Saatnya Pesiar bersama Kapal Pelni

Transformasi angkutan Pelni dimulai dari KM Kelud dan akan diikuti 25 kapal lainnya. Pelayanannya bak di kapal pesiar.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Penumpang menonton film di bioskop KM Kelud ketika berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024) malam.

Pintu ditutup, lampu utama dipadamkan. Mirwan (38) bersama istrinya, Nadya (35), mengambil tempat duduk di deretan belakang teater mini KM Kelud yang sedang berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam di Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024) malam.

Belasan penumpang betah menyaksikan film yang diputar selama dua jam di bioskop yang berada dalam dek kapal. ”Tempat duduknya nyaman, gambarnya terang, dan sound-nya juga jelas. Rasanya seperti menonton di bioskop XXI,” kata Mirwan disambut anggukan Nadya.

Sebanyak 31 tempat duduk disusun seperti ruang bioskop kebanyakan. Suhunya pun diatur hingga 16 derajat celsius. Berada di dek bawah, guncangan gelombang tidak terlalu terasa. Dengan membayar hanya Rp 15.000 per orang, mereka menikmati film untuk mengusir rasa jenuh selama lebih kurang 26 jam pelayaran Medan-Batam.

Inilah kali ketiga pasangan yang punya keluarga di Medan dan Batam itu menumpang KM Kelud. Sejak pengalaman pertama berlayar dengan kapal Pelni tersebut, mereka merasa nyaman. Tak hanya bioskop, ada fasiltas tambahan lain, seperti minimarket, kafe, dan jaringan internet, sepanjang perjalanan.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Minimarket Sagara Mart di dalam KM Kelud ketika berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024) petang.

Ada kemewahan lain yang dirasakan, yakni menghabiskan waktu berduaan di kapal.

Mirwan dan Nadya sebenarnya bisa menumpang pesawat udara dengan waktu terbang lebih singkat, yakni 1 jam 15 menit. Di situs penjualan tiket daring, harga tiket Medan-Batam berkisar Rp 1 juta. Adapun harga tiket kamar kelas satu KM Kelud yang mereka pakai itu Rp 749.000 per orang. Artinya, dari sisi harga tak beda jauh dengan tiket pesawat.

Namun, bagi pasangan itu, ada kemewahan lain yang dirasakan, yakni menghabiskan waktu berduaan di kapal. ”Kalau sedang berlayar, tidak mungkin ke mana-mana. Kalau di darat, ada saja kerjaan di luar rumah,” ujar Nadya.

Baca juga: Hotel Terapung Bernama Sinabung

Di luar kemewahan itu, banyak bonus yang mereka dapat, seperti pengalaman berlayar sambil menyaksikan matahari terbenam ke dalam laut. Mereka juga berkenalan dengan orang-orang baru yang kemudian menjadi teman. ”Serasa seperti di kapal pesiar,” ujar Mirwan menambahkan.

Transformasi Pelni

Pembehanan fasilitas dan pelayanan di KM Kelud merupakan bagian dari transformasi PT Pelni sebagai operator kapal penumpang milik negara. Transformasi itu salah satunya ditandai dengan peluncuran logo Pelni yang baru pada 25 Mei 2023.

Logo dengan warna kombinasi biru putih mengganti warna sebelumnya yang bercorak merah dan kuning. Warna baru tampak lebih segar.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kamar kelas satu KM Kelud ketika berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024) petang.

KM Kelud menjadi kapal pertama yang didandani. Dindingnya dicat sesuai dengan warna logo baru. Bagian dalam kapal juga ditata ulang, seperti dapur, kamar mandi dan toilet, serta ruang bioskop. Beberapa fasilitas tambahan yang baru dihadirkan seperti minimarket, tempat ngopi, dan Wi-Fi.

Makanan di kapal Pelni sekarang lebih enak.

