Jangan Lagi Ada Nyawa Melayang Terjerat Kabel Menjuntai di Tengah Jalan
Pengendara motor tewas jeratan kabel sling di Bandung. Pemilik kabel masih dicari polisi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
Jeratan kabel sling yang terjuntai di salah satu ruas jalan umum di Kota Bandung, Jawa Barat, merengut nyawa Dodih, warga yang tengah mengendarai motornya. Kerabat korban sangat menantikan keadilan di ujung kasus ini.
Nenih tidak menyangka, hari Minggu (25/2/2024) adalah hari terakhir dia bertemu dengan suaminya, Dodih (60). Sekitar pukul 19.00, Dodih pamit ke Pasar Ciroyom, Kota Bandung, untuk belanja sayur, daging, dan buah. Setidaknya 30 tahun terakhir, Dodih bekerja sebagai pedagang sayur keliling.
Setelah barang dagangan disiapkan pada malam hari, menggunakan sepeda motor, Dodih biasa membawa dan menjajakannya di kompleks Margahayu Raya setiap pagi. Jarak lokasi berjualannya sekitar 10 kilometer dari rumah Dodih di Kampung Lio RT 003 RW 001 Kelurahan Cipamakolan, Rancasari, Kota Bandung.
Akan tetapi, perjalanan dari Cipamokolan menuju Ciroyom kali ini tidak mulus. Saat melintasi perempatan Jalan Raya Kopo-Peta, maut menjemput Dodih. Leher Dodih terjerat kabel sling sepanjang 3 meter yang menjuntai di jalan.
Dodih terjatuh dari motornya hingga beberapa meter. Dari pemeriksaan, ia tewas seketika di lokasi kejadian.
Setelah mengumpulkan barang bukti sementara dan keterangan saksi, polisi lalu mengevakuasi jenazah Dodih ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Saat jenazah Dodih dibawa ke rumah sakit, Nenih dan anak bungsunya, Lis Suryani, masih bertanya-tanya. Jarum jam sudah menujukan pukul 21.00, tetapi Dodih belum juga pulang. Biasanya Dodih hanya butuh satu jam untuk belanja di Ciroyom.
Hingga akhirnya kabar itu datang. Sekitar pukul 22.00, Lis mendapat kabar dari polisi bahwa ayahnya kecelakaan dan berada di RSHS. Kali ini, giliran anak sulung Dodih, Jajang Hadian, yang pergi memastikan kondisi ayahnya. Di sana, Jajang mendapati ayahnya sudah tidak bernyawa.
”Kami sekeluarga sangat terpukul. Ia pergi tanpa meninggalkan pesan terakhir,” ungkap Jajang kepada Kompas, Minggu (3/3/2024).
Pihak yang terbukti bersalah harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. (Jajang Hadian)
Menanti keadilan
Jenazah Dodih tidak lama di rumah sakit. Almarhum dibawa pulang dan dimakamkan pada Minggu pagi. Sedikitnya 100 warga mengantar Dodih ke liang lahat. Kata Jajang, banyak warga yang mengantar Dodih menyebut almarhum adalah sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan bersama warga.
Ke depan, Jajang mengatakan, dirinya masih berharap keadilan meski ayahnya sudah tiada. Ia berharap penyebab kasus ini segera dituntaskan. Tujuannya, ke depan tidak ada kejadian serupa.
”Pihak yang terbukti bersalah harus bertanggung jawab atas kelalaiannya,” ujarnya.
Akan tetapi, berbagai pihak belum bisa memastikan pemilik kabel baja itu. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana, misalnya, masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
Sejauh ini, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Arif Saepul Haris mengatakan, setidaknya ada empat temuan dari olah tempat kejadian perkara beberapa hari setelah kejadian.
Pertama, kabel penyebab kecelakaan tersambung ke tiang yang diduga milik PLN. Temuan kedua, kabel yang terjuntai ke jalan sepanjang 3 meter. Sementara temuan yang ketiga, kondisi kabel sudah usang dan berkarat. Temuan yang terakhir, lampu penerangan jalan umum dalam kondisi mati.
”Kami akan melaksanakan lagi olah TKP bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dan PLN untuk mendalami kasus tersebut pada Senin (4/3/2024) ini," tutur Arif.
Ia pun mengungkapkan, sudah terjadi dua kasus warga terjerat kabel semrawut yang ditangani Polrestabes Bandung dalam beberapa bulan terakhir. Kasus yang pertama korban mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. ”Kami berkomitmen mengungkap dugaan kelalaian dalam kejadian yang dialami Dodih hingga tuntas. Peristiwa ini tak boleh terulang lagi,” kata Arif.
Jangan terulang
Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PLN Unit Induk Distribusi Jabar Dindin Mulyadin menyatakan, kabel yang menjerat Dodih bukan milik PLN. Namun, Dindin menegaskan, pihaknya akan membantu pihak kepolisian mengungkap kasus tersebut.
”Kami memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan kabel yang menyebabkan korban tewas bukanlah milik PLN,” ujar Dindin.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jabar Dan Satriana prihatin atas peristiwa meninggalnya pengendara sepeda motor karena terjerat kabel sling yang terjuntai di tengah jalan raya. Ia berharap aparat penegak hukum bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas.
”Peristiwa kecelakaan seperti ini sudah terjadi berulang kali. Diperlukan upaya pengawasan secara berkala terkait pemasangan kabel oleh instansi terkait,” ucap Dan.
Dodih memang sudah tiada. Namun, ketika masih banyak kabel berseliweran di Kota Bandung, korban baru bisa saja berjatuhan.