Jalur Haurpugur-Cicalengka Sudah Dapat Dilewati KA dengan Kecepatan Terbatas
Proses evakuasi Kereta Turangga dan Commuterline Bandung Raya selesai. Jalur sudah bisa dilewati KA, tetapi kecepatan masih terbatas 20 km per jam. KAI akan memperkuat tubuh jalan rel agar kereta bisa beroperasi normal.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN, WISNU WARDHANA DANY, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Proses evakuasi di lokasi kecelakaan Kereta Api Turangga dan Commuterline Bandung Raya selesai Sabtu (6/1/1024) pukul 06.30. Jalur itu kini sudah bisa dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Joni Martinus, Sabtu, menjelaskan, perbaikan jalur tunggal dikerjakan pukul 04.13 dan selesai pukul 06.30. Kontur tanah yang datar memudahkan perbaikan.
”Mulai Sabtu pukul 06.30, petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka sudah steril dan dapat dilewati kereta api. Namun, kecepatannya masih terbatas, 20 kilometer per jam,” ujar Joni.
Sebelumnya, evakuasi pada Jumat (5/1/2024) melibatkan sedikitnya 200 personel. Mereka terdiri dari personel KAI, KAI Commuter, Kementerian Perhubungan, hingga Basarnas.
Mereka dibantu dua crane, enam dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung lain. Material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut adalah 100 bantalan rel.
Kereta pertama yang melintasi jalur tersebut adalah KA Cikuray 267 relasi Garut-Pasarsenen pada pukuk 08.56. ”KAI mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka,” kata Joni.
KAI, lanjut Joni, masih akan memperkuat tubuh jalan rel. Tujuannya agar kereta dapat beroperasi dengan kecepatan normal.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Ayep Hanapi menyatakan, hingga Sabtu pukul 10.00, tiga kereta jarak jauh sudah melintasi jalur ini, yaitu KA Cikuray, KA Lodaya, dan KA Argo Wilis.
”Jalur KA dinyatakan aman pukul 06.30. Saat ini kami melakukan perbaikan jalur KA dengan mengganti kurang lebih 30 bantalan beton. Selain itu, penggantian penambat rel dan perbaikan geometri juga dilakukan sehingga jalur aman dilalui dengan kecepatan terbatas,” katanya.