Bandara Juanda Dilanda Cuaca Buruk, Lima Penerbangan Dialihkan ke Bali
Total ada lima penerbangan yang pendaratannya dialihkan dari Bandara Juanda menuju Denpasar, Bali.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Surabaya dan sekitarnya, Jumat (19/1/2024), sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo. Total ada lima penerbangan yang pendaratannya dialihkan dari Bandara Juanda menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Heri Trisno Wibowo mengatakan, hujan lebat terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Hujan tersebut menyebabkan jarak pandang pilot sangat terbatas. Oleh karena itu, demi keamanan penerbangan, pesawat tidak diizinkan mendarat di landas pacu Bandara Juanda.
”Total ada lima penerbangan yang akan mendarat di Bandara Juanda. Namun, pendaratannya dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menunggu hingga cuaca di Bandara Juanda membaik,” ujar Heri.
Lima pesawat yang mengalami divert ialah Citilink dengan nomor penerbangan CTV 431 rute Balikpapan-Surabaya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan LNI 787 rute Makassar-Surabaya, pesawat Super Airjet SJV 633 rute Bandara Syamsudin Noor Kalimantan Selatan-Surabaya, serta pesawat Lion LNI 261 rute Balikpapan-Surabaya.
Selain penerbangan domestik, cuaca buruk juga sempat berdampak pada penerbangan internasional dari Jeddah (Arab Saudi) menuju Surabaya. Pesawat maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan LNI 107 rute Jeddah-Surabaya mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga cuaca membaik.
Heri menambahkan, untuk penerbangan keberangkatan, hanya maskapai Garuda Indonesia yang sempat terdampak, tetapi tidak menunggu lama. Setelah itu, kondisi cuaca di Bandara Internasional Juanda Surabaya berangsur membaik sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
”Seiring membaiknya cuaca, penerbangan sebelumnya yang dialihkan ke Denpasar terbang kembali menuju Bandara Juanda. Bahkan, saat ini seluruh aktivitas pendaratan dan pemberangkatan pesawat sudah berjalan normal,” kata Heri.
Kepada masyarakat, Heri berpesan agar tidak perlu panik atau khawatir saat menghadapi cuaca buruk. Menurut dia, pengalihan pendaratan penerbangan merupakan salah satu upaya untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang pesawat. Hal itu pun dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang berlaku dalam penerbangan internasional.
Agusta (43), salah satu pengunjung di Bandara Juanda, mengatakan, hujan turun sangat deras dan disertai angin kencang. Pria yang hendak menjemput saudaranya tersebut mengaku sempat khawatir cuaca yang buruk tersebut akan berdampak pada keselamatan penerbangan.
”Perasaan saya sudah tidak karuan tadi selama hujan deras. Saya hanya bisa pasrah dan berdoa supaya hujan segera reda dan pesawat cepat mendarat,” ujar Agusta yang menunggu ibu dan saudaranya pulang dari ibadah umrah.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jatim pada 17-23 Januari 2024 sehingga berpeluang memicu bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan banjir.
Hal itu terjadi karena Jatim telah memasuki puncak musim hujan. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi dinamika atmosfer menunjukkan hangatnya suhu muka laut di sekitar wilayah perairan Jatim yang mengindikasikan pasokan uap air di sekitar wilayah Jatim cukup signifikan.
”Kondisi cuaca itu juga dipengaruhi adanya aktivitas gelombang atmosfer yang melintas, yakni Madden Julian Oscillation dan Gelombang Rosby,” ujar Taufiq.
Selain itu, lanjut Taufiq, terbentuknya pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jatim mendukung peningkatan pertumbuhan awan hujan secara intens hingga sepekan ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Bandara terbesar
Juanda merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Tercatat jumlah penumpang yang telah dilayani sebanyak 14.012.186 penumpang pada tahun 2023 atau meningkat 30 persen dibandingkan tahun 2022 sejumlah 10.794.111 penumpang.
”Kenaikan jumlah penumpang tersebut sejalan dengan pertumbuhan pergerakan pesawat, yakni sebesar 24 persen atau sejumlah 78.028 pergerakan pesawat pada tahun 2022 menjadi 96.391 pergerakan pada tahun 2023. Sementara pengiriman kargo tercatat sebanyak 67.522.888 kilogram, turun dari tahun 2022 sebesar 68.413.353 kilogram,” ujarGeneral Manager Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar.
Menurut Sisyani, capaian jumlah penumpang tahun 2023 sudah mendekati jumlah pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Bahkan, recovery rate jumlah penumpang sudah mencapai 84 persen di mana pada tahun 2019 jumlah penumpang mencapai 16 juta orang.
Adapun recovery rate jumlah pergerakan pesawat sudah mencapai 74 persen di mana pada tahun 2019 mencapai 129.863 pergerakan pesawat. Sementara recovery rate pengiriman kargo sudah mencapai 76 persen.