KA Pandalungan Anjlok di Sidoarjo, Sejumlah Kereta Api Memutar Lewat Malang
Anjloknya KA Pendalungan di Sidoarjo membuat sejumlah kereta api jarak jauh harus memutar melalui Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kereta Api Pandalungan anjlok di dekat Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024) pagi. Akibat peristiwa itu, sejumlah kereta api jarak jauh harus memutar melalui Malang, Jatim. Sementara itu, sejumlah penumpang kereta api lokal memilih beralih menggunakan bus.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan, akibat anjloknya KA Pandalungan, harus ada perubahan pola operasi untuk beberapa perjalanan kereta api jarak jauh. Beberapa kereta api itu harus memutar lewat Malang dan Kertosono.
Salah satu kereta api yang perjalanannya terdampak adalah KA Ranggajati relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon. Kereta api lain yang terdampak adalah KA Logawa relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto. Sementara itu, KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng-Malang dibatalkan perjalanannya.
”KAI Daop 8 Surabaya menyediakan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun pemberhentian selanjutnya. Bus dari Stasiun Bangil akan menuju Stasiun Surabaya dan Stasiun Mojokerto, sementara bus dari Stasiun Sidoarjo akan menuju Stasiun Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Klakah, dan Jember,” kata Luqman.
Sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan kedatangan kereta api kepada pelanggan, PT KAI memberikan service recovery berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat serta pembatalan perjalanan 100 persen bagi pelanggan kereta yang terdampak.
”KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” ucap Luqman.
Sementara itu, beberapa calon penumpang KA Penataran dari Malang yang hendak menuju Surabaya ataupun Blitar memilih beralih menggunakan bus. David Iswanpani (73), calon penumpang tujuan Surabaya yang hendak naik KA Penataran dari Stasiun Singosari, Malang, memilih menggunakan bus.
Hal ini karena belum ada kepastian soal waktu perjalanan KA Penataran yang merupakan kereta api lokal. Selain itu, jalur bus ekonomi menuju Surabaya hanya berjarak sekitar 300 meter dari Stasiun Singosari.
”Harusnya kereta tiba dari Blitar menuju Surabaya pukul 12.00, namun hingga pukul 11.00 belum ada kepastian. Pihak Stasiun bilang ada kereta anjlok di Tanggulangin. Ini tiketnya mau saya kembalikan, saya beralih menggunakan bus,” tutur David.
Calon penumpang KA Penataran lainnya, Nanik, memilih menunda keberangkatan. Pada Minggu ini, Nanik bersama seorang keluarganya hendak menuju Tulungagung menggunakan kereta api.
”Saya pulang dulu dan baru dapat tiket lagi untuk keberangkatan Selasa (16/1/2024). Kebetulan saya tidak begitu tergesa-gesa menuju Tulungagung,” ucapnya.
Setelah memilih menunda keberangkatan, Nanik langsung membeli tiket pengganti. Namun, dia enggan mengurus pembatalan tiket awal karena harga tiket itu tidak terlalu mahal, yakni Rp 12.000 per orang.
Akibat anjloknya KA Pandalungan, harus ada perubahan pola operasi untuk beberapa perjalanan kereta api jarak jauh.