Malam Tahun Baru, Polisi Batasi 250.000 Orang di Area Tugu Yogyakarta hingga Titik Nol
Guna mencegah kondisi terlalu sesak dan padat, kepolisian akan membatasi jumlah orang yang bisa memasuki kawasan Tugu Yogyakarta, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada malam pergantian tahun.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi kepadatan warga saat perayaan Tahun Baru 2024 di Kota Yogyakarta, kepolisian bakal membatasi jumlah orang di kawasan Tugu Yogyakarta, Malioboro, dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Pembatasan itu diterapkan dengan bantuan teknologi yang bisa menghitung jumlah orang pada suatu area tertentu.
Hal itu diungkapkan Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan dalam jumpa pers akhir tahun Polda DIY, Kamis (28/12/2023), di Yogyakarta. Kawasan Tugu Yogyakarta, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta adalah magnet utama yang setiap tahun menjadi lokasi favorit warga dan wisatawan untuk merayakan Tahun Baru.
”Kami hitung kapasitasnya tidak boleh terlalu sesak. Paling tidak secara bersamaan ada di lokasi itu maksimum 250.000 orang di sepanjang Tugu, Maliboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta,” ujar Suwondo.
Teknologi yang dipakai untuk menghitung jumlah orang itu berupa kamera pintar yang dipasang di sepanjang jalur Tugu-Malioboro-Titik Nol. Dalam garis lurus, jalur itu panjangnya sekitar 2 kilometer.
Suwondo menjelaskan, saat jumlah orang sudah mencapai batas maksimum, arus orang yang menuju kawasan tersebut akan dialihkan ke lokasi lain yang masih memungkinkan. Hal ini demi mencegah kondisi terlalu padat yang berisiko bagi keselamatan dan kenyamanan warga.
Selain pembatasan jumlah orang, Suwondo mengatakan, kepolisian juga akan memberlakukan malam bebas kendaraan di beberapa area jelang pergantian tahun. Hal ini akan membantu mengurangi kepadatan ruas jalan.
Polisi juga memasang ruang barikade khusus untuk jalur troli. Jalur ini digunakan untuk memudahkan pergerakan evakuasi jika terjadi kondisi darurat penanganan kesehatan di tengah kerumunan. ”Ambulans akan disebar di sepanjang jalur,” kata Suwondo.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY Komisaris Besar Alfian Nurrizal menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 17 kamera pintar untuk memantau dan menghitung jumlah orang di sepanjang kawasan Tugu Yogyakarta, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta. ”Kalau terpantau sudah padat, kami alihkan arus orang ke wilayah lain,” ucapnya.
Alfian menambahkan, teknologi itu tidak hanya bisa menghitung jumlah orang dalam suatu kawasan, tetapi juga dapat mengidentifikasi jenis kelaminnya. Teknologi ini sudah dipakai untuk menghitung jumlah orang di kawasan Malioboro sejak dimulainya Operasi Lilin Progo 2023 pada 22 Desember.
Berdasarkan data dari teknologi itu, selama periode 22-27 Desember 2023, jumlah pengunjung Malioboro 1.207.575 orang. Dari jumlah itu, kunjungan terpadat tercatat pada 25 Desember, yakni 273.071 orang.
Paling tidak secara bersamaan ada di lokasi itu maksimum 250.000 orang di sepanjang Tugu, Maliboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Terkait penerapan malam bebas kendaraan, Alfian mengatakan, hal itu akan diberlakukan mulai dari Pos Teteg di ujung utara Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta di ujung selatan Jalan Malioboro. Waktunya mulai 31 Desember 2023 pukul 18.00 hingga 1 Januari 2024 pukul 01.00.
Adapun di kawasan Tugu Yogyakarta, malam bebas kendaraan diberlakukan sejak pukul 22.00 hingga pergantian tahun. Tahun lalu, saat tidak diberlakukan larangan kendaraan, polusi gas buang di kawasan itu mengganggu warga yang berkumpul.
”Selain itu, juga untuk mencegah risiko terjadi insiden atau kecelakaan di tengah padatnya kerumunan orang,” kata Alfian.
Untuk mendukung aturan itu, kepolisian telah menyiapkan sejumlah kantong parkir yang bisa diakses pengguna kendaraan di sekitar lokasi penyekatan lalu lintas. Personel kepolisian pun disebar di titik-titik strategis untuk penjagaan dan pengawasan lalu lintas.