Kampanye di Batam, Anies Minta Pemerintah Jaga Netralitas
Saat kampanye di Batam, Anies Baswedan meminta pemerintah agar menjaga netralitas dalam Pemilu 2024.
BATAM, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menggelar kampanye di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/1/2024). Anies meminta pemerintah menjaga netralitas saat Pemilu 2024. Dia juga menyoroti maraknya illegal fishing di Laut Natuna Utara dan konflik agraria di Rempang.
Seusai menemui pedagang di salah satu pasar tradisional Batam, Anies mengatakan, aparatur pemerintah dari atas sampai bawah harus menaati instruksi presiden untuk netral dalam Pemilu 2024. Netralitas aparatur pemerintah akan menentukan wibawa negara.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
”Seperti kalau kita mau ikut ujian di sekolah, jika pengawas ujian malah membantu siswa nyontek atau curang, rusaklah hasil ujian itu. Karena itu, kembalikan prinsip netralitas dan tunjukkan dari tingkat kepemimpinan paling tinggi, disiplinkan dengan sanksi jika ada yang melanggar,” kata Anies.
Hal itu diungkapkan Anies untuk menanggapi liputan investigasi harian Kompas yang berjudul Perangkat Desa Jadi Aktor Operasi ”Serangan Fajar”. Kompas mengungkap keterlibatan aparatur desa menyalurkan uang tunai kepada calon pemilih untuk memenangkan calon anggota legislatif Pemilu 2024.
Baca juga: Perangkat Desa Jadi Aktor Operasi ”Serangan Fajar”
”Saya ingin berpesan kepada seluruh TNI, Polri, dan ASN bahwa semua memiliki kewajiban untuk netral. Jika menjalankan netralitas kemudian malah dihukum atau diberi sanksi, ketika bertugas nanti kami akan mengembalikan mereka yang diberi sanksi atau demosi akibat netralitas,” ujar Anies.
Dalam kunjungan ke pasar tradisional itu ada sejumlah warga yang menyoraki Anies dengan nama calon presiden lain. Hal itu sebelumnya juga terjadi saat kampanye calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 di daerah lain.
”Di pasar pasti ada banyak sekali orang dengan banyak pilihan. Kami menghormati dan menghargai. Yang namanya di pasar pasti ada yang memilih pasangan a, b, atau c. Inilah demokrasi,” ucap Anies.
Kami menargetkan perolehan suara Anies di Kepri sebanyak 50 persen. Kami optimistis target itu dapat dicapai.
Natuna dan Rempang
Anies juga menyoroti maraknya illegal fishing oleh kapal ikan asing di Laut Natuna Utara. Kapal ikan dan kapal aparat asing yang menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna Utara harus segera ditindak tegas.
”Perlu langkah lebih serius untuk menyelamatkan kawasan maritim kita,” katanya.
Selain itu, Anies juga memberikan tanggapan soal konflik agraria di Rempang. Ia menilai konflik itu seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah lebih sabar bermusyawarah dengan warga.
”Pembicaraan memang biasanya panjang, tetapi selalu ada cara untuk mencapai titik temu. Hanya saja, sering pemerintah itu tidak sabar mengikuti proses. Maunya cepat-cepat, kerahkan aparat, lalu akhirnya jadi masalah,” kata Anies.
Baca juga: Arsip Foto “Kompas”: Sepak Terjang Anies Baswedan dari Akademisi hingga Politisi
Selain bertemu dengan para pedagang di pasar tradisional, Anies juga melaksanakan shalat Jumat di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang merupakan masjid terbesar di Batam. Adapun acara puncak kampanye Anies adalah silaturahmi dengan pendukung di kawasan Mega Techno City (MTC).
Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah Anies-Muhaimin (TPD Amin) Kepri, Rocky Marciano Bawole, mengatakan, kampanye Anies di MTC dihadiri lebih kurang 2.000 orang. Ia mengapresiasi warga Batam yang mendukung acara itu sehingga dapat berlangsung dengan aman dan kondusif.
”Kami menargetkan perolehan suara Anies di Kepri sebanyak 50 persen. Kami optimistis target itu dapat dicapai,” kata Rocky.