Anjing Pelacak Dikerahkan, Korban Selamat dari Longsor di Luwu Bertambah
Anjing pelacak diturunkan untuk menyisir lokasi longsor di Luwu, Sulsel. Tim SAR berharap bisa menemukan seluruh korban.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hingga hari ketiga pascalongsor di Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pencarian masih dilakukan. Untuk memaksimalkan pencarian, anjing pelacak K9 Polda Sulsel juga diturunkan untuk menyisir lokasi. Selain itu, alat berat dikerahkan untuk membuka akses jalan yang tertutup timbunan longsor.
Pada pencarian hari ketiga ini, sejumlah warga selamat, tetapi langsung pulang, datang melapor ke Pos Koordinasi Orang Hilang. Ini membuat data korban bertambah menjadi 23 orang. Sebanyak 5 orang tewas, 6 orang dirawat di rumah sakit, dan 12 lainnya pulang ke rumah.
”Dari data sebelumnya korban sejumlah 15 orang, berubah menjadi 23 orang. Perubahan ini karena korban selamat baru datang melapor di posko gabungan. Jadi, korban selamat sebanyak 18 orang dari semula 10 orang,” kata Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar selaku Search Mission Coordinator (SMC), Rabu (28/02/2024).
Data korban meninggal adalah Emelia (30), Miskawati (21), Mariana (57), Wanto (18), dan Ratang (50). Adapun korban yang dirawat di rumah sakit adalah Masjaya (50), Mardiana (60), Ririn (31), Nirwana (37), Wahab Busa (19), dan Seni (34). Sementara itu sebanyak 12 korban selamat lainnya telah kembali ke rumah setelah sebagian dirawat di puskesmas terdekat.
Mexianus mengatakan, pencarian ini melibatkan ratusan personel gabungan. ”Hingga saat ini, personel yang terlibat sejumlah 560 orang. Tim adalah gabungan personel SAR, TNI, Polri, BPBD, berbagai organisasi, hingga masyarakat. Hari ini juga terdapat penambahan, yaitu tim K9 Polda Sulsel yang kini melakukan penyisiran. Kami sangat berharap di hari ini seluruh korban longsor dapat segera ditemukan,” katanya.
Tim pencari dan penolong (SAR) bergerak mencari dengan menyisir area longsoran di bagian selatan dan utara.
”Pergerakan hari ini masih dibagi beberapa tim yang akan melakukan penyisiran di area longsor bagian selatan dan utara. Drone thermal pun telah kami terbangkan untuk melakukan asesmen sekaligus melaksanakan pencarian. Begitu pula ekskavator dari PUPR Jeneberang juga bergerak untuk membersihkan longsoran tanah. Namun, hingga sore ini masih nihil,” kata Mexianus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengatakan, selain pencarian korban, alat berat juga ditambah untuk membuka akses jalan. Sebanyak 14 kendaraan roda dua yang tertimbun sudah diangkat, berikut satu kendaraan roda empat.
”Longsor membuat akses putus total karena jalan sama sekali tak bisa dilalui ke daratan roda empat ataupun roda dua. Kondisi yang masih sering hujan membuat potensi longsor susulan masih memungkinkan terjadi. Karena itu alat berat juga akan berupaya membuka akses,” katanya.
Selain pencarian korban, alat berat juga ditambah untuk membuka akses jalan. Sebanyak 14 kendaraan roda dua yang tertimbun sudah diangkat, berikut satu kendaraan roda empat.
Untuk memaksimalkan pencarian dan pendataan, pos koordinasi orang hilang dibuka 24 jam di desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara.
”Posko SAR gabungan di SDN 637 Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, siap menerima laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau kerabatnya atau juga bisa menghubungi Pusdalops BPBD Luwu, di nomor 0853-4188-0491,” kata Mexianus.