Banjir Bandang Terjang Bandar Lampung, Warga Mengungsi
Banjir bandang yang melanda Bandar Lampung, Lampung, pada Sabtu (24/2/2024) membuat ratusan rumah terdampak banjir.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Bandar Lampung, Lampung, pada Sabtu (24/2/2024) membuat ratusan rumah terdampak. Puluhan warga dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas. Warga juga masih mengungsi.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu hingga Minggu ini, banjir melanda sejumlah wilayah di Bandar Lampung, antara lain di Kecamatan Rajabasa, Langkapura, Way Halim, Kedamaian, Kemiling, dan Teluk Betung Selatan. Banjir yang menerjang Bandar Lampung itu banyak direkam oleh warga dan diunggah di media sosial. Ketinggian banjir berkisar 1 meter-2 meter.
Banjir terparah, antara lain, terjadi di Kelurahan Rajabasa Nunyai dan Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Hingga Minggu dini hari, petugas Basarnas masih melakukan evakuasi puluhan warga yang terjebak banjir di rumah. Sejumlah warga mengatakan menyelamatkan diri ke di lantai dua rumah tetangga atau di atas genteng.
”Banjir tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Pintu rumah kontrakan saya sampai roboh. Kami ketakutan,” kata Maimunah sambil menangis saat menceritakan banjir bandang yang menerjang daerah tempat tinggalnya di tempat pengungsian, Sabtu malam.
Hingga Minggu, Maimunah bersama ratusan warga lain masih bertahan di lokasi pengungsian di Masjid Nurussalam, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa. Banyak warga yang tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga di rumahnya saat banjir tiba-tiba menerjang daerah itu. Sabtu malam. warga yang mengungsi di masjid bertahan dengan makan mi instan dan roti.
Menurut dia, baru jelang Minggu dini hari petugas Basarnas dapat mengevakuasi dia dan puluhan warga lain yang terjebak banjir sejak Sabtu malam. Maimunah dievakuasi menggunakan perahu karet karena ketinggian banjir masih cukup tinggi.
Ketua RT 006 Lingkungan II Kelurahan Rajabasa Sahroni Zakaria menuturkan, ada sekitar 150 warga yang mengungsi di masjid. Mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan berupa makanan dan pakaian.
Camat Rajabasa Hendri Satria Jaya menyebut, diperkirakan ada 160 rumah warga yang terendam banjir. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan. Petugas masih fokus untuk menyalurkan bantuan makanan dan perlengkapan rumah tangga di dua lokasi yang dilanda banjir di Rajabasa.
Hingga Minggu, sejumlah warga yang terdampak banjir juga masih sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir. Sejumlah warga mengatakan, banyak perlengkapan rumah tangga yang rusak akibat banjir.
Banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di Bandar Lampung banyak direkam warga dan diunggah di media sosial. Dari beberapa unggahan di media sosial, banjir bandang tidak hanya menerjang permukiman padat penduduk.
Banjir juga menerjang Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Puluhan sepeda motor yang terparkir di halaman rumah sakit roboh diterjang banjir. Sejumlah fasilitas publik, seperti masjid dan kampus swasta, di Lampung juga terdampak banjir.
Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya mengerahkan satu tim untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Pihaknya mendapat laporan banyak daerah banjir. Petugas akhirnya memutuskan fokus mengevakuasi warga yang terjebak banjir di empat kecamatan, yakni Kecamatan Natar, Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Kedamaian, dan Kecamatan Rajabasa.
”Sampai pukul 24.00 tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi sebanyak 76 jiwa. Dan hasil pantauan ter-update di lokasi tersebut, alhamdulillah air sudah berangsur turun,” kata Deden.
Meski begitu, masih ada beberapa lokasi yang belum terjangkau tim karena berada di bantaran sungai dan arusnya masih kencang. Petugas masih akan melanjutkan upaya penyelamatan pada Minggu.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meninjau sejumlah daerah yang terkena banjir pada Minggu dini hari. Salah satunya Kelurahan Rajabasa Nunyai, Bandar Lampung.
Eva mengatakan, berdasarkan pantauan, ia mendapati sejumlah rumah warga dibangun di atas badan sungai. Kondisi itu membuat air tersumbat saat hujan deras.
Masih ada beberapa lokasi yang belum terjangkau tim karena berada di lokasi bantaran sungai dan arusnya masih kencang. Petugas masih akan melanjutkan upaya penyelamatan pada Minggu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah akan fokus memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan seperti pakaian dan selimut untuk warga yang terdampak banjir. Selain itu, pemerintah juga akan mendata tanggul-tanggul yang jebol akibat banjir.
Selain di Bandar Lampung, banjir juga dilaporkan melanda sejumlah permukiman padat penduduk di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Banjir juga membuat jalan lintas Sumatera, tepatnya di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, tidak bisa dilalui pengendara selama beberapa jam.