Lava Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meluncur ke Arah Permukiman
Lava dari kawah gunung terus meluncur hingga 2 kilometer. Luncuran itu intens terjadi empat hari belakangan.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Lontaran lava pijar keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/1/2024) dini hari. Status aktivitas gunung itu dinyatakan naik ke level IV atau Awas.
LARANTUKA, KOMPAS — Lava Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus meluncur hingga 2 kilometer ke arah permukiman penduduk. Masyarakat diminta mematuhi radius aman yang terus diperluas. Status gunung pada level tertinggi, yakni Awas.
Dari arah Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, luncurkan lava terpantau masih terus terjadi hingga Jumat (12/1/2024) dini hari. Aliran larva mengarah ke sisi timur laut gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu. Luncuran terjadi dalam empat hari terakhir.
”Kami di Nurabelen ini jalur merah karena di sini banyak sungai. Ketika terjadi letusan gunung sebelumnya, daerah itu terdampak sangat parah,” kata Alex (56), warga Nurabelen. Jarak Nurabelen dengan pucak gunung sekitar 7 kilometer.
Hingga Jumat pagi ini, warga di desa itu belum perlu diungsikan karena masih dalam radius aman. Namun, sebagian warga sudah mengungsi secara mandiri ke beberapa desa tetangga, seperti Lewotobi dan Lewuran. Sebagian lagi mengungsi ke Larantuka, ibu kota kabupaten.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, naik ke level IV atau Awas. Pada Rabu (10/1/2024) dini hari, sambil menoleh ke arah gunung, warga berlari melakukan evakuasi mandiri.
Selain ancaman lava, lanjut Alex, masyarakat setempat juga khawatir dengan potensi ancaman banjir lahar hujan yang membawa material vulkanik hasil erupsi selama 21 hari terakhir. Pasalnya, permukiman Nurabelen dilewati banyak sungai dengan hulu ke kaki Gunung Lewotobi Laki-laki.
Anselmus B Lamanepa dari Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki melaporkan, dari pos teramati asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan ketinggian 500 hingga 700 meter di atas puncak kawah. Teramati pula guguran dengan jarak luncur 2.000 meter mengarah ke sisi timur laut. Gemuruh terdengar sedang hingga kuat.
”Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak direkomendasikan melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi,” tulis Anselmus.
Ia meminta masyarakat sekitar agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah serta tidak memercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Dalam catatan Kompas, banyak warga termakan isu yang menyebutkan akan terjadi tsunami bersamaan dengan erupsi.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Suasana pembelajaran di pos pengungsian Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/1/2024). Anak-anak ini terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini memasuki hari ke-21.
Jika terjadi erupsi yang diikuti hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Adapun yang beraktivitas di luar ruangan disarankan menggunakan masker dan kacamata.
Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Flores Timur menyebutkan, jumlah pengungsi sudah melampaui 5.000 orang. Data pengungsi terus diperbarui. Selain di pos pengungsi, banyak warga terdampak mengungsi ke rumah penduduk.
Ruang sekolah kami untuk sementara jadi tempat pengungsian sehingga kami memilih di tenda.
Pantauan di lokasi pengungsian Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, anak-anak sekolah dikumpulkan oleh para guru di dalam tenda. Mereka mengikuti kegiatan pembelajaran secara terbatas. Dalam satu hari, waktu belajar kurang dari tiga jam.
”Ruang sekolah kami untuk sementara jadi tempat pengungsian sehingga kami memilih di tenda. Pembelajaran berjalan apa adanya,” kata Kristin, guru.
Suasana pembelajaran di pos pengungsian Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/1/2024). Anak-anak ini terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini memasuki hari ke-21.