Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali tercatat dalam sejarah manusia terjadi pada tahun 1861. Adapun erupsi Gunung Lewotobi Perempuan pertama kali tercatat pada tahun 1921.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·5 menit baca
Pintu rumah-rumah tertutup rapat. Tak ada orang yang lalu lalang. Suara binatang pun nyaris tidak terdengar saat menyusuri jalanan yang membelah perkampungan Dulipali di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (6/1/2023) pagi. Kampung itu ditinggal pergi penghuninya.
Kebisingan di perkampungan itu terjeda oleh suara gemuruh dan hujan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang tak berhenti meneror selama dua minggu terakhir. Jarak perkampungan dengan puncak gunung hanya terpaut lebih kurang 4,5 kilometer. Zona ini masuk dalam radius berisiko tinggi terdampak erupsi.
Masyarakat Dulipali yang berjumlah 199 keluarga untuk sementara mengungsi ke Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, yang berjarak lebih kurang 6 kilometer ke arah timur. Sejak 2 Januari 2024 lalu, mereka dievakuasi ke tempat yang lebih aman sekaligus mendapat perawatan kesehatan.
Evakuasi dilakukan setelah datang erupsi besar untuk kedua kalinya. Ketika erupsi pertama pada 23 Desember 2023, mereka masih bertahan.
”Erupsi kedua ini terlalu besar. Bunyi gemuruh bikin takut. Terus muncul lubang baru di dekat puncak gunung. Berbahaya kalau kami bertahan,” tutur Katarina Keron Baun (62), warga Dulipali.
Erupsi diikuti hujan abu vulkanik pekat sangat menyengsarakan mereka. Jarak pandang tidak sampai 15 meter. Dengan masker yang terbatas, mereka berusaha menghalau paparan abu masuk ke dalam tubuh. Banyak yang terbatuk-batuk hingga saat ini.
Di pos kesehatan Desa Konga, hingga Jumat siang, jumlah pengungsi yang memeriksakan kesehatan sudah 157 orang. Penyakit yang diderita dominan meliputi gangguan pernapasan, batuk, dan alergi kulit. Semua penyakit disebabkan paparan abu vulkanik yang masif dan intensif selama berhari-hari.
Erupsi kedua ini terlalu besar. Bunyi gemuruh bikin takut.
Untuk merawat kesehatan pengungsi yang berpotensi memburuk, dinas kesehatan mengerahkan semua kekuatan. Puskesmas terdekat yang tidak terdampak diminta mengirim tenaga medis serta obat-obatan. ”Pos kesehatan bekerja selama 24 jam. Mobil ambulans juga siaga,” ucap Lusia Melania Boru, petugas kesehatan.
Di dapur umum, para sukarelawan menyiapkan makanan bagi pengungsi. Mereka memasak, membungkus makanan, lalu mendistribusikannya ke sejumlah tenda. Bantuan makanan dari sejumlah pihak juga terus berdatangan. Tak ketinggalan, politisi yang kini sedang mencalonkan diri untuk pemilihan umum pada 14 Februari 2024 mendatang juga ikut menyumbang.
Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi menjamin pasokan makanan untuk para pengungsi tersedia. Pengungsi diminta tak perlu khawatir akan mengalami kekurangan makanan. Bagi yang merasa berada dalam radius bahaya diminta untuk segara mengungsi. Bagaimanapun, keselamatan tak bisa ditawar-tawar. Jumlah warga yang mengungsi lebih kurang 3.000 orang.
Menurut informasi yang dihimpun Kompas, hingga kini masih banyak warga terdampak yang memilih mengungsi ke tengah hutan. Mereka beralasan, tidak bisa mengikuti irama di pos pengungsi, termasuk waktu makan yang terjadwal dan menu yang seragam. Pasalnya, banyak yang punya penyakit bawaan sehingga perlu penanganan khusus.
Erupsi terus berlangsung
Sabtu pagi, erupsi kembali terjadi. Asap membubung dari dua rekahan gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu. Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dengan ketinggian 1.000-1.500 meter dari puncak kawah.
Akibat erupsi itu, terjadi hujan abu yang kembali mengguyur daerah itu. Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura. Di Desa Boru dan Hokeng, misalnya, bau belerang menyengat. Warga yang beraktivitas di luar rumah mengenakan masker.
Anselmus Bobyson Lamanepa, anggota Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, dalam laporannya menyebutkan, gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, gempa tektonik jauh, dan gempa tremor masih terus terjadi. Status keaktifan gunung pada Level III atau Siaga.
Berdasarkan data dari pos tersebut, Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki kembaran bernama Gunung Lewotobi Perempuan yang memiliki ketinggian 1.708 meter di atas permukaan laut. Puncak kedua gunung itu terpisah jarak lebih kurang 2 kilometer. Pelana yang memisahkan kedua puncak itu berketinggian 1.232 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang pertama kali tercatat dalam sejarah manusia terjadi pada tahun 1861. Adapun aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan yang pertama kali tercatat adalah pada tahun 1921. Gunung Lewotobi Laki-laki lebih banyak mengalami erupsi dibandingkan Gunung Lewotobi Perempuan.
Erupsi yang kembali terjadi ini membuat detak kehidupan warga seakan terjeda. Erupsi datang pada 23 Desember 2023 atau dua hari sebelum warga setempat yang mayoritas penganut Kristiani itu merayakan sukacita Natal. Bagi mereka, Natal tahun ini berbeda. Banyak pengungsi melewatinya tanpa kue natal dan tanpa pohon natal.
Erupsi juga menghentikan aktivitas di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. Di punggung kedua gunung itu sering kali dilakukan pembalakan liar yang merusak hutan. Wilayah di kaki gunung hingga kini menjadi lokasi penambangan pasir selama puluhan tahun yang merusak aliran sungai.
Aktivitas ekonomi masyarakat juga terjeda. Petani sayur yang tanamannya terkena dampak abu vulkanik kini sudah meninggalkan kebun mereka. Pedagang sayur ikut kehilangan pasokan. Wilayah sekitar gunung tersebut merupakan sentra hortikultura terbesar di Flores Timur. Berada di kaki gunung api, daerah itu dianugerahi lahan yang subur.
Agustina Oa Puka (62), warga setempat, mengatakan, berulangnya erupsi adalah siklus normal yang terjadi pada setiap gunung api. Oa sudah beberapa kali mengalami kondisi tersebut, di antaranya pada tahun 1992 dan 2002. Kala itu mereka mengungsi. ”Saat ini adalah waktunya gunung, kita jeda sejenak,” ujar guru senior itu.