logo Kompas.id
NusantaraPerburuan Satwa dan Alih...
Iklan

Perburuan Satwa dan Alih Fungsi Lahan Mengancam Burung Endemik Maluku Utara

Pelestarian burung endemik di Maluku Utara adalah kewajiban karena keberadaannya terus terancam aktivitas manusia.

Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
· 4 menit baca
Bidadari halmahera, ditemukan Ali, asisten Alfred Russel Wallace, saat berada di Pulau Bacan.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Bidadari halmahera, ditemukan Ali, asisten Alfred Russel Wallace, saat berada di Pulau Bacan.

TERNATE, KOMPAS — Populasi burung endemik di kawasan Wallacea, khususnya Maluku Utara, terus menurun akibat perburuan satwa liar. Wilayah burung endemik ini juga terancam di tengah masifnya gempuran pertambangan mineral di kawasan ini. Masyarakat lokal dan pemerintah harus tegas dan bahu-membahu untuk menjaga aset berharga Indonesia ini.

Koordinator Burung Indonesia Wilayah Kepulauan Maluku Benny Aladin menjelaskan, Indonesia menyimpan jenis burung endemik 541 jenis yang terbanyak di dunia. Namun, aktivitas perburuan satwa liar dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit serta pertambangan nikel mengancam habitat burung endemik. Tidak hanya berasal dari luar, perburuan juga banyak dipraktikkan oleh masyarakat sekitar.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000