logo Kompas.id
NusantaraBawaslu Antisipasi Pelanggaran...
Iklan

Bawaslu Antisipasi Pelanggaran Pemilu di Pengungsian Lewotobi

Politik uang dan intimidasi berpotensi terjadi di pengungsian. Peran aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 3 menit baca
Ketua Bawaslu Kabupaten Flores Timur Ernesta Katana (tengah) mendengar laporan masyarakat seputar pengawasan pemilu di daerah itu pada Januari 2024.
BAWASLU FLORES TIMUR

Ketua Bawaslu Kabupaten Flores Timur Ernesta Katana (tengah) mendengar laporan masyarakat seputar pengawasan pemilu di daerah itu pada Januari 2024.

LARANTUKA, KOMPAS — Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu menyiapkan sejumlah langkah antisipasi manakala pemungutan suara Pemilu 2024 bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilangsungkan di pengungsian. Terbuka kemungkinan, sebanyak 1.459 pemilih akan menyalurkan suara mereka di pengungsian.

Ketua Bawaslu Kabupaten Flores Timur Ernesta Katana, melalui telepon, Rabu (7/2/2024), mengatakan, para pemilih itu berasal dari Desa Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Dua desa itu berada dalam zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebagaimana ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Rinciannya, untuk Klatanlo terdapat empat tempat pemungutan suara (TPS). Di TPS I sebanyak 277 pemilih yang akan menyalurkan hak pilihnya, TPS II sebanyak 285 pemilih, TPS III sebanyak 188 pemilih, dan TPS IV 155 pemilih. Untuk Dulipali, terdapat 2 TPS dengan masing-masing 276 pemilih dan 279 pemilih.

Menurut Ernesta, jika pemungutan suara dilangsungkan di pengungsian, berarti para pemilih dalam jumlah banyak itu terkonsentrasi di satu lokasi. Dalam pemetaan Bawaslu, kondisi seperti itu dapat membuka ruang terjadinya sejumlah pelanggaran.

Potret pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1/2024). Lokasi pengungsian itu berada di Desa Konga, Kecamatan Titehena. Gunung Lewotobi Laki-laki mulai erupsi pada 23 Desember 2023.
FRANSISKUS PATI HERIN

Potret pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1/2024). Lokasi pengungsian itu berada di Desa Konga, Kecamatan Titehena. Gunung Lewotobi Laki-laki mulai erupsi pada 23 Desember 2023.

Potensi pelanggaran itu, lanjut Ernesta, antara lain politik uang hingga intimidasi. ”Kami belum mendapatkan laporan resmi terkait hal itu, tetapi kami sudah mengantisipasi dengan memperketat pengawasan. Kami minta relawan dan masyarakat agar proaktif memberi perhatian ke sana,” katanya.

Ia menuturkan, pengawasan ketat sudah dilakukan sejak erupsi pertama kali terjadi pada 23 Desember 2023. Erupsi memaksa lebih kurang 6.500 jiwa diungsikan. Kala itu, berdatangan bantuan yang sebagian bersumber dari para politisi yang kini bertarung di pemilu. Bawaslu sudah mengingatkan agar tidak menyertakan embel-embel politik di setiap bantuan. ”Imbauan itu dipatuhi,” ucapanya.

Iklan

Ia menambahkan, di setiap TPS akan ada satu petugas pengawas. Berkat kemajuan teknologi, pengawasan dan pelaporan data lapangan kini relatif lebih mudah. Di Flores Timur, sebanyak 208.890 pemilih masuk dalam daftar pemilih tetap. Mereka tersebar di Pulau Flores, Solor, dan Adonara.

Baca juga: Waktu Terjeda di Kaki Gunung Lewotobi Laki-laki

Masih erupsi

Anselmus B Lamanepa dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki melaporkan, gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu masih mengalami erupsi hingga Rabu petang. Secara visual, tampak asap keluar dengan ketinggian hingga 700 meter di atas puncak. Gempa vulkanik juga masih terjadi. Status gunung pada Level III atau Siaga.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Erupsi, Ribuan Orang Mengungsi

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024). Di sisinya tampak Gunung Lewotobi Perempuan. Kedua gunung berapi itu sering disebut gunung kembar.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024). Di sisinya tampak Gunung Lewotobi Perempuan. Kedua gunung berapi itu sering disebut gunung kembar.

Anselmus juga mengingatkan potensi banjir lahar hujan. ”Imbauan kepada semua masyarakat yang melintasi jalan dari Nobo ke Nurabelen, dari Duang ke Tabanan, dan di desa Dulipali agar tetap hati-hati dan menghindari aliran lahar dingin. Sekarang sedang terjadi hujan deras di puncak gunung,” katanya.

Pengawasan ketat sudah dilakukan sejak erupsi pertama kali terjadi pada 23 Desember 2023. Erupsi memaksa lebih kurang 6.500 jiwa diungsikan. Kala itu, berdatangan bantuan yang sebagian bersumber dari para politisi yang kini bertarung di pemilu.

Ambros Bala (45), warga Desa Dulipali, mengatakan, selama status gunung berada di level Siaga, mereka belum berani pulang. Bagi mereka, lebih aman mengikuti pemungutan suara di lokasi pengungsian. Jika dipaksakan di permukiman, ia memutuskan tidak akan menyalurkan hak pilihnya. ”Nyawa kami tak ternilai harganya dari sekadar pemilu,” ucapnya.

Permukiman Desa Dulipali dan Klatanlo berada paling dekat Gunung Lewotobi Laki-laki. Jarak ke puncak tidak lebih dari 4 kilometer, sedangkan zona bahaya yang ditetapkan minimal 6 kilometer untuk sektor tersebut. Masyarakat diminta mengikuti rekomendasi tersebut.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000