Kebutuhan Uang di Kalsel Naik 11 Persen, BI Siapkan Rp 3,06 Triliun
Uang tunai sebanyak Rp 3,06 triliun disiapkan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 3,06 triliun untuk kebutuhan masyarakat pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Jumlah uang yang disiapkan tersebut meningkat 11 persen dibandingkan realisasi penyaluran tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Wahyu Pratomo mengatakan, BI secara nasional telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Jumlah uang layak edar yang disediakan itu naik sebesar 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun 2023, yang tercatat sebesar Rp 188,8 triliun.
Kenaikan kebutuhan uang secara nasional juga terjadi dalam skala lokal di Kalsel. BI memprakirakan kebutuhan uang tunai di Kalsel selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini naik 11 persen dari realisasi penukaran uang pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Kenaikannya dari Rp 2,74 triliun (2023) menjadi Rp 3,06 triliun.
BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan 217 titik lokasi penukaran uang.
”Kebutuhan uang tunai yang disiapkan untuk masyarakat Kalsel selama Ramadhan dan Idul Fitri itu diperkirakan lebih dari cukup,” kata Wahyu dalam peluncuran kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 dengan tema ”Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah” di Banjarmasin, Jumat (15/3/2024).
Ia menyebutkan, BI telah menyiapkan beberapa jenis layanan penukaran uang untuk memenuhi kebutuhan uang bagi masyarakat Kalsel. Pertama, Kaskel Baiman (kas keliling baimbaian perbankan), yaitu layanan penukaran uang yang dilakukan secara bersinergi dengan perbankan.
Kedua, Lakasi (layanan kas keliling susur sungai), yaitu layanan penukaran uang untuk masyarakat tepian sungai. Ketiga, Kaliman-tren (kas keliling ke masjid dan pesantren), yaitu layanan penukaran uang khusus kepada masjid dan pesantren. Keempat, kas keliling khusus seperti di pasar wadai (takjil), pelabuhan, dan bandara.
”BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan 217 titik lokasi penukaran uang. Lokasi itu terdiri dari 195 titik di perbankan (konvensional dan syariah) serta 22 titik di Bank Perkreditan Rakyat,” katanya.
Menurut Wahyu, jangkauan layanan penukaran uang kepada masyarakat juga diperluas melalui kas keliling bersama perbankan (Kaliber) yang hadir di sejumlah daerah di Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
”Untuk layanan penukaran uang melalui kas keliling, masyarakat diharapkan memesan terlebih dahulu melalui aplikasi Pintar (penukaran dan tarik uang rupiah) di https://pintar.bi.go.id,” ujarnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam sambutan yang disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalsel Muhammad Amin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BI yang telah memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat Kalsel pada momen Ramadhan dan Idul Fitri.
”Kalsel memiliki kondisi geografis yang luas dan beragam. Hal ini jadi tantangan dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang di masyarakat. Apalagi pada momen Ramadhan dan Idul Fitri, kebutuhan akan uang tunai semakin meningkat dibandingkan hari biasa,” katanya.
Menurut Sahbirin, komitmen BI memenuhi kebutuhan uang kartal dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, serta layak edar bagi masyarakat Kalsel patut didukung oleh semua pihak, baik itu pemerintah daerah, insan perbankan, maupun elemen masyarakat Kalsel. ”Kita harus bergerak dan bersinergi lebih erat lagi agar kebutuhan uang di masyarakat terpenuhi,” ujarnya.