Telah Jadi Magnet Pariwisata, Daya Tarik Mandalika Harus Terus Diperkuat
Mandalika masih menjadi magnet wisatawan di Lombok, NTB. Penguatan daya tariknya terus dilakukan.
MATARAM, KOMPAS — Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, semakin menjadi magnet bagi pariwisata daerah setempat. Namun, penambahan daya tarik harus terus dilakukan untuk memberikan banyak pengalaman baru bagi wisatawan yang datang.
Sepanjang Februari 2024, misalnya, kawasan Mandalika masih ramai dikunjungi wisatawan. Kunjungannya bahkan meningkat, terutama pada akhir pekan, seperti Sabtu-Minggu.
Wisatawan domestik dan mancanegara terlihat menyebar ke berbagai area di kawasan Mandalika. Selain di area sirkuit, kawasan pantai menjadi favorit, seperti Pantai Kuta Mandalika. Tidak hanya dalam rombongan kecil, mereka datang menggunakan bus-bus pariwisata.
”Mandalika saat ini menjadi magnet wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Khususnya sirkuit, baik itu yang ingin masuk ke dalam atau cukup di area luar sirkuit,” kata pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia DPC Lombok Tengah Hanatan Sugiono, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Libur Panjang, Mandalika Mulai Menggeliat
Menurut Hanatan, dibandingkan Januari, awal bulan ini kunjungan ke Lombok terpantau ramai. Dalam sehari pernah ada tujuh bus wisatawan yang datang via Bandara Lombok. Belum lagi wisatawan yang datang dengan kapal dari Pelabuhan Lembar di Lombok Barat.
Oleh karena itu, kata Hanatan, kunjungan ke Mandalika sampai saat ini masih menjadi bagian dari paket wisata yang ditawarkan agen wisata ke wisatawan untuk dikunjungi. “Selain ke Mandalika, juga biasanya ada paket wisata ke Gili dan tur di kota atau city tour,” kata Hanatan.
Memasuki bulan Maret, kata Hanatan, kunjungan ke Mandalika diprediksi bisa meningkat lagi. Apalagi, sudah ada beberapa kapal pesiar yang berencana tiba di Lombok melalui Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat.
Daya tarik Mandalika secara langsung tidak hanya berdampak pada usaha jasa pariwisata, seperti perjalanan wisata dan akomodasi, tetapi juga UMKM di kawasan yang berada sekitar 51 kilometer tenggara Mataram, ibu kota NTB atau sekitar 17 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok itu.
Baca juga: Valentino Rossi Akan Datang ke Mandalika
Edi Suharto (58), tukang parkir sekaligus penyedia penyewaan toilet di Mandalika mengatakan, pada hari normal, ia tetap bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 150.000.
“Jika lagi libur panjang, terutama pada Sabtu dan Minggu, bisa meningkat. Dalam sehari, bisa sampai Rp 300.000,” kata Edi yang sudah sejak dua tahun terakhir berada di Mandalika.
Menurut Edi, Pantai Kuta Mandalika yang berada di sisi barat KEK Mandalika menjadi salah satu favorit wisatawan. Ada berbagai aktivitas yang bisa mereka lakukan dari bersantai di pantai hingga berenang, berkeliling kawasan dengan berjalan kaki, atau menyewa sepeda listrik.
Wisatawan juga bisa bersantai sambil menikmati kudapan yang dijual pedagang di pantai tersebut, termasuk kelapa muda. ”Cukup banyak yang membeli kelapa muda. Termasuk kopi dan mi rebus,” kata Inaq Hernawati (49) yang berjualan di Pantai Kuta Mandalika.
Selain Pantai Kuta Mandalika, wisatawan juga biasa ke titik lain di Mandalika. Termasuk Pantai Seger, Merese, hingga Tanjung Aan di sisi tengah dan timur Mandalika. “Pantainya bagus sekali. Apalagi bisa melihat matahari terbit dari atas bukit seperti di Merese,” kata Mareti Halawa (32) asal Sumatera Utara.
Menurut Mareti, tinggal penataan agar kawasan Mandalika semakin hijau dan asri. “Kalau dibandingkan sama kawasan Senggigi, masih lebih sejuk di sana,” kata Mareti.
Baca juga: Tak Sekadar Sirkuit, Diferensiasi Wisata Dilakukan di Mandalika
Aktivitas di Sirkuit
Selain ke kawasan pesisir, Sirkuit Mandalika juga menjadi pilihan wajib wisatawan, baik itu sekadar berfoto di depan sirkuit maupun masuk ke dalamnya.
Apalagi sirkuit sepanjang 4,31 km itu, tidak hanya dibuka untuk masyarakat umum pada saat ajang balap seperti MotoGP. Ada juga agenda Track Walk Day atau berkeliling di area sirkuit.
Apalagi belum lama ini, PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Nusantara Jaya bekerja sama dengan Krida Toyota Mataram membuka program Arrive and Drive di Sirkuit Mandalika. Dalam kegiatan itu, pengunjung dapat mencoba mobil Toyota Agya GR yang sudah dimodifikasi untuk kebutuhan balap.
Menurut Troy Waroka, Direktur Operasi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) telah memodifikasi mobil tersebut secara khusus untuk track day.
Baca juga: Tanda Tanya di Balik Rencana Pemerintah Membentuk Dana Pariwisata
Mobil tersebut, kata Troy, telah disesuaikan dengan spesifikasi balap yang mencakup perubahan pada rem, suspensi, velg, knalpot, interior, kursi dan sabuk pengaman, setir, serta roll-cage untuk meningkatkan keamanan.
Menurut Troy, kerja sama dengan Krida Toyoto Mataram adalah bentuk komitmen mereka untuk mendukung inisiatif yang berpotensi menarik minat publik terhadap Mandalika. Ia optimistis hal itu akan berdampak positif bagi pertumbuhan pariwisata.
Manajer Motorsport MGPA Denny Pribadi menambahkan, untuk mencoba mobil tersebut, pengunjung membayar biaya sewa Rp 2 juta per jam belum termasuk pajak 11 persen. Mereka bisa menyetir langsung atau menjadi penumpang.
“Kalau mau nyetir langsung, syaratnya harus lancar transmisi manual,” kata Denny.
Menurut Denny, selain menyewakan mobil yang telah dimodifikasi, juga tersedia perlengkapan balap, seperti helm, penutup kepala dari kain, jaket, seragam balap, sarung tangan, dan sepatu.
”Begitu tiba, para peserta dapat langsung mencoba tanpa harus khawatir tentang perlengkapan yang diperlukan,” kata Denny.
Menurut Denny, lewat program ini, para penggemar balap bisa merasakan sensasi balap di lintasan Sirkuit Mandalika tanpa harus memiliki mobil balap sendiri.
Sementara itu, ajang MotoGP di Mandalika dijadwalkan berlangsung pada 27-29 September 2024. Penjualan tiket dijadwalkan mulai dibuka pada minggu terakhir Februari 2024.