Untuk kamar tidur kelas dilengkapi air panas serta makanan dan minuman ringan. Kondisi kamar bersih dan wangi. Setiap penumpang kelas diberi makan tiga kali dalam satu hari. Mereka memilih sendiri makanan dengan berbagai lauk yang disajikan di ruang makan yang bisa menampung hingga 1.000 orang.

Sementara penumpang kelas ekonomi menempati ruangan yang juga dilengkapi AC. Penumpang diarahkan sesuai dengan nomor tempat tidur yang tertera pada boarding pass. Setiap hari mereka mendapatkan makan tiga kali yang dikemas dalam boks. Menu makan bervariasi. ”Makanan di kapal Pelni sekarang lebih enak,” ujar Ridwan (60), pengguna Pelni selama 40 tahun terakhir.

Berryl A Insanul Firdaus, Vice President Usaha Angkutan Penumpang Komersial dan Penunjang PT Pelni, mengatakan, transformasi Pelni membuka ruang bagi pengembangan bisnis di dalam kapal. Unit usaha yang dipimpin Berryl itu baru dibentuk untuk mendorong percepatan transformasi.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Menu makan siang di KM Kelud ketika berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024). Proses pengolahan hingga penyajian makanan di kapal itu sudah tersertifikasi.

Menurut dia, ke depan, Pelni memberi ruang bagi pihak yang ingin beriklan di atas kapal. Terkait itu, Pelni sudah mencapai kesepakatan dengan salah satu bank pemerintah. Ada pula peluang bisnis lain yang masih dijajaki, seperti produk olahan makanan yang bermerek dan disukai masyarakat, khususnya kalangan anak muda.

Di sisi lain, Pelni memberi ruang studi bagi pelajar yang ingin belajar tentang kapal. Pelni menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk studi tur. Disadari bahwa banyak orang Indonesia, terutama di pegunungan, belum punya pengalaman naik kapal. Padahal, mereka tinggal di negara kepulauan yang salah satu transportasi andalan adalah kapal.

Di atas kapal berkapasitas 2.607 penumpang itu juga bisa digelar berbagai acara. Penyanyi Ari Lasso pernah konser di situ. Awal Februari 2024, pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menggelar kongres di KM Kelud yang berlayar dari Jakarta ke Semarang. ”Transformasi ini menjadi misi besar Dirut Pelni saat ini (Tri Andayani),” kata Berryl.

Evan Eryanto, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, menambahkan, penataan yang dilakukan Pelni akan berlanjut secara bertahap ke kapal lain. Saat ini Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayani 26 trayek dan singgah di 71 pelabuhan di seluruh Indonesia. Dalam satu tahun, seperti pada 2023, jumlah penumpang yang diangkut kapal Pelni sekitar 4 juta orang.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

KM Kelud ketika berlayar dari Medan, Sumatera Utara, menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/2/2024) petang.

Evan meminta dukungan dari masyarakat agar sama-sama menjaga dan merawat kapal beserta fasilitasnya. Di banyak tempat, penumpang sadar akan hal itu, tetapi masih ada banyak daerah yang perlu terus diingatkan. Bagaimanapun, kapal dibeli dengan uang rakyat. Rakyat harus merasa memilikinya dengan cara menjaganya.

Ia tak menampik bahwa banyak kapal sudah tua sehingga perlu peremajaan. Dari 26 kapal itu, kapal termuda adalah KM Gunung Dempo yang selesai dibangun tahun 2008. Adapun kapal tertua adalah KM Umsini yang selesai dibangun tahun 1985. Oleh karena itu, diperlukan kapal baru. Jumlah kapal yang ada saat ini juga perlu ditambah.

Baca juga: Sembilan Tahun Tol Laut Melayani Negeri

Sejak berdiri pada 23 Februari 1952, Pelni berkontribusi dalam layanan transportasi penumpang dan barang. Transformasi yang terus bergerak agar diarahkan membawa kemajuan bagi negara berciri kepulauan ini. Ada mimpi, suatu ketika semua kapal penumpang Pelni bisa serasa bak kapal pesiar.