Cawapres Muhaimin Iskandar Berencana Laporkan Intimidasi kepada Presiden
Cawapres Muhaimin Iskandar menganggap serius intimidasi yang diterima oleh tim kampanyenya dan berencana lapor Presiden.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Calon wakil presiden, Abdul Muhaimin Iskandar, kembali mengeluhkan tentang intimidasi atau ancaman yang diterima oleh pasangan dengan nomor 1 tersebut beserta tim kampanyenya. Muhaimin berencana melaporkan secara langsung kepada Presiden apabila ancaman tersebut terbukti secara nyata.
Saat berkampanye di Kabupaten Gresik beberapa hari lalu, misalnya, anggota tim kampanye pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) mendapat intimidasi dari aparat. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci bentuk intimidasi yang diterima oleh timnya itu.
”(Kami menganggap) ancaman ini serius. (Oleh karena itu) kita akan proses. Kalau nanti buktinya kuat, saya lapor Presiden,” kata mantan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Pembangunan Daerah Tertinggal itu di Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Intimidasi itu menambah panjang daftar ancaman yang diterima oleh tim capres Anies Rasyid Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar. Sebelumnya, Anies mendapat intimidasi dari aparat saat berkampanye di Tuban, Jatim. Saat itu, helikopter yang dinaiki Anies tidak diperbolehkan mendarat di daerah dekat lokasi kampanye sehingga terpaksa mencari lokasi pendaratan yang agak jauh.
Selain soal intimidasi atau ancaman, Cak Imin menilai, tantangan yang dihadapi tim Amin saat ini ialah menyosialisasikan tentang makna perubahan yang sebenarnya. Menurut dia, perubahan yang menjadi tagline pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 ini kerap disalahartikan. Salah satunya, perubahan dianggap menyerang pemerintahan sebelumnya.
Padahal, menurut Muhaimin, yang paling penting dari perubahan ialah menghentikan hal-hal atau program kerja yang jelek dan menggantinya dengan program kerja yang baik. Selain itu, program yang salah harus dibenahi. Menghadirkan program-program baru serta melakukan perbaikan kerja secara terus-menerus.
Pernyataan tersebut sekaligus untuk menanggapi pernyataan Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit terkait estafet kepemimpinan. Muhaimin menilai, capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo merupakan anak bangsa yang paling siap meneruskan estafet kepemimpinan di negeri ini.
”Tidak ada satu pun calon presiden yang tidak siap melanjutkan estafet kepemimpinan, apalagi saya dan Mas Anies. Kaidahnya jelas, yakni menjaga momentum yang berhasil, merombak hal yang gagal, dan mengganti dengan hal yang baru,” ucap Imin.
Cawapres pendamping Anies Rasyid Baswedan ini kembali berkampanye di Jawa Timur, Jumat. Kali ini, Muhaimin mendapat tambahan dukungan dari sukarelawan Kuning Ijo Biru atau KIB Jawa Timur yang akan meningkatkan perolehan suara dan menjaga keutuhan suara tersebut dari kecurangan.
”Kerelawanan teman-teman di Jatim mulai terlihat sekali sehingga mereka mulai bergerak sendiri tanpa ada pengaruh atau perintah dari siapa pun. Tentu ini membuat optimis kita, Amin akan sampai pada putaran kedua di Pemilihan Presiden 2024,” ujar Muhaimin di acara Konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya TPES-50 di Surabaya.
Acara itu diikuti 1.200 koordinator kecamatan di seluruh Jatim yang tergabung dalam sukarelawan Kuning Ijo Biru (KIB). Kuning Ijo Biru sejatinya merupakan representasi dari Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Oleh karena itu, bisa dikatakan jika sukarelawan KIB merupakan anggota partai di tingkat akar rumput yang tidak sejalan dengan partainya karena memilih mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Tidak ada satu pun calon presiden yang tidak siap melanjutkan estafet kepemimpinan, apalagi saya dan Mas Anies.
Muhaimin mengatakan, terus bertambahnya dukungan terhadap Amin menunjukkan desakan terhadap arus perubahan semakin deras. Salah satunya, karena mulai banyak masyarakat yang menyadari, perubahan merupakan bagian dari perjalanan kehidupanan berbangsa dan bernegara.
”Tuntutan perubahan semakin nyata, tidak boleh dibiarkan seperti ini. Keadaan harus diperbaiki, kebenaran ditegakkan demi mewujudkan cita-cita keadilan dan kemakmuran di negeri ini,” kata Muhaimin.
Oleh karena itulah, Muhaimin bertekad terus maju kendati tantangan yang dihadapi saat ini semakin nyata dan besar. Salah satunya, terkait intimidasi atau ancaman yang diterima oleh pasangan Amin beserta tim kampanyenya.
Sementara itu, Koordinator KIB Habil Marati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sukarelawan yang akan ditempatkan di tempat pemungutan suara (TPS). Di setiap TPS tersebut diterjunkan sedikitnya tiga sukarelawan yang bertugas menghimpun suara bagi pasangan Amin dengan target perolehan minimal 50 suara.
Selain mendulang suara, sukarelawan KIB juga bertugas menjaga atau mengawal perolehan suara itu agar tetap utuh dan tidak tercurangi. Hal itu penting agar pasangan Amin bisa memenangi Pilpres 2024 dan dilantik menjadi presiden serta wakil presiden.
”KIB akan bekerja secara masif di Pulau Jawa dan Sumatera. Konsolidasi KIB di Jatim ini merupakan yang ketiga kali setelah dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ujar Habil Marati.