Knalpot ”Brong” Jadi Bahan Bangunan Tugu Udang di Cirebon
Polresta Cirebon membangun tugu udang berbahan knalpot ”brong” untuk mengedukasi terkait bahaya alat tersebut.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Penggunaan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau knalpot brong semakin meresahkan masyarakat di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain menyitanya, polisi juga sedang membangun tugu udang berbahan knalpot brong untuk mengedukasi terkait bahaya alat tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Besar Sumarni mengatakan, polisi kerap menerima laporan soal penggunaan knalpot di luar spesifikasi itu. ”Misalnya, anak kecil bangun karena suara knalpot itu. Orang sakit jantung juga mengeluh,” ujarnya di Markas Polresta Cirebon, Kamis (1/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Sumarni memusnahkan sejumlah knalpot brong secara simbolis dengan memotongnya memakai mesin. Tumpukan ratusan knalpot juga ditampilkan. Bupati Cirebon Imron Rosyadi serta pejabat forum koordinasi pimpinan daerah setempat turut hadir.
Menurut Sumarni, tidak hanya mengganggu masyarakat, pemakaian knalpot brong juga dapat memicu keributan. Apalagi, menjelang Pemilihan Umum 2024 dua pekan lagi. ”(Knalpot) Ini, kan, membuat masyarakat tidak nyaman. Mungkin ada emosi tinggi, kan, bisa memicu pertengkaran,” ucapnya.
Pihaknya pun telah menggelar razia di sejumlah tempat untuk mencegah penggunaan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Selama bulan Januari saja, polisi menyita 1.246 knalpot brong dari wilayah hukum Polresta Cirebon. Polisi pun memusnahkan beberapa knalpot yang telah disita tersebut.
”Knalpot brong nantinya juga akan kami buat tugu udang di kawasan yang bisa dilihat masyarakat agar (mereka) ingat tidak boleh pakai knalpot itu,” ujar Sumarni.
Tugu udang dipilih karena hewan tersebut merupakan salah satu identitas Cirebon. Lambang daerah juga memakai gambar udang.
Pihaknya berencana membangun dua tugu udang berbahan knalpot brong. Tugu itu membutuhkan sekitar 800 knalpot. Adapun tinggi dari tugu tersebut masing-masing 4 meter dan 2 meter. Ia belum menentukan lokasi penempatannya, tetapi tempatnya diharapkan terlihat jelas oleh publik.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Ardi Wibowo menambahkan, pembuatan tugu udang berbahan knalpot brong sudah berjalan sepekan terakhir. ”Pembangunannya baru sekitar 40 persen. Kami targetkan selesai secepatnya. Kami juga melibatkan seniman,” ungkapnya.
Ardi menuturkan, selain membikin tugu berbahan knalpot brong, pihaknya juga terus menggiatkan patroli dan sosialisasi untuk mengantisipasi penggunaan knalpot itu. Sekolah menjadi sasaran sosialisasi karena pemakai knalpot tersebut biasanya remaja, meski ada juga masyarakat umum.
”Kami juga sosialisasi ke masyarakat yang punya usaha di bidang (knalpot) itu. Kami berikan edukasi bahwa itu dilarang,” ucap Ardi. Meski demikian, ia mengaku hanya bisa memberikan efek jera untuk pengguna knalpot brong. Pihaknya tidak bisa menutup pelaku usaha di bidang tersebut.
Imron Rosyadi mengapresiasi ide Polresta Cirebon untuk membangun tugu udang berbahan knalpot sitaan. Ia meminta warga turut mendukung upaya menjaga keamanan. ”(Jumlah) polisi, kan, sangat terbatas. Supaya efektif, keluarga dan masyarakat juga perlu mengawasi,” ucapnya.