Mobil Bak Terbuka Jatuh ke Jurang, Tujuh Orang Terluka
Kecelakaan mobil bak terbuka mengakibatkan tujuh penumpang terluka di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sebuah mobil bak terbuka jatuh ke dalam jurang berkedalaman 20 meter di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Semua penumpang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Kecelakaan terjadi pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 04.00 di Jalan Raya Rajekwesi, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare. ”Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, tujuh penumpang dievakuasi ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis,” kata Dicka.
Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat (Kasubsipenmas) Humas Kepolisian Resor Malang Inspektur Dua Dicka Ermantara mengatakan bahwa mobil bak terbuka itu meluncur jatuh ke jurang sedalam 20 meter.
Menurut keterangan saksi-saksi di lokasi, kecelakaan bermula saat mobil Daihatsu Granmax yang dikemudikan oleh Rio Setiawan (41), warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, melintas dari utara ke selatan di Jalan Raya Rajekwesi, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Senin (19/2/2024) dini hari.
Saat itu, Rio mengemudi dengan kecepatan sedang dan membawa enam penumpang. Mereka duduk di kursi depan serta di bak mobil terbuka bagian belakang.
”Sesampainya di lokasi kejadian, pengemudi tidak bisa menguasai kemudi saat melintas di jalur menikung. Akibatnya, kendaraan berjalan lurus masuk jurang hingga terbalik dan mengakibatkan pengemudi serta penumpang mengalami luka-luka,” kata Dicka.
Menurut Dicka, dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut adalah sopir mengantuk. ”Sehingga kurang bisa menguasai kemudi pada saat jalan menikung ke kiri dan justru lurus masuk jurang,” katanya.
Dalam peristiwa itu, petugas Unit Laka Satlantas Polres Malang yang menerima laporan segera mendatangi lokasi dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah korban yang mengalami luka-luka kemudian dievakuasi bersama relawan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Korban yang mengalami luka-luka itu adalah Rio Setiawan (41) dan Irawati (43), mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas Kalipare. Adapun Winarsih (49), mengalami benturan di pinggang dan Nursini (59) mengalami luka patah lengan kiri dan kaki kanan dan dirawat di RS Wava Husada. Korban lain yaitu Sumarni (55), Slamet (59), dan Sukarti (60), dilarikan ke RSUD Kanjuruhan karena menderita luka benturan di kepala dan kaki serta bahu. Semua korban merupakan warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
”Total ada tujuh korban akibat laka lantas, semuanya sudah dievakuasi ke rumah sakit, sebagian lagi di puskesmas,” kata Dicka.
Masyarakat agar jangan membawa kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang. Hal ini bertujuan mencegah risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan penumpang.
Terkait kecelakaan itu, Dicka mengimbau pengendara kendaraan di wilayahnya agar memastikan kondisi fisik dalam keadaan fit sebelum memulai perjalanan. ”Ini termasuk memastikan bahwa mereka tidak dalam keadaan mengantuk. Sebab, mengantuk saat mengemudi dapat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, Dicka mengingatkan masyarakat agar jangan membawa kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang. Hal ini bertujuan mencegah risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan penumpang.
”Jangan mengemudi jika Anda merasa mengantuk. Beristirahat sejenak atau minum kopi untuk menyegarkan diri sebelum melanjutkan perjalanan serta pastikan kendaraan sesuai dengan kapasitas dan fungsi penggunaannya,” katanya.
Adapun Kepala Kepolisian Sektor Kalipare Ajun Komisaris Kukuh Purwono mengatakan bahwa peristiwa tersebut ditangani langsung oleh Satlantas Polres Malang. ”Peristiwa ditangani langsung Satlantas Polres Malang. Dugaan sementara tadi dimungkinkan sopir mengantuk,” katanya.
Kawasan Kabupaten Malang memiliki banyak rute berkelok dan jurang di kanan kiri jalan. Hal itu karena Malang Raya merupakan daerah pegunungan dengan dikelilingi beberapa gunung. Oleh karena itu, kontur wilayahnya adalah berbukit, berkelok-kelok, serta naik turun.