Viktor Laiskodat Berpotensi Raih Kursi, Konstituen Kecewa Ratu Wulla Mundur
Ratu Wulla, caleg DPR 2024, mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas. Pengunduran diri ini mengecewakan pemilih.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat berpeluang meraih kursi DPR setelah saingannya satu partai, yakni Ngadu Bonu Wulla atau Ratu Wulla mundur sebagai calon anggota legislatif terpilih DPR RI 2024 dari Nasdem. Di sisi lain, mundurnya Ratu Wulla, yang juga caleg petahana dan istri mantan Bupati Sumba Barat Daya ini, memicu kekecewaan konstituen yang telah memilihnya.
Calon anggota legislatif dari Partai Nasdem, Ngadu Bonu Wulla atau Ratu Wulla, diminta mempertanggungjawabkan secara transparan kepada rakyat pemilih soal pengunduran dirinya sebagai caleg terpilih DPR RI 2024. Pilihan rakyat adalah unsur hakiki dari demokrasi, yakni kedaulatan ada di tangan rakyat. Oleh karena itu, rakyat berhak mendapat penjelasan dari Ratu Wulla.
Surat pengunduran diri Ratu Wulla diterima oleh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz, saat memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara nasional untuk Daerah Pemilihan II NTT, Selasa (12/3/2024).
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Ratu Wulla, caleg nomor urut 5 Dapil II NTT, mendapatkan 76.331 suara. Istri mantan Bupati Sumba Barat Daya satu periode, Markus Dairo Talu, ini unggul atas caleg nomor urut 1 Partai Nasdem, Viktor Laiskodat, mantan Gubernur NTT dengan 65.359 suara dukungan. Kemungkinan Markus maju sebagai bakal calon bupati Sumba Barat Daya, 27 November 2024.
Pengalihan, jual beli, dan pembarteran suara rakyat bagian dari kolusi dan konspirasi politik. Suara rakyat sebagai unsur hakiki dalam demokrasi menunjukkan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat.
Mundurnya Ratu Wulla ini berdampak pada munculnya potensi caleg peraih suara terbanyak berikutnya dari Nasdem, yakni Viktor Laiskodat, untuk melenggang ke Senayan.
Dosen Hukum Tata Negara Universitas Nusa Cendana Kupang, John Tuba Helan, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/3/2024), mengatakan, semua warga NTT, khususnya masyarakat Sumba, terkejut atas pengumuman pengunduran diri Ratu Wulla yang telah dinyatakan lolos Pemilihan Legislatif 2024.
”Tidak jelas alasan pengunduran diri Ratu Wulla. Cuma viral di media sosial bahwa ia mengundurkan diri atas kemauan sendiri, tanpa paksaan siapa pun, dan ingin menjalankan tugas lain dari partai. Pernyataan lebih tidak jelas lagi. Menjalankan tugas lain dari partai, itu tugas apa. Mengapa mencalonkan diri dan membangun kepercayaan masyarakat sampai terpilih, memenuhi kuota, kemudian mengundurkan diri,” kata John.
Karena itu, menurut John, Ratu Wulla harus menjelaskan kepada seluruh masyarakat NTT secara transparan, terutama masyarakat Sumba, soal keputusan mundur tanpa paksaan tersebut. Penjelasan terbuka yang transparan itu bisa menghentikan berbagai spekulasi dari masyarakat, termasuk spekulasi bersifat negatif bagi partainya.
Melalui penjelasan terbuka, nama baik partai dan caleg dari Partai Nasdem yang mendapatkan kesempatan ke Senayan pun lebih terhormat. Saat ini, ada spekulasi di media sosial yang sedang viral bahwa Ratu Wulla mendapat tekanan dari partai. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan mahar yang tinggi, yakni Rp 25 miliar, atas pengunduran diri itu.
John menilai, suara rakyat tidak bisa diperjualbelikan begitu saja. Pengalihan, jual beli, dan pembarteran suara rakyat bagian dari kolusi dan konspirasi politik. Suara rakyat sebagai unsur hakiki dalam demokrasi menunjukkan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Rakyat memberi kepercayaan ke pundak Ratu Wulla harus dipertanggungjawabkan melalui kerja-kerja nyata di DPR nanti. Bukan diperjualbelikan atau dibarter dengan kepentingan politik lain.
Moses Ramone, warga Sumba Barat Daya (52), juga salah satu pendukung Ratu Wulla, sangat kecewa dengan keputusan Ratu Wulla mengundurkan diri. Jika mengetahui hal itu jauh-jauh hari sebelum pemilihan legislatif, ia pasti menjatuhkan pilihan ke caleg lain.
Kebijakan Partai Nasdem yang dengan mudah menggeser caleg menjadi pelajaran berharga bagi kader Partai Nasdem lain. Juga bagi masyarakat pemilih, yang selama ini mendukung partai tersebut.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem DPW NTT, Aleksander Ofong, mengatakan, biarkan masyarakat berspekulasi soal pengunduran diri Ratu Wulla. Penjelasan lebih rinci terkait hal itu akan segera diberikan oleh partai.
Akan tetapi, secara garis besar, Ratu Wulla sudah mengatakan dirinya mengundurkan diri atas kemauan sendiri, untuk menjalankan penugasan lain dari partai. Tidak ada konspirasi atau kolusi politik terkait ini.
”Itu keputusan ketua umum partai langsung. Bukan juga terkait barter politik bahwa Ratu Wulla akan maju pilkada SBD (Sumba Barat Daya) nanti. Tidak ada kaitan ke sana. Pertimbangan apa Ratu Wulla mengundurkan diri, tentu menunggu penjelasan resmi dari ketua umum langsung,” kata Aleksander.