Arus Kendaraan Landai Menjelang Imlek, ”Contra Flow” di Cipali Ditunda
Arus kendaraan di Tol Cipali masih landai sehari menjelang Imlek. Rekayasa lalu lintas ”contra flow” pun ditunda.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Arus kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali menjelang libur Imlek masih landai. Pengelola tol pun menunda pemberlakuan sistem lawan arah atau contra flow. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan sesuai instruksi kepolisian.
Hingga Jumat (9/2/2024), sekitar pukul 14.30, atau sehari menjelang Imlek, sistem contra flow belum diberlakukan di Cipali. Padahal, Korps Lalu Lintas Polri dan pengelola tol merencanakan rekayasa lalu lintas (lalin) itu di Kilometer 72 hingga Km 87 pada pukul 08.00-24.00.
”(Rekayasa) diputuskan untuk ditunda karena lalu lintas terpantau lancar,” ucap Sri Mulyo, Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali. Menurut dia, rekayasa lalin diberlakukan jika arus kendaraan yang melintas lebih dari 30.000 unit per jam dan terdapat instruksi dari Korlantas.
Saat ini, arus kendaraan lengang, baik yang menuju ke Jakarta maupun ke Cirebon, Jawa Barat. Dari rekaman pemantau, tidak ada penumpukan mobil. ”Astra Tol Cipali memprediksi arus lalu lintas pada Jumat mengalami penurunan dengan total 61.357 kendaraan yang melintas,” ujar Mulyo.
Meski demikian, jumlah itu naik 6 persen dibandingkan dengan lalu lintas biasanya. Pada hari normal, volume kendaraan yang melintas di jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu sekitar 50.000 unit. Adapun puncak arus mudik libur Isra Miraj dan Imlek terjadi pada Kamis (8/2/2024).
Pada hari itu, sebanyak 95.432 kendaraan melewati Cipali. Sekitar 67,42 persen di antaranya atau 64.344 kendaraan mengarah ke Cirebon. Jumlah itu meningkat sekitar 88 persen dibandingkan dengan arus lalin hari biasa dan di atas prediksi awal pengelola tol, yakni 73.870 unit kendaraan.
Lonjakan jumlah kendaraan itu membuat pengelola tol dan Korlantas Polri memberlakukan contra flow di Km 152-Km 169 arah Cirebon pukul 09.40. Rekayasa lalu lintas itu lalu diperpanjang hingga Km 147. Contra flow di Km 147-Km 152 itu selesai pukul 10.29.
Adapun rekayasa lalin pada Km 152-Km 169 terus berlanjut hingga pukul 18.44. Rekayasa itu juga dibutuhkan karena pada Kamis siang terdapat truk yang terguling di Km 156. Kepadatan kendaraan juga sempat terjadi di sejumlah tempat istirahat dan pelayanan arah ke Cirebon.
Meskipun arus lalin kendaraan terpantau ramai lancar, lanjut Mulyo, peningkatan jumlah kendaraan diprediksi berlangsung hingga Minggu (11/2/2024). Selama libur panjang pada Kamis hingga Minggu, pihaknya memperkirakan 292.000 kendaraan melalui Cipali. Rekayasa pun disiapkan.
Korlantas Polri menyiapkan rekayasa lalin untuk arus balik pada Sabtu dan Minggu dari Km 87-Km 72 pada pukul 08.00-24.00. ”(Puncak) arus balik di Tol Cipali pada Minggu siang. Cara bertindak, kami menunggu arahan Korlantas Polri dan melihat volume kendaraan,” ujarnya.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan kepolisian di lima wilayah sepanjang Tol Cipali. Daerah itu adalah Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Pihaknya menyiagakan sekitar 5.000 marka jalan (rubber cone) untuk menyiapkan jalur saat contra flow berjalan.
Mulyo mengingatkan pengendara agar memastikan kondisi dan kendaraannya prima serta berkendara maksimal 4 jam. Pengemudi dapat rehat di tujuh tempat istirahat dan pelayanan aktif di sepanjang Tol Cipali. Ia juga meminta pengguna tol berkendara dalam batas kecepatan 60–100 km per jam.
Seperti libur Natal dan Tahun Baru, kali ini liburnya cukup panjang, perlu dilakukan pengaturan agar meningkatkan kelancaran lalu lintas.
Pihaknya juga mendukung pembatasan angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan pada Kamis-Minggu di sejumlah ruas tol, termasuk di Tol Cipali. Mobil barang dengan berat 14 ton lebih dan sumbu 3 atau lebih tidak boleh melintas di Cipali selama periode yang telah ditetapkan.
Begitu pun mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil pengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan. Pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan sembako, bahan bakar minyak, logistik pemilu, pakan ternak, pupuk, dan hantaran uang.
”Seperti libur Natal dan Tahun Baru, kali ini liburnya cukup panjang, perlu dilakukan pengaturan agar meningkatkan kelancaran lalu lintas mengingat jumlah volume kendaraan diprediksi bertambah, baik di jalan tol maupun di jalan non-tol,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dalam rilisnya.