Kasus Ledakan di RS Semen Padang Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor Polri
Hasil pemeriksaan dari tim Labfor Polri menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut terhadap ledakan di RS Semen Padang.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Padang tengah menunggu hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik Polri terkait penyebab ledakan di Rumah Sakit Semen Padang pekan lalu. Hasil pemeriksaan jadi dasar penyelidikan lebih lanjut.
Tujuh personel tim Labfor Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (31/1/2024) hingga Jumat (2/2/2024). Lima personel berasal dari Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Riau dan dua personel dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar Komisaris Besar Andry Kurniawan, Kamis (8/2/2024), mengatakan, pemeriksaan lapangan oleh tim Labfor sudah selesai, tetapi pihaknya belum mendapatkan hasilnya. ”Belum disampaikan secara tertulis hasilnya kepada penyidik. Kan, masih uji lab,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polresta Padang Inspektur Dua Yanti Delfina, Kamis, mengatakan, hasil pemeriksaan tim Labfor tersebut belum keluar. Kemungkinan hasilnya keluar dalam sepekan atau dua pekan seusai olah TKP.
”(Kapan selesainya) Tergantung penyelidikan mereka. Kami juga tidak bisa mengintervensi mereka,” katanya.
Yanti melanjutkan, Polresta Padang juga sudah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden ledakan RS Semen Padang atau Semen Padang Hospital pada Selasa (30/1/2024) sore. Saksi-saksi itu antara lain teknisi perbaikan AC dan petugas keamanan rumah sakit.
Menurut Yanti, hasil pemeriksaan dari tim Labfor Polri menjadi dasar bagi Polresta melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah ada unsur kelalaian dalam ledakan tersebut atau tidak.
Ledakan besar terjadi di RS Semen Padang, Selasa pekan lalu. Belasan orang mengalami luka-luka. Sementara itu, 108 pasien rumah sakit dirujuk ke rumah sakit lain karena rumah sakit swasta yang dikelola Yayasan Semen Padang tutup sementara.
Kepala Polresta Padang Komisaris Besar Ferry Harahap, Selasa (30/2/2024), mengatakan, ledakan dipastikan bukan dari bom. Ledakan diduga kuat bersumber dari aktivitas perbaikan AC di lantai 7 rumah sakit. Para pekerja sedang melakukan pengelasan. Kemudian, pekerja meninggalkan lokasi dan peralatan kerjanya.
”Mungkin lupa menutup gas las sehingga mengakibatkan ledakan enam unit outdoor central AC. Karena ini AC sentral, akibatnya menjalar dan meledaklah di lantai 1 di ruang pelayanan atau tepat di depan lift. Kasus ini masih kami dalami, Inafis sedang bekerja,” ujarnya.
Terkait rencana pembukaan rumah sakit darurat, kami menunggu izin dari dinkes.
Ferry melanjutkan, ledakan relatif keras dan menyebabkan ruangan lantai 1 sekaligus pusat pelayanan rusak parah. Ruangan lain yang terdampak adalah di lantai 6 yang sebagian kacanya pecah. Tidak ada korban tewas dalam kejadian tersebut.
Corporate Communication RS Semen Padang Dewi Nensi Putri, Rabu kemarin, mengatakan, Polresta Padang sudah membuka garis polisi (police line). Tim rumah sakit sedang mengecek ruangan. Kawasan rumah sakit tetap tertutup bagi masyarakat luas dengan garis aman (safety line).
”Terkait rencana pembukaan rumah sakit darurat, kami menunggu izin dari dinkes,” kata Dewi.
Menurut dia, rumah sakit tetap membuka posko layanan informasi bagi pasien dan keluarganya di depan RS Semen Padang. Selain itu, posko layanan kesehatan bagi korban luka saat ledakan juga masih dibuka. Pada insiden itu, 15 orang menjadi korban, yaitu 8 orang luka robek dan 7 orang luka lecet.
Adapun terkait hasil pemeriksaan tim Labfor Polri, kata Dewi, rumah sakit belum menerima hasilnya. ”Tapi, nanti yang berwenang menyampaikan hasilnya dari kepolisian,” katanya.