Polres Bogor menerapkan kebijakan malam tanpa kendaraan atau ”car free night” pada malam pergantian tahun di jalur wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Masyarakat diimbau memasuki kawasan Puncak lebih awal.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Bogor menerapkan kebijakan malam tanpa kendaraan atau car free night pada malam pergantian tahun di jalur wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Masyarakat yang hendak berlibur diimbau memasuki kawasan Puncak lebih awal.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris R. Rizky Guntama Ganda Permana mengatakan, kebijakan malam tanpa kendaraan di jalur Puncak diberlakukan pada Minggu (31/12/2023) pukul 21.00 hingga Senin (1/1/2024) pukul 02.00. Rekayasa lalu lintas ini dinilai efektif mencegah kemacetan.
Sebelum pemberlakuan car free night, polisi terlebih dahulu menutup Jalan Raya Puncak pada Minggu pukul 18.00 hingga Senin pukul 06.00. Kebijakan tersebut berlaku untuk semua jenis kendaraan, dari sepeda motor hingga bus.
Penutupan dilakukan mulai dari Gerbang Tol (GT) Ciawi arah Gadog serta dari arah Cianjur menuju Puncak. Kendaraan yang sudah masuk Jalan Raya Puncak sebelum pukul 18.00 masih bisa melanjutkan perjalanan ke tempat wisata di Puncak.
Jalan itu juga tetap dibuka untuk warga setempat hingga car free night diberlakukan pukul 21.00. ”Imbauannya jika ingin naik ke Puncak bisa lebih awal. Sejak tanggal 30 Desember 2023 sudah bisa naik ke kawasan Puncak dan menginap di hotel,” ujar Rizky, Rabu (27/12/2023).
Ia menjelaskan, kendaraan yang menuju Bandung atau Cianjur akan dialihkan melalui jalur alternatif. Dari Ciawi, kendaraan bakal diarahkan melalui Sukabumi.
Pengendara bisa mengambil rute Ciawi-Cicurug-Cibadak-Kota Sukabumi-Cianjur. Sementara dari arah Cibubur, kendaraan akan dialihkan melalui Jonggol dengan mengambil rute Cibubur-Cileungsi-Jonggol Cariu-Cikalong-Cianjur.
Selanjutnya, pengendara bisa melanjutkan perjalanan menuju Bandung melewati Jalan Raya Cianjur-Bandung. Dari arah sebaliknya, kendaraan juga diminta lewat jalur alternatif tersebut.
Menurut dia, kondisi jalan alternatif cukup baik. Petugas juga telah memasang petunjuk arah tambahan untuk memudahkan pengendara. Petugas akan berjaga untuk mengatur lalu lintas selama masa libur Tahun Baru 2024.
20.000 kendaraan
Pada Rabu, arus lalu lintas di Puncak masih ramai lancar. Rizky memperkirakan, sekitar 20.000 kendaraan melintasi di kawasan tersebut. Sepeda motor dan mobil mendominasi kendaraan yang lewat.
Lonjakan kendaraan yang menuju kawasan Puncak diprediksi akan kembali terjadi pada akhir pekan, berdekatan dengan libur Tahun Baru 2024. Pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah atau one way jika terjadi kemacetan.
Selain itu, kebijakan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap juga akan diberlakukan kembali pada Jumat (29/12/2023) hingga Senin. Pengendara yang melanggar akan diarahkan untuk putar balik.
Sebelumnya, berdasarkan hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Natal dan Tahun Baru 2023/2024 oleh Badan Kebijakan Transportasi, diperkirakan ada 14,81 juta orang di Jabodetabek yang akan bepergian selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah itu setara dengan 43,92 persen dari total penduduk Jabodetabek.
Prediksi puncak arus mudik terjadi pada tanggal 22, 23, dan 30 Desember 2023. Adapun puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 26 Desember, 1, dan 2 Januari 2024.
Harus diwaspadai daerah-daerah wisata karena pergerakan orang akan lebih banyak ke sana.
Jabar menjadi daerah tujuan terbanyak pergerakan orang dari Jabodetabek. Rute favorit pengguna mobil pribadi adalah Tol Trans-Jawa dan Tol Jagorawi. Adapun pengguna sepeda motor Jabodetabek diprediksi memilih rute jalur Bogor-Puncak-Cianjur.
”Di Jabodetabek persoalannya bukan masalah antarkota, tapi persoalan komuter di wilayah Jabodetabek. Harus diwaspadai daerah-daerah wisata karena pergerakan orang akan lebih banyak ke sana,” kata Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan Tatan Rustandi.
Hal yang harus selalu diwaspadai adalah kepadatan sepanjang jalur kawasan wisata Puncak. Setidaknya, ada tujuh kluster wisata yang dimungkinkan mengalami kepadatan. Tujuh lokasi itu adalah Puncak, Palabuhan Ratu, Lembang-Ciater, Ciwidey-Pengalengan, Garut, Kuningan, dan Pangandaran.