logo Kompas.id
NusantaraWaswas Mencoblos di Zona Merah...
Iklan

Waswas Mencoblos di Zona Merah Gunung Lewotobi

Desa Klatanlo dan Desa Dulipali berjarak kurang dari 4 kilometer dari puncak gunung. Warga berbondong-bondong ke TPS.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 3 menit baca
Awan menutup puncak Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024) siang. Status keaktifan gunung itu pada Level III atau Siaga.
POS PEMANTAUAN GUNUNG LEWOTOBI LAKI-LAKI

Awan menutup puncak Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024) siang. Status keaktifan gunung itu pada Level III atau Siaga.

Penduduk zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur, menyalurkan hak pilih diliputi rasa waswas oleh kondisi gunung yang belum aman. Partisipasi masyarakat tetap tinggi, diperkirakan melampaui 60 persen.

Rabu (14/2/2024) pagi, Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki melaporkan status gunung tersebut pada level Siaga. Asap dan aliran lava terus meluncur dari kawah. Dengan perasaan was-was, Stefanus Beda (65) bergegas menuju tempat pemungutan suara yang berjarak empat kilometer dari puncak gunung.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Stefanus yang baru datang dari tempat pengungsian itu hendak menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Saat ia tiba, sudah banyak orang di TPS, termasuk warga lansia.

Sejak 1 Januari 2024, ia dan ribuan masyarakat meninggalkan desa itu untuk mengungsi ke tempat yang aman. Erupsi gunung sempat mencapai level tertinggi, yakni Awas. Hujan abu vulkanik, aliran lava, banjir lahar hujan, dan gemuruh terus meneror warga.

Kini, mereka berbondong-bondong datang ke TPS di tengah erupsi yang belum juga reda. Kendati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi status keaktifan gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu turun ke Level III atau Siaga, hal itu tidak bisa disepelekan. Klatanlo masuk dalam zona merah yang harus dikosongkan.

”Kami agak waswas untuk datang ke sini karena kondisi gunung belum aman. Tapi, apa mau kata, ini demi bangsa dan negara kita lebih baik lagi. Kami harus memilih,” ujar Stefanus dengan suara lantang dari balik telepon seluler.

Suasana pemungutan suara di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024). Desa itu masuk zona merah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
PETRUS MUDA UNTUK KOMPAS

Suasana pemungutan suara di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024). Desa itu masuk zona merah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ia mengatakan, partisipasi masyarakat harus dibayar oleh pemimpin terpilih dengan pengabdian yang tulus bagi masyarakat. Janji yang diucapkan melalui kampanye agar ditunaikan. Pemimpin harusnya mengutamakan kepentingan masyarakat banyak. ”Jangan malah ingat keluarga. Negara ini bisa hancur,” ucapnya lagi.

Berbeda dengan Stefanus, Vinsen Balun (40) memilih tidak menyalurkan hak pilih. Namun, kondisi gunung yang sewaktu-waktu bisa mengalami erupsi besar bukan satu-satunya faktor. Ia mengaku kecewa dengan pemimpin yang pernah dipilih pada pemilu sebelumnya.

Iklan

”Contohnya sekarang ini. Mengapa masyarakat dipaksa pulang ke zona merah? Terus pemulangan pun tidak difasilitasi oleh pemerintah. Padahal, dulu, mereka janji akan bersama rakyat dalam suka dan duka. Kami sangat kecewa. Mereka mengkhianati masyarakat,” katanya.

Baca juga: Negosiasi Alot di Bawah Teror Gunung Lewotobi

Suasana pemungutan suara di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024).
PETRUS MUDA UNTUK KOMPAS

Suasana pemungutan suara di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/2/2024).

Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda tidak dapat menjamin semua masyarakatnya ikut berpartisipasi pada hari pemungutan suara kali ini. Namun, saat melakukan patroli ke semua TPS, ia meyakini partisipasi masyarakat cukup tinggi. Diperkirakan melampaui 60 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, di Desa Klatanlo terdapat empat TPS. Untuk TPS I, sebanyak 277 pemilih yang akan menyalurkan hak suaranya, di TPS II sebanyak 285 pemilih, di TPS III sebanyak 188 pemilih, dan di TPS IV 155 pemilih.

Selain Klatanlo, desa yang tetap menggelar pemilu di zona merah Gunung Lewotobi Laki-laki adalah Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Di sana terdapat dua TPS. Di TPS pertama terdapat 276 pemilih dan lainnya 279 sebanyak pemilih. Jarak Dulipali ke puncak gunung kurang dari 4 kilometer.

Kami ingin melihat Indonesia lebih baik. Semoga ada orang baik yang lahir dari pemilu ini.

Rasdiana Hasulie (52), warga Dulipali, menuturkan, sebagian besar masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya di kampung itu waswas. Mereka khawatir dengan awan panas dan banjir lahar hujan. Rumah dia dan beberapa rumah warga yang lain diterjang banjir lahar hujan. Dulipali merupakan desa yang paling dekat dengan puncak gunung.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024).
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024).

Menurut dia, kendati semua masyarakat di desa itu kecewa dengan pemerintah lantaran buruknya penanganan bencana, mereka tidak golput. Mereka datang menyalurkan hak pilihnya. Ia sendiri memilih di TPS 2. ”Kami ingin melihat Indonesia lebih baik. Semoga ada orang baik yang lahir dari pemilu ini,” ucapnya.

Saat ini pemungutan suara sedang berlangsung di sana, di zona merah erupsi gunung berapi. Setiap kali menancapkan paku pada gambar atau nama calon, ada harapan besar yang dititip warga. Mereka berharap pemimpin yang dipilih tidak mengkhianati kepercayaan mereka.

Baca juga: Waktu Terjada di Kaki Gunung Lewotobi

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000