Pasar Murah di Jatim Merambah Kantor Kecamatan dan Kelurahan
Operasi stabilisasi harga di Jawa Timur diperluas dengan merambah kantor kelurahan dan kecamatan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kegiatan pasar murah atau operasi pasarbahan kebutuhan pokok tidak hanya digelar di pasar tradisional. Menyambut datangnya bulan puasa, operasi stabilisasi harga itu diperluas dengan merambah kantor kelurahan dan kecamatan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, misalnya, menggelar pasar murah di kantor Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Rabu (6/3/2024). Dalam kegiatan itu, pemerintah daerah menawarkan beras kualitas medium dengan harga Rp 10.400 per kilogram, Minyak Kita Rp 14.000 per liter, gula pasir Rp 16.000 per kg, dan telur ayam ras Rp 27.000 per kg.
Harga yang ditawarkan itu jauh di bawah harga pasar yang mencapai Rp 10.900 per kg untuk beras kualitas medium dan Rp 15.300 per liter untuk Minyak Kita. Selain itu, harga gula pasir lokal di pasar masih mencapai Rp 16.800 per kg dan telur ayam ras Rp 30.200 per kg.
Penjabat Gubernur Adhy Karyono menyatakan, pasar murah Pemprov Jatim bertujuan menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok yang melonjak menjelang Ramadhan. Selain itu, untuk mengendalikan inflasi menghadapi bulan Puasa dan Lebaran 2024.
”Lewat pasar murah ini, kami juga ingin membantu masyarakat agar bisa membeli sembako dengan harga yang terjangkau tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET). Seperti tadi contohnya minyak di pasar murah kita sediakan dengan harga Rp 14.000 sesuai HET, sementara di pasar tradisional di Jember rata-rata harganya masih di atas itu,” ujar Adhy.
Menurut mantan Sekretaris Daerah Jatim itu, kenaikan harga bahan pokok salah satunya dipicu oleh kekurangan pasokan. Hal itu disebabkan antara lain rantai pasoknya yang terhambat. Dengan konsistensi melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah di banyak lokasi, Adhy optimistis kenaikan harga bisa dikendalikan.
”Jika pasokan barangnya berkurang, pemerintah bisa mengintervensi apakah di sektor Bulog ataupun di pasar-pasar tradisionalnya ataupun intervensi kepada para pemasok. Hal ini penting agar kebutuhan setiap daerah bisa saling terpenuhi dan tercukupi sehingga tercapai keseimbangan pasar,” kata mantan Pelaksana harian Gubernur Jatim tersebut.
Pasar murah Pemprov Jatim bertujuan menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok yang melonjak menjelang Ramadhan. Selain itu, untuk mengendalikan inflasi menghadapi bulan Puasa dan Lebaran 2024.
Menurut Adhy, tidak semua daerah di wilayahnya menjadi pemasok bahan kebutuhan pokok. Ada pula yang harus mendatangkan sejumlah komoditas dari luar daerah. Oleh karena itu, kebutuhan setiap daerah harus diidentifikasi dengan baik. Jika ada titik atau daerah yang pasokannya kurang, bisa langsung dipenuhi sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan.
”Kami memastikan stok beras dan kebutuhan pokok lainnya tercukupi menghadapi Ramadhan hingga Idul Fitri. Pemerintah provinsi terus berupaya menjamin kelancaran distribusi ke seluruh wilayah,” ujar Adhy.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, pihaknya juga rutin menggelar pasar murah di berbagai tempat. Bahkan, setiap Rabu pagi, pihaknya memonitor harga bahan pokok agar tetap terkendali.
Saat bersamaan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar pasar murah di Kantor Kecamatan Krembung, Rabu. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo Listyaningsih mengatakan, pihaknya menyediakan 3 ton beras kualitas medium.
Selain itu, 300 kg gula pasir dan 25 kg telur. Menurut Listyaningsih, pasar murah itu untuk menekan harga yang terus melonjak di pasar. Telur, misalnya, saat ini sudah tembus Rp 32.000 per kg, beras kualitas medium Rp 15.000 per kg, dan gula pasir lokal yang melebihi Rp 18.000 per kg.
”Pasar murah ini sengaja digelar di kantor kecamatan untuk memperluas jangkauan kepada masyarakat. Setelah dari Kecamatan Krembung, rencana dilanjutkan ke kantor Kecamatan Sedati pada pekan depan,” ujarnya.
Pemkab Sidoarjo berkomitmen menggelar pasar murah atau operasi pasar bahan kebutuhan pokok secara rutin dan terus-menerus selama bulan Puasa. Selain itu, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan para produsen bahan kebutuhan pokok dan pedagang di pasar-pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi barang.