Tiga Jembatan Tua di Banyumas dan Surakarta Diganti, Mobilitas Lebih Aman
Presiden Joko Widodo meresmikan tiga jembatan yang diganti di Banyumas dan Surakarta, Jawa Tengah, karena sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan tiga jembatan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). Jembatan diganti karena sudah berusia lebih dari 40 tahun. Penggantian sekaligus membuat mobilitas orang dan barang akan lebih aman.
Ketiga jembatan yang diresmikan adalah Jembatan Tajum Margasana dan Jembatan Karangbawang di Kabupaten Banyumas, serta Jembatan Jurug B di Kota Surakarta. Peresmian ketiga jembatan dilakukan dari Jembatan Tajum Margasana.
Hadir dalam peresmian ini, antara lain, Nyonya Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.
Ketiga jembatan ini adalah bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang ada di Jawa dan harus diganti karena sudah digunakan lebih dari 40 tahun. Jembatan Callender Hamilton adalah jembatan yang menggunakan rancangan insinyur sipil asal Selandia Baru AM Hamilton. Umumnya jembatan ini dibangun di pertengahan tahun 1970-an. Jembatan CH ini memiliki rangka prafabrikasi portabel modular. Komponennya sudah dirancang sebelumnya. Karena itu, pengerjaan konstruksinya lebih cepat.
Pembangunan kembali jembatan sekaligus menjadi upaya mitigasi risiko jembatan runtuh. Sebab, saat ini kerap terjadi beban berlebih kendaraan (overloading).
”Pembangunan ini akan memperbaiki, merevitalisasi, jembatan-jembatan yang memang sudah saatnya untuk diperbarui karena beban transportasi, beban logistik yang ada di atas jembatan semakin hari semakin berat,” kata Presiden Jokowi.
Jembatan Tajum Margasana sepanjang 150 meter membentang di Jalan Nasional Wangon-Menganti menghubungkan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Cilacap. Biaya konstruksi jembatan ini Rp 72 miliar.
Jembatan Tajum Karangbawang sepanjang 140 meter berada di Jalan Nasional Wangon-Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Penggantian jembatan Tajum Karangbawang menelan anggaran Rp 88,8 miliar.
Jembatan Jurug B sepanjang 160 meter berada di Jalan Raya Palur. Biaya konstruksi Jembatan Jurug B Rp 90 miliar.
Kehadiran jembatan Callender Hamilton di jalan nasional ini menghubungkan Kota Surakarta dengan Kabupaten Karanganyar dan Sragen. Jembatan ini meningkatkan konektivitas dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan, khususnya jalur pariwisata Tawangmangu di Karanganyar.
Untuk mengganti 37 jembatan CH ini, PT Baja Titian Utama menjadi badan usaha pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) menjadi penjamin. PT Baja Titian Utama adalah badan usaha pelaksana yang dibentuk pemenang lelang, yakni PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Penggantian/duplikasi jembatan CH merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Demikian pula untuk ketiga jembatan yang baru diresmikan, KPBU dilakukan antara Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan PT Baja Titian Utama sebagai badan usaha pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin dengan nilai konstruksi Rp 251,2 miliar sepanjang 450 meter.
Menteri Basuki mengatakan, pekerjaan penggantian/duplikasi jembatan CH melalui skema KPBU adalah upaya inovasi untuk menjaga layanan jembatan jangka panjang. ”Tidak hanya jalan tol dan jalan nasional, jembatan perannya juga penting untuk melayani transportasi, barang maupun manusia. Insya Allah hasilnya sangat baik, sangat memuaskan jika KPBU dikerjakan dengan tepat waktu,” kata Basuki.
Kementerian PUPR mencatat 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa tersebar di Provinsi Banten (3 jembatan), di Jawa Barat (16 jembatan), di Jateng (9 jembatan), dan Jawa Timur (9 jembatan). Keseluruhan proyek diperlukan anggaran Rp 2,2 triliun dengan masa konstruksi selama dua tahun (Desember 2021 hingga Desember 2023) dan masa layanan 10 tahun hingga tahun 2033. Pembangunan fisik dimulai 2022 dan selesai 2023.
Warga Banyumas yang berada di sekitar Jembatan Tajum Margasana, Lastri, berharap kehadiran jembatan baru dapat meningkatkan mobilitas orang juga barang, terutama untuk kegiatan perdagangan. ”Semoga membuat jalan lebih lancar dan bisa buat perdagangan lancar,” ujarnya.