Instalasi AC RS Semen Padang Meledak, Ratusan Pasien Dievakuasi
Ledakan instalasi AC di RS Semen Padang menyebabkan kerusakan parah sehingga ratusan pasien harus dievakuasi.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Instalasi penyejuk ruangan(AC) di Rumah Sakit Semen Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, meledak pada Selasa (30/1/2024) sore. Ledakan itu menimbulkan kerusakan parah di pusat pelayanan rumah sakit. Ratusan pasien dievakuasi ke rumah sakit terdekat karena pelayanan RS Semen Padang ditutup sementara.
”Ini bukan bom. Jadi, tolong diluruskan. Tidak ada ledakan bom, yang ada (ledakan) akibat instalasi AC,” kata Kepala Polresta Padang Komisaris Besar Ferry Harahap, Selasa, di halaman RS Semen Padang.
Ferry menjelaskan, ledakan itu diduga kuat bersumber dari aktivitas perbaikan AC di lantai tujuh rumah sakit. Beberapa saat sebelumnya, sejumlah pekerja melakukan pengelasan di sana. Kemudian, pekerja meninggalkan lokasi dan peralatan kerjanya. Ledakan terjadi pada enam unit outdoor central AC.
”Mungkin lupa gas las itu ditutup atau tidak sehingga mengakibatkan enam unit outdoor central AC meledak. Karena ini AC sentral, akibatnya menjalar sehingga terjadi ledakan di lantai satu di ruang pelayanan, tepat di depan lift. Sementara (ini) kami masih dalami,” ujarnya.
Ferry menambahkan, ledakan tersebut relatif keras dan menyebabkan ruangan lantai satu rumah sakit sekaligus pusat pelayanan rusak parah. Ruangan lain yang terdampak adalah di lantai enam yang sebagian kacanya pecah.
”Sejauh ini tidak ada korban tewas. Korban luka-luka belum bisa diidentifikasi dengan jelas karena semua pasien kami pindahkan, termasuk yang terkena pecahan kaca,” katanya.
Berdasarkan pemantauan Kompas di lokasi, ribuan orang tampak berkerumun di halaman RS Semen Padang. Ambulans datang dan pergi mengangkut pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain terdekat.
Menurut Ferry, ada 102 pasien RS Semen Padang yang dipindahkan. Menjelang maghrib, proses evakuasi masih berlangsung.
Sementara itu, di sekeliling lantai satu RS Semen Padang dipasang garis polisi. Dari luar tampak kaca-kaca jendela lantai satu hancur. Di bagian bawahnya bertebaran serpihan kaca.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Lila Yanwar menyatakan sudah berkoordinasi dengan enam rumah sakit terdekat untuk menampung pasien RS Semen Padang.
”Yang berat dirujuk ke RSUP M Djamil dulu supaya bisa ditangani di sana. Pasien lainnya kami oper ke lima rumah sakit besar, yakni RSUD dr Rasidin, RS Yos Sudarso, RS Siti Rahmah, RS BMC, dan RST dr Reksodiwiryo,” ujarnya.
Sejauh ini tidak ada korban tewas. Korban luka-luka belum bisa diidentifikasi dengan jelas karena semua pasien kami pindahkan.
Menurut Lila, perwakilan RS Semen Padang akan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan bersama keluarga pasien. Dinkes Sumbar juga akan berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut pasien yang dirujuk.
Saat ditanya sampai kapan RS Semen Padang ditutup, Lila belum bisa memastikan. ”Kami tenangkan dulu situasi sekarang. Kami tunggu informasi dari teknisi terkait keamanan gedung, baru bisa diberi tahu apa berita selanjutnya,” ujarnya.
Irwanto (37), salah seorang anggota keluarga pasien RS Semen Padang, menuturkan, saat ledakan terjadi, dirinya bersama beberapa anggota keluarganya sedang berada di ruang tunggu poliklinik bedah plastik di lantai satu. Saat itu, dia menyebut, tiba-tiba terjadi ledakan keras hanya beberapa meter dari lokasinya.
”Ledakan sangat keras terasa seperti kena tampar keras. Ketika ledakan itu, kondisi kaca sudah berhamburan, kemudian loteng roboh, hampir keseluruhannya roboh,” kata warga asal Kabupaten Pasaman, Sumbar, itu.
Saat ledakan terjadi, Irwanto mengaku langsung melindungi keluarganya dengan mendekap mereka. Setelah itu, pengunjung rumah sakit lainnya berhamburan meninggalkan lokasi. Salah seorang pengunjung menyenggol tangan Irwanto sehingga terempas ke pecahan kaca.
Ketika situasi mereda, Irwanto dan keluarga akhirnya bisa keluar melalui tangga darurat. Ia segera mendapat pertolongan pertama terhadap luka di tangannya. ”Kata dokter, lukanya tidak dalam,” ucapnya.