Helikopter Hilang Ditemukan di Halmahera, Kru dan Penumpang Tewas
Helikopter yang hilang kontak akhirnya ditemukan. Tiga tewas sudah dievakuasi.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE, YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·2 menit baca
TERNATE, KOMPAS — Helikopter sewaan PT Weda Bay Nickel yang hilang kontak pada Selasa (20/2/2024) ditemukan di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu (21/2/2024) pukul 10.15 WIT. Dua kru dan seorang penumpangnya dipastikan tewas. Korban yang tewas adalah pilot Capt Agus Sunaryanto (46), kopilot Capt M Septian (28), dan seorang penumpang, Umar Ali (32).
Helikopter tipe Bell 429 bernomor registrasi PK-SW ini ditemukan dalam keadaan rusak. Lokasinya sekitar 5 kilometer dari kawasan tambang Indonesia Weda Industrial Park (IWIP). Lewat serangkaian proses, semua korban meninggal sudah dibawa ke RSUD Weda, pada Rabu pukul 14.16 WIT.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate Fathur Rahman menjelaskan, lokasi jatuhnya helikopter tidak mudah ditembus. Akibatnya, tim gabungan harus menggunakan alat berat untuk menuju lokasi kecelakaan.
”Tim Basarnas berangkat dari Bandara Cekel milik IWIP untuk evakuasi. Kami kerahkan potensi yang ada, termasuk masyarakat. Dugaan sementara, belum bisa kita sampaikan. Namun, kemarin memang bermula dari hilang kontak,” kata Fathur di Ternate, Maluku Utara, Rabu.
Helikopter sewaan itu hilang kontak pada Selasa pukul 13.15 WIT. Lokasinya antara kawasan Pinto dan Pit Kaurahe. Posisi helikopter diduga sudah dalam ketinggian 2.000 kaki.
Communication Officer Weda Bay Project Bilal Sau menjelaskan, helikopter sedang membawa logistik untuk tim eksplorasi. Helikopter itu milik Whitesky Aviation, kontraktor helikopter untuk PT WBN. Salah satu layanannya adalah helicity, penerbangan menggunakan helikopter.
Vice President Good Corporate Governance Division Whitesky Aviation Bambang Narayana menjelaskan, kondisi helikopter itu layak terbang. Penerbangan dijadwalkan untuk rute Kaorahai-Jiguru-PNE-Kaorahai.
Investigasi
Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono menjelaskan, sudah berkomunikasi dengan tim, termasuk perusahaan tambang, untuk mengumpulkan informasi awal penyebab jatuhnya helikopter.
Lokasi jatuhnya helikopter, kata dia, diperkirakan 3-4 kilometer dari wilayah perusahaan. Kendaraan khusus pun disiapkan untuk membantu investigasi.
”Termasuk kami akan wawancara dengan beberapa orang yang kiranya ada kaitan dengan kecelakaan tersebut,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menjelaskan, sejak kemarin, upaya pencarian sudah dilakukan menggunakan helikopter dari Weda menuju Jiguru, lokasi terakhir hilang kontak helikopter. Pihaknya pun mengonfirmasi, seluruh korban dinyatakan meninggal.