Siasat TPS di Kota Padang Menggenjot Partisipasi Pemilih
Menyediakan sarapan gratis hingga konsep petugas TPS berpakaian adat menjadi siasat menggenjot partisipasi pemilih.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
Sebagian tempat pemungutan suara di Kota Padang, Sumatera Barat, bersiasat secara swadaya untuk menggenjot partisipasi pemilih. Ada yang menyediakan sarapan gratis, ada pula yang mengenakan pakaian adat Minangkabau.
Seusai mencelupkan kelingkingnya ke tinta setelah mencoblos, Iskandar Zulkarnain (75) segera menuju halaman rumah di pojok TPS. Zulkarnain tidak sendiri, ia memboyong istri, putri, dan cucu perempuannya.
Di halaman itu, tersedia beberapa kursi plastik. Puluhan piring berisi soto yang belum berkuah terhidang. Seorang perempuan menyajikan soto padang bagi Zulkarnain dan warga lainnya yang sudah memberikan suara di TPS 26, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah itu.
”Tujuh kali saya ikut pemilu, baru sekarang (pesta demokrasi) seperti ini. Ini benar-benar pesta, ada makan-makannya,” kata Zulkarnain, sembari menyantap soto bersama keluarganya dan pemilih lainnya, Rabu (14/2/2024).
Sarapan soto padang gratis itu merupakan inisiatif ketua RT bersama warga setempat. Ada sekitar 400 porsi soto yang disediakan bagi pemilih dan panitia TPS. Jumlah warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 26 sebanyak 265 orang.
Tujuh kali saya ikut pemilu, baru sekarang seperti ini. Ini benar-benar pesta, ada makan-makannya.
Menurut Zulkarnain, inisiatif seperti ini menyenangkan dan menjalin kebersamaan antarwarga. Meskipun disediakan sarapan gratis, tidak ada anjuran atau intervensi terhadap para pemilih hendak mencoblos siapa.
”Saya membacanya, ini sebagai upaya memanggil pemilih supaya cepat datang. Apalagi, pemilu kali ini banyak kertas suara harus dihitung. Jadi, pemilih tidak perlu memikirkan sarapan datang ke TPS,” ujarnya.
Ketua RT 001 RW 007 M Yunus Khader menjelaskan, dana sarapan soto gratis ini bersumber dari swadaya masyarakat tanpa bantuan pemerintah ataupun politik. Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan kebersamaan di antara warga meskipun ada yang berbeda pilihan politik.
”Sebelumnya, kami pernah berbuka bersama, makan bajamba di jalan. Kalau untuk pesta demokrasi, baru kali ini. Rasa kebersamaan ini penting. Kami jadikan momen pemilu ini sebagai pesta rakyat,” tutur pengusaha katering berdarah India ini.
Yunus melanjutkan, sebenarnya, ia bersama petugas TPS merencanakan menggunakan pakaian adat daerah masing-masing saat pencoblosan. Walakin, karena cuaca Padang sedang panas, rencana itu urung terlaksana. Hanya Yunus yang akhirnya mengenakan pakaian khas India.
Selain itu, Yunus bersama warganya juga mendekorasi TPS sebagus mungkin. Jalan-jalan di sekitar TPS dipasang umbul-umbul berwarna merah, putih, hijau, dan kuning, serta bendera-bendera kecil Merah Putih seperti momen 17 Agustus untuk menambah semarak suasana pemilu.
Di tempat lain, TPS 04 di Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, menerapkan konsep pemilu badunsanak (bersaudara) dan berbudaya. Para petugas TPS mengenakan pakaian adat Minangkabau yang tercatat sebagai warisan budaya takbenda nasional.
Petugas perempuan mengenakan setelan baju kurung basibak dan tikuluak kompok. Petugas pria menggunakan setelan baju taluak balango dan deta.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat, M Exhsa Baguna, mengatakan, tema tersebut diharapkan menjadi daya tarik bagi pemilih untuk datang ke TPS. Selain itu, juga menjadi ajang pengenalan budaya kepada pemilih yang sebagiannya merupakan pemilih muda.
Exhsa melanjutkan, selain tema tersebut, 10 pemilih pertama yang tiba di TPS juga mendapatkan sarapan lontong gulai dan teh talua gratis. Kemudian, para pemilih yang datang lebih awal mendapat kupon undian berhadiah voucher gratis jasa mobil travel selama sehari. Dananya bersumber dari sumbangan masyarakat sekitar.
”Para pemilih antusias datang ke TPS,” katanya. Hingga pukul 13.30 atau 30 menit menjelang pemilu berakhir, jumlah orang yang mencoblos di TPS 04 sebanyak 187 orang atau 78,9 persen.
Gubernur Sumbar Mahyeldi yang berkunjung ke TPS 04 Kelurahan Gurun Laweh menyambut baik inisiatif masyarakat yang mengangkat tema budaya Minangkabau dalam pesta demokrasi kali ini.
”Ini menunjukkan masyarakat bersukacita dengan kegiatan ini. Terbukti juga partisipasi (di TPS 04) diperkirakan mencapai 80 persen menurut laporan masyarakat,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, untuk Pemilu 2024, Pemprov Sumbar bersama anggota forum komunikasi pimpinan daerah provinsi menargetkan tingkat partisipasi pemilih lebih dari 79 persen. Dalam mencapai target itu, Pemprov akan memberikan penghargaan bagi kecamatan terbaik dalam penyelenggaraan pemilu.
”Kecamatan paling bagus, kondusif, tidak ada masalah akan kami berikan penghargaan, bagi camat, danramil, dan kapolseknya. Hadiahnya kami rencanakan berangkat umrah,” katanya.