Kota Tua Jakarta menjadi magnet wisata murah meriah bagi masyarakat. Warga bisa bersantai sembari menikmati bangunan tua.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kota Tua, Jakarta, masih menjadi magnet wisata murah meriah bagi wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah kunjungan di destinasi itu pun meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa.
Seperti Senin (25/12/2023), destinasi yang tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota ini dipadati pengunjung sejak pagi hingga sore hari. Warga memanfaatkan spot-spot foto yang disediakan oleh perseorangan.
Misalnya, spot foto di dekat orang yang menggunakan kostum pejuang, kostum pengantin, dan kostum lainnya. Pengunjung bisa membayar ongkos foto dengan sukarela.
”Mumpung libur sekolah, makanya kami ke sini. Setelah ini juga sudah sibuk lagi. Di sini enak karena bisa foto-foto dan ongkosnya tidak mahal,” kata Zaenal (55), warga Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten.
Datang bersama anak dan istrinya, Zaenal yang bekerja sebagai satpam memilih berfoto dengan orang berkostum ala pejuang, lengkap dengan motor kunonya. Selain menarik, Kota Tua juga mudah ia akses melalui kereta api.
Tidak hanya Zaenal, ribuan pengunjung juga hilir mudik di kawasan itu. Mereka memadati bagian depan Kantor Gubernur VOC atau Gouverneurs Kantoor. Wisatawan kian ramai menjelang tengah hari dan sore.
Mereka berkerumun, berfoto dengan berbagai spot di sana, hingga naik sepeda tua. ”Ongkos naik sepedanya Rp 20.000 per setengah jam. Nanti kalau lebih akan kena biaya tambahan,” kata Rahmat, seorang yang menyewakan sepeda.
Menurut dia, jumlah penyewa sepedanya setiap liburan cukup banyak. Ia tidak bisa menghitung jumlah pastinya. Namun, ia mengaku penghasilannya bisa lebih dari dua kali lipat atau lebih dari Rp 200.000 sehari.
Membeludaknya jumlah pengunjung di Kota Tua juga dibenarkan oleh Arini, staf informasi dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua. ”Biasanya, jumlah kunjungan antara 5.000-6.000 orang. Pada liburan ini jumlahnya bisa lebih dari dua kali lipat,” katanya.
Banyaknya jumlah pengunjung di Kota Tua sudah terasa sejak di Stasiun Manggarai. Jika biasanya peron stasiun masih terbilang lengang, pada Senin siang peron itu penuh oleh orang yang berdiri menunggu kereta.
Hari ini dan mendekati tahun baru nanti biasanya menjadi masa-masa puncak kunjungan.
Saat kereta tujuan Stasiun Jakarta Kota tiba, tidak seluruh penumpang bisa terangkut. Alhasil, sebagian dari mereka ada yang menunggu kereta berikutnya. Bahkan, ada keluarga yang terpisah dengan kerabatnya karena saking sesaknya ketika hendak masuk pintu kereta.
Di Stasiun Jakarta Kota pun penuh sesak penumpang juga tampak saat hendak keluar stasiun. Rata-rata, sebagian besar orang keluar melalui pintu utara atau pintu yang mengarah ke lokasi wisata Kota Tua, Jakarta.
Menurut Arini, kenaikan jumlah pengunjung itu sudah berlangsung sejak 22 Desember 2023, saat libur sekolah. ”Hari ini dan mendekati tahun baru nanti biasanya menjadi masa-masa puncak kunjungan,” ujarnya.