Gunung Api Ile Lewotobi Erupsi, Lima Penerbangan dari dan ke Maumere Ditunda
Lima penerbangan Wings Air dari dan menuju Maumere, Flores, NTT, ditunda akibat erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lima penerbangan Wings Air dari dan menuju Bandar Udara Frans Seda di Maumere, Nusa Tenggara Timur, ditunda karena alasan keamanan. Penundaan itu dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki atau yang dikenal dengan nama IleLewotobi di Kabupaten Flores Timur, Flores, NTT.
Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis menjelaskan, penundaan penerbangan dilakukan sejak Senin (1/1/2024) hingga Selasa (2/1/2024). Rinciannya, tiga penerbangan pada Senin, yakni Labuan Bajo-Maumere, Maumere-Labuan Bajo, dan penerbangan dari Kupang menuju Maumere.
Di antara para pengungsi itu, ibu hamil tujuh orang, kelompok disabilitas tiga orang, lanjut usia 167 orang, anak bayi lima orang, dan penderita stroke tiga orang.
Sementara penerbangan yang ditunda sejak Selasa pagi antara lain Kupang-Maumere dan Maumere ke Kupang.
”Kami sudah memberikan informasi kepada seluruh (calon) penumpang yang terdampak dan memberikan opsi untuk mengubah jadwal penerbangan menurut ketentuan yang berlaku,” kata Danang saat dihubungi kembali pada Selasa siang.
Danang menambahkan, pihak Wings Air mengambil langkah penundaan karena keadaan force majeure atau peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau dicegah dan di luar kemampuan perusahaan. Dalam hal ini erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengganggu operasionalisasi penerbangan Wings Air dari dan menuju Maumere.
”Kami berharap dapat segera melanjutkan operasional dan layanan penerbangan dari dan ke Maumere setelah Bandara Frans Seda dinyatakan aman untuk penerbangan,” kata Danang.
Pernyataan aman, lanjut Danang, harus berdasarkan konfirmasi dan pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pengelola Bandara Frans Seda, AirNav Indonesia, BMKG, dan pihak terkait lainnya.
Erupsi
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan dalam surat yang ditujukan kepada Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Senin (1/1/2024), antara lain, menyebutkan, dari gunung api Lewotobi Laki-laki tampak asap. Kawah utama tertutup awan putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap ini memiliki ketinggian 100-800 meter dari puncak (Kompas.id, 1 Januari 2024).
Pascaerupsi 23 Desember 2023, terlihat adanya rekahan di sebelah barat laut puncak sepanjang 160 meter. Rekahan ini mengeluarkan asap putih tebal setinggi 300 meter.
Senin (1/1/2024) terlihat pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Saat ini cuaca di sekitar gunung cerah hingga hujan, angin berembus lemah sampai sedang ke arah utara, timur, tenggara, barat daya, barat, dan barat laut. Suhu udara berkisar 19-32 derajat celsius.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Duli Pali, Kecamatan Talibura, Flores Timur, Francis Kromen mengatakan, Desa Duli Pali berjarak sekitar 3 km dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Akibat erupsi Senin pagi ini, 199 keluarga mengungsi ke 33 lokasi yang dinilai aman. Mereka, antara lain, mengungsi ke Desa Bungawolo (25 keluarga), Boru (30), Hikong di perbatasan dengan Kabupaten Sikka (18), dan Desa Kringa (7).
”Di antara para pengungsi itu, ibu hamil tujuh orang, kelompok disabilitas tiga orang, lanjut usia 167 orang, anak bayi lima orang, dan penderita stroketiga orang. (Warga) Mengamankan diri pada pukul 05.00 Wita sampai pukul 07.00 Wita, sambil membawa barang-barang berharga yang bisa diselamatkan. Masyarakat takut karena sampai hari ini masih terjadi gemuruh dan letusan dari kawah gunung,” kata Kromen.
Pengungsi membutuhkan bantuan berupa terpal (tenda), air bersih, selimut, beras, dan makanan siap saji, seperti mi instan.