Warga libur Natal berwisata ke Batu. Kunjungan wisatawan pada libur Natal tahun ini dinilai lebih baik dari sebelumnya.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Warga dari berbagai daerah memanfaatkan momentum libur Natal yang berdekatan dengan akhir pekan dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur. Akses di beberapa ruas jalan bahkan dipadati kendaraan yang hendak berwisata.
Dari pengamatan Kompas dua hari terakhir, Minggu (24/12/2023) dan Senin (25/12/2023), kendaraan padat merayap terpantau di antaranya di ruas jalan setelah Kampus Institut Teknologi Nasional (jalur Karanglo-Karangploso di Kabupaten Malang) sampai ke Simpang Empat Kepuharjo.
Kepadatan kendaraan juga terlihat dari Kota Batu sampai ke Simpang Tiga Pendem yang berlanjut sampai ke kawasan Tlogomas di Kota Malang. Simpang Tiga Jalan Bukit Berbunga-Jalan Brantas-Jalan Raya Dieng di Kota Batu juga padat kendaraan, termasuk di kawasan dekat obyek wisata, seperti daerah Oro-oro Ombo.
Di Simpang Tiga Pendem, sejumlah petugas dari Kepolisian Resor Batu tampak mengalihkan kendaraan dari arah Batu atau Kota Malang yang hendak berbelok ke Karangploso. Upaya ini dilakukan untuk memecah kepadatan di jalur Karangploso-Karanglo.
”Tadi pagi waktu berangkat jalan relatif lancar. Namun, saat pulang, sore, kendaraan kami yang hendak melalui Karangploso dialihkan melalui Kota Malang,” ujar Hendri RF (38), salah satu wisatawan asal Jember yang datang ke Batu bersama dua anak, seorang istri, serta adiknya.
Hendri datang ke Malang memanfaatkan libur Natal untuk mengunjungi kakaknya. Di sela-sela itu, dia memanfaatkan waktu yang ada untuk berlibur ke Jatim Park 2.
Menurut dia, liburan ke Batu atau Malang menjadi pilihan meski ada banyak obyek wisata lain di Kota Malang.
Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Sujud Hariadi mengatakan, kunjungan wisatawan dalam tiga hari terakhir cukup bagus dibandingkan biasanya. Pada Sabtu (23/12/2023) kunjungan mencapai 4.700 orang, sedangkan Minggu (24/12/2023) 9.450 orang, dan 5.000-an orang pada Senin (25/12/2023).
Minggu, lanjut Sujud, menjadi puncak kunjungan wisatawan disebabkan mereka masih punya waktu cukup untuk tinggal di Batu. Adapun pada Senin jumlah wisatawan berkurang lantaran sebagian memilih kembali ke kampung halaman untuk bekerja kembali.
Beberapa hari kemudian jumlah wisatawan akan sedikit berkurang sampai akhir tahun tiba. Pada 31 Desember 2023-1 Januari 2024 akan menjadi puncak libur akhir tahun. ”Kami berharap saat itu jumlah wisatawan bisa di atas 10.000 orang,” kata Sujud.
Sujud menjelaskan, sejauh ini animo masyarakat untuk berlibur lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu terjadi karena hari raya dan libur Tahun Baru yang terjadi di akhir pekan. Apalagi sudah tidak ada pembatasan setelah pandemi mereda.
Peningkatan kunjungan wisata ini, kata Sujud, bisa diketahui dari tingkat hunian hotel yang kali ini mencapai 90 persen lebih. Namun, menurut dia, hal ini belum bisa menyamai kondisi sebelum pandemi.
”Sebelum pandemi kunjungan wisata kita luar biasa,” ucap Sujud yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu.
Sebagai gambaran, jumlah pengunjung ke Selecta sebelum pandemi (2018 dan 2019) mencapai di atas satu juta orang dalam setahun. Namun, saat ini jumlah wisatawan baru mencapai 700.000 orang.
Ada beberapa variabel yang memengaruhi kunjungan wisatawan ke Batu