logo Kompas.id
NusantaraKembangkan Ekonomi Kreatif,...
Iklan

Kembangkan Ekonomi Kreatif, Gibran Sebut Ambon Bisa Mencontoh Surakarta

Saat berkampanye di Ambon, Gibran menyampaikan keberhasilannya mengembangkan ekonomi kreatif di Surakarta.

Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
· 3 menit baca
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkampanye di Ambon, Maluku, Senin (8/1/2024).
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkampanye di Ambon, Maluku, Senin (8/1/2024).

AMBON, KOMPAS —Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkampanye di Kota Ambon, Maluku, Senin (8/1/2024). Dalam kesempatan itu, Gibran menyebut, Ambon bisa mencontoh Kota Surakarta, Jawa Tengah, dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Dalam kunjungannya ke Ambon, Gibran bertemu dengan komunitas ekonomi kreatif di kota tersebut. Putra bungsu Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Surakarta itu ditemani beberapa pesohor, misalnya Raffi Ahmad dan Karin Novilda atau Awkarin.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

”Surakarta ini tidak punya sumber daya alam, hanya mengandalkan pajak dan retribusi. Maka itu, harus didorong ekonomi kreatif warganya. Ambon punya potensi yang besar juga. Harus ada pusat kreatif (creative hub) yang secara rutin menggelar pentas kesenian seperti di sana agar sektor ekonomi Ambon bisa berkembang,” tutur Gibran.

Selama memimpin Surakarta, Gibran menyatakan, dirinya membuka berbagai ruang terbuka dan panggung terbuka. Hal itu dilakukan agar para seniman di Surakarta memiliki tempat untuk berekspresi sekaligus mempromosikan karya mereka.

Pemandu galeri menjelaskan soal barang-barang yang dipamerkan di Lokananta Bloc, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Pemandu galeri menjelaskan soal barang-barang yang dipamerkan di Lokananta Bloc, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023).

Upaya lain yang dilakukan adalah revitalisasi Studio Lokananta, studio rekaman pertama Indonesia, sebagai upaya untuk membangkitkan seni musik di Surakarta. Dalam proses revitalisasi itu, juga dibangun fasilitas produksi piringan hitam (vinyl) dan kaset pita.

Melalui berbagai upaya itu, Surakarta resmi masuk dalam Jaringan Kota Kreatif dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2022.

Baca Juga: Membuka Ruang Ekspresi di Benteng Nieuw Victoria

Selain pengembangan ekonomi kreatif, Gibran menuturkan, akses barang dan logistik di wilayah Maluku perlu pembenahan. Hal ini penting untuk menekan harga barang di provinsi tersebut. Gibran juga berjanji menyelesaikan permasalahan tengkes atau stunting yang masih mendera Maluku.

Mengacu pada Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi tengkes di Maluku tercatat sebesar 26 persen. Sementara itu, pemerintah pusat menargetkan prevalensi tengkes di Indonesia pada 2024 berada di angka 14 persen.

Iklan

”Barang-barang masih serba mahal di sini sehingga perlu konektivitas. Kemiskinan dan tengkes juga masih banyak, hal ini perlu jadi fokus semua,” ujar cawapres pendamping Prabowo Subianto itu.

Sajian hiburan musik di rumah kopi Kafe Ujung Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (17/6/2023).
FRANSISKUS PATI HERIN

Sajian hiburan musik di rumah kopi Kafe Ujung Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (17/6/2023).

Minim infrastruktur

Dalam pertemuan dengan Gibran, Direktur Ambon Music Office Ronny Lopies menyatakan, musik merupakan kesenian yang melekat dalam budaya masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon. Aktivitas masyarakat di kota ini banyak digerakkan oleh musik.

Bahkan, pada 2019, Ambon dinobatkan sebagai Kota Musik oleh UNESCO. Ambon menjadi satu dari 75 kota di seluruh dunia yang mendapat gelar ini.

Namun, minimnya infrastruktur, seperti panggung dan ruang terbuka, membuat ruang untuk mengenalkan hasil karya musisi Ambon menjadi terbatas. Padahal, menurut Ronny, untuk memelihara budaya musik di Ambon, harus ada pertunjukan secara rutin.

Baca Juga: Harmoni Musik Ambon Manise

Selain itu, meski telah ditetapkan sebagai Kota Musik pada 2019, Ambon baru mendapatkan bantuan serta pengakuan dari pemerintah pusat pada 2021. Hal ini menunjukkan pengembangan musik di Ambon masih membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah dan pihak terkait.

”Musik harus bisa menjadi penggerak dan pemantik kemajuan kota Ambon. Budaya bermusik jadi kekuatan yang membuat Ambon berbeda dengan kota lain, tetapi infrastruktur masih kurang. Kita harus percaya bahwa membangun budaya itu juga membangun kota,” ucap Ronny.

Anggota Sanggar Seni Wairanang memainkan Salam Sarane di halaman Gereja Protestan Maluku, Soya, Ambon, saat menyambut tamu gereja yang hendak menggelar peribadatan ulang tahun, Kamis (27/9/2018).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK) 27-09-2018

Anggota Sanggar Seni Wairanang memainkan Salam Sarane di halaman Gereja Protestan Maluku, Soya, Ambon, saat menyambut tamu gereja yang hendak menggelar peribadatan ulang tahun, Kamis (27/9/2018).

Pelukis muda asal Ambon, Taher Sahia, menuturkan, mahalnya biaya barang dan jasa turut menghambat pengembangan seni di kota itu. Taher mencontohkan, dirinya bersama beberapa teman berencana memproduksi buku untuk mengenalkan budaya dan kesenian Maluku kepada anak-anak. Namun, mahalnya biaya percetakan menjadi kendala untuk melanjutkan proses ini.

”Apabila dicetak di Pulau Jawa juga sama mahal karena tingginya biaya pengiriman. Hal-hal ini menyulitkan kita dalam menciptakan karya. Padahal, karya ini sebagai upaya menjaga perdamaian di Maluku,” ujarnya.

Ambon punya potensi yang besar juga. Harus ada pusat kreatif ( creative hub) yang secara rutin menggelar pentas kesenian seperti di sana.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000