Gempa di Kalimantan Selatan dengan magnitudo 4,7 dirasakan sampai ke Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalteng.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Gempa bumi bermagnitudo 4,7 menggetarkan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Gempa yang berpusat di Kalimantan Selatan itu dirasakan warga yang berjarak ratusan kilometer di Palangkaraya.
Nur Mariaty (37), warga Pahandut, Kota Palangkaraya, mengungkapkan, getaran gempa yang dirasakannya terjadi sekitar pukul 08.00 pagi. Getaran berlangsung tak lebih dari 10 detik.
”Saya lagi duduk di dapur terus, kok, kursi kayak bergetar. Saya kira ada truk lewat, ternyata di depan rumah sepi,” kata Nur di Palangkaraya, Selasa (13/2/2024).
Rumah Nur berada di samping Jalan Ahmad Yani yang biasa dilalui truk pengangkut beras ataupun barang kebutuhan pokok lainnya. Rumah itu berjarak lebih kurang 500 meter dari Pasar Besar Palangkaraya sehingga getaran sudah jadi hal biasa.
”Namun, getaran yang tadi pagi lumayan kuat, makanya saya keluar rumah. Baru tahu ada gempa itu dikabarin di grup whatsapp keluarga,” kata Nur.
Prakirawan Stasiun Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya Lian Andriani menjelaskan, gempa tektonik itu berpusat di darat di wilayah Kalimantan Selatan yang berjarak 166 kilometer dari Kota Palangkaraya. Gempa bermagnitudo 4,7 itu terjadi pada pukull 08.22 dan juga dirasakan beberapa daerah lain di Kalimantan Tengah.
Menurut Lian, dampak yang dirasakan masih sebatas benda-benda yang bergoyang. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan berarti karena gempa tersebut. Episentrum gempa tektonik itu berlokasi di darat pada jarak 19 kilometer arah timur laut Banjarmasin dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Kalimantan Timur, Rasmid, dari rilis yang diterima Kompas, mengatakan, gempa dirasakan di Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Kota Marabahan, yang semuanya terletak di Kalimantan Selatan, serta beberapa daerah di Kalteng.
”Dilihat dari lokasi episentrum (titik permukaan bumi di atas atau di bawah titik gempa) dan kedalaman hiposentrum (titik gempa bermula), gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas patahan Gunung Meratus,” kata Rasmid.
Rasmid mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Kalteng juga pernah dilanda gempa bumi pada Oktober 2023 lalu
”Selain itu, juga memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ujar Rasmid.
Sebelumnya, Kalteng juga pernah dilanda gempa bumi pada Oktober 2023 lalu. Saat itu, gempa bumi dengan magnitudo 4,5 mengguncang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin (30/10/2023) pukul 01.21 WIB.
Pada 2018, gempa dengan magnitudo 4,2 pernah terjadi di Kabupaten Katingan. Pusat gempa itu berjarak 70 km barat laut Kota Palangkaraya dengan kedalaman 5 km. Namun, gempa itu tidak dirasakan masyarakat.
Kejadian gempa di atas membuktikan, meski tak memiliki gunung berapi aktif, Kalteng masih berpotensi mengalami gempa. Oleh karena itu, upaya mitigasi gempa tetap harus disiapkan. Apalagi, sesar aktif yang menjadi pemicu gempa belum dipetakan.