Pengelola Candi Borobudur Siapkan Tempat Relokasi untuk Ribuan Pedagang
Lokasi penampungan sementara pedagang Borobudur telah disiapkan. Lokasi ini dipastikan tetap dekat dengan keramaian.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pengelola Candi Borobudur menyiapkan dua tempat sementara bagi ribuan pedagang sebelum mereka menempati lokasi baru. Namun, sebagian pedagang masih ragu dengan rencana relokasi, terutama di Kampung Seni Borobudur, bakal menguntungkan mereka kelak.
Sebelumnya, pedagang di area di zona II di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur bakal dipindahkan ke Kampung Seni Borobudur. Sembari menunggu pembangunan tempat itu, pedagang masih diperbolehkan menempati lokasi lama hingga April 2024 atau seusai Lebaran.
Setelah itu, mereka akan direlokasi ke tempat sementara, setidaknya pertengahan Juni 2024 atau ketika Kampung Seni Borobudur selesai dibangun. Kampung Seni Borobudur adalah proyek strategis nasional yang dibangun dengan anggaran hingga Rp 200 miliar.
Pelaksana Tugas Direktur Operasional dan Pengembangan Infrastruktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, M Nur Sodiq, menuturkan, lokasi relokasi sementara pertama ada di lapangan belakang museum di kawasan zona II candi. Lokasi kedua di Lapangan Tuksongo. Terletak di Desa Tuksongo, jaraknya sekitar 3 kilometer dari kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
”Nanti, area parkir pengunjung juga akan kami pindahkan ke lapangan itu,” kata Nur Sodiq di Balai Ekonomi Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024).
Terkait lokasi baru di Kampung Wisata Borobudur, Nur Sodiq meminta pedagang tidak cemas. Semua pedagang yang terdata akan mendapat tempat. Bahkan, kata dia, pedagang asongan pun akan mendapat tempat. Selain bisa menampung 1.943 pedagang, kampung wisata juga akan punya panggung pertunjukan yang bisa menyedot banyak pengunjung.
”Dengan anggaran besar hingga ratusan miliar dari APBN, yakinlah Kampung Seni Borobudur ini bakal mendatangkan kebaikan dan berkah bagi semuanya,” ujarnya.
Akan tetapi, sebagian pedagang menanggapi dingin rencana itu. Jimi, pedagang, menuturkan, ragu pindah ke Kampung Seni Borobudur. Dia khawatir tidak mendapatkan tempat karena diduga ada perbedaan data pengelola candi dengan pedagang.
”PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sudah mendata dan menyiapkan tempat untuk 1.943 pedagang. Sementara itu, berdasarkan pendataan yang kami lakukan, jumlah pedagang di zona II lebih dari 3.000 orang,” ujarnya.
Priyanto, pedagang lainnya, menuturkan, belum yakin dengan prospek Kampung Seni Borobudur. Meski masuk proyek strategis nasional, dia cemas tempat baru itu bakal minim manfaatnya bagi pedagang.