Mengunjungi Shenzhen, Contoh Kecil Hubungan Besar antara Bahasa dan Ekonomi
Mereka yang memilih belajar bahasa Indonesia di China melihat peluang luas. Di dunia industri, bahasa bekerja menyampaikan maksud perusahaan. Semua menjadi contoh kecil hubungan besar antara bahasa dan ekonomi bekerja.
Oleh
SUCIPTO
·5 menit baca
Suhu di luar ruangan sekitar 12 derajat celsius di Shenzhen, China, 20 Desember 2023. Suhu mulai menghangat saat memasuki kantor pusat Build Your Dreams (BYD), perusahaan baterai asal China yang berkembang menjadi produsen kendaraan listrik dunia.
Sepanjang perjalanan, hanya di kantor itu, sedikitnya 20 wartawan dari Indonesia bisa berkomunikasi dengan warga China dengan lancar, bahkan menggunakan bahasa Indonesia. Di pusat perbelanjaan atau kantor BYD, sebagian besar berbahasa Mandarin dan beberapa berbahasa Inggris.
Dannie Zheng adalah warga setempat yang mampu berbahasa Indonesia. Perempuan 23 tahun itu begitu percaya diri dan fasih bercerita dengan bahasa Indonesia mengenai BYD, tempatnya bekerja. Lini masa perkembangan usaha BYD ia jabarkan satu per satu sejak pertama kali berdiri pada 1995.
Mengenakan setelan blazer hitam dan celana hitam, Dannie konsisten menerjemahkan aksara Mandarin yang terpampang di tembok. Ia juga tak sungkan menjawab pertanyaan dengan bahasa Indonesia.
Dannie bertindak seperti pemandu bagi rombongan wartawan asal Indonesia untuk tur keliling kantor pusat BYD dan menjelaskan berbagai hal. Ia mendampingi Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao yang menjelaskan banyak hal dalam bahasa Inggris. Adapun Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan yang biasa menerjemahkan perkataan Eagle ke bahasa Indonesia.
Dannie lulusan Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Teknologi Hefei, terletak di ibu kota Provinsi Anhui. Jaraknya sekitar 1.300 kilometer dari Shenzhen. Setelah lulus pada medio 2023, Dannie langsung bekerja di BYD pada bulan Agustus tahun yang sama.
Ia mengaku lebih suka mempelajari bahasa asing yang sedikit peminatnya. Dari sana, ia melihat ada peluang karena sedikit pesaing. Dari riset yang ia lakukan, rata-rata hanya ada 300 orang lulusan bahasa Indonesia setiap tahun di seluruh China.
Itu tak sampai 1 persen dari total penduduk China yang berjumlah 1,4 miliar jiwa. Saat Dannie lulus saja, teman satu angkatannya di kampus hanya ada 18 mahasiswa.
”Itu sangat potensial. Bahasa Inggris sangat kompetitif. Kalau belajar bahasa Indonesia, mungkin saya bisa mencari kesempatan bekerja yang banyak dan memperluas pengalaman,” kata perempuan yang lahir di Guangdong tahun 2000 itu.
Model apa yang akan kami luncurkan di Indonesia, kami masih belum memutuskan. Kami akan cari waktu yang tepat untuk mengumumkannya.
China-Indonesia
Apalagi Dannie melihat hubungan China dan Indonesia berjalan cukup baik dari tahun ke tahun. Seiring dengan itu, kerja sama ekonomi juga terjalin. BYD, kantor Dannie, sudah memulai bisnis di Indonesia sejak 2018. BYD menyediakan bus listrik dan mobil listrik untuk taksi.
Pada tahun 2024, perusahaan terkemuka itu bakal memperluas pasar kendaraan listrik mereka. Dannie kemungkinan akan ditugaskan ke Indonesia pada pertengahan 2024. Dannie akan lebih sering berbahasa Indonesia dengan penutur aslinya.
”Saya belum pernah ke Indonesia. Saya belajar berbicara bahasa Indonesia dari guru yang orang Indonesia dan membaca media online, seperti Kompas dan Antara,” katanya.
Bekerja dengan kemampuan berbahasa asing, bagi Dannie, adalah pengalaman menarik. Selama bekerja di BYD beberapa bulan, ia tidak bekerja layaknya orang kebanyakan.
Ia bisa bertemu banyak orang baru, menyampaikan maksud bahasa Mandarin seakurat mungkin ke bahasa Indonesia untuk kepentingan perusahaan dan memperluas jaringan pertemanan.
”Bukan hanya seperti pekerjaan umum yang hanya di depan komputer, tetapi di bidang ini saya bisa memperdalam potensi saya sendiri,” ujarnya.
Sepanjang 18-22 Desember 2023 berkunjung ke China, Dannie yang menjadi penghubung kami berkomunikasi dengan banyak hal. Misalnya, suatu ketika Dannie mengajak kami mengunjungi pusat perbelanjaan di Shenzhen.
Kami memesan mi di tempat makan tepi jalan. Penjual tak ada yang bisa berbahasa Inggris. Sebagian besar dari kami memesan mi dengan tambahan daging sapi. Dannie yang menghubungkan maksud kami ke penjualnya.
Hal berbeda terjadi saat wawancara khusus dengan General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang. Alih bahasa terjadi dua kali.
Saat Liu memberi keterangan dalam bahasa Mandarin, Eagle menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Setelah itu, diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Luther yang menguasai bahasa Inggris.
Terbesar
Pada Desember 2023 itu, untuk pertama kalinya wartawan asal Indonesia diundang khusus ke Shenzhen untuk melihat langsung berbagai kegiatan industri kendaraan listrik BYD. Mereka ingin memberi semacam kode bakal ada pemasaran produk lebih luas ke Indonesia.
”Model apa yang akan kami luncurkan di Indonesia, kami masih belum memutuskan. Kami akan cari waktu yang tepat untuk mengumumkannya,” kata Liu.
Niat itu bakal memperluas pasar BYD di tingkat global. Dilansir dari carnewschina.com, media otomotif China, penjualan kendaraan listrik BYD melampaui capaian nama besar Tesla pada kuartal terakhir 2023. Capaian itu membuat banyak media asing yang menyebut BYD sebagai penyandang mahkota ”raja mobil listrik” dunia.
BYD menjual 526.409 mobil listrik sepanjang tiga bulan terakhir 2023. Adapun Tesla yang berpusat di Amerika Serikat itu, masih menurut carnewschina.com, menjual 484.507 mobil listrik.
Selama mendampingi wartawan Indonesia di China, kebijakan perusahaan banyak disampaikan Eagle dan Liu. Adapun Dannie menjadi pemandu bagi wartawan untuk melihat bagaimana perusahaan ini berkembang. Ia juga menjelaskan berbagai detail teknologi yang dikembangkan perusahaan.
Wartawan asal Indonesia, termasuk Kompas, mencatat dan menulis keterangan umum yang Dannie sampaikan. Dari sana, informasi dari China tersampaikan kepada pembaca di Indonesia, negara yang akan menjadi pasar baru bagi produk BYD.
Bahasa, dalam kadar tersebut, tidak bisa dilihat sebagai alat komunikasi semata. Ada kepentingan lain yang mengiringinya, yakni ekonomi. Bagi Dannie, kemampuan berbahasa membuatnya bisa mendapat pekerjaan. Bagi BYD, maksud dan tujuan mereka tersampaikan melalui bahasa yang ditulis wartawan Indonesia.