsel Wahyu Pratomo mengatakan, tidak ada batasan dalam penukaran uang di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Namun, masyarakat tetap diimbau menukar uang secukupnya agar semua bisa terlayani dengan baik.
”Di bulan penuh berkah ini, kami mengajak masyarakat tetap bijak menggunakan uang rupiah dan juga bijak dalam berbelanja,” katanya.
Kantor Perwakilan BI Kalsel memprakirakan kebutuhan uang tunai atau rupiah di Kalsel selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2024 naik 11 persen dari realisasi penukaran uang pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Kenaikannya dari Rp 2,74 triliun (2023) menjadi Rp 3,06 triliun.
Secara nasional, kebutuhan uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga naik. Untuk itu, BI menyiapkan uang tunai Rp 197,6 triliun guna memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Jumlah uang layak edar yang disediakan itu naik 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat Rp 188,8 triliun.
”BI berkomitmen memenuhi ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan tepercaya bagi masyarakat,” kata Wahyu.
Baca juga: Kebutuhan Uang di Kalsel Naik 11 Persen, BI Siapkan Rp 3,06 Triliun
3D dan 5J
Ia menyebutkan, tiga pilar BI dalam pelayanan tersebut, yaitu menyediakan uang rupiah yang berkualitas dan tepercaya, memastikan sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima, serta edukasi cinta, bangga, dan paham rupiah.
Cinta rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah, yaitu dilihat, diraba, diterawang (3D), dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik, yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi (5J).
Bangga rupiah harus ditanamkan karena rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional, tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa. Penggunaan uang rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Dukung UMKM
Sementara itu, paham rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
”Kami telah menyiapkan kebutuhan uang rupiah yang diperkirakan lebih dari cukup untuk masyarakat Kalsel selama Ramadhan dan Idul Fitri. Meski demikian, kami tetap mengajak masyarakat untuk menggunakan pembayaran nontunai, menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard),” ujar Wahyu.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalsel Muhammad Amin mengatakan, komitmen BI dalam memenuhi kebutuhan uang kartal dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, serta layak edar bagi masyarakat Kalsel patut didukung oleh pemerintah daerah, insan perbankan, serta elemen masyarakat.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya selama Ramadhan dan Idul Fitri. ”Sesuai dengan tema Serambi 2024, kami mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, selaraskan dengan kebutuhan, sehingga lonjakan permintaan dan harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri dapat dihindari,” katanya.
Pesan untuk bijak dalam berbelanja serta bijak menggunakan uang rupiah tidak boleh diabaikan agar kondisi keuangan tetap sehat di bulan penuh berkah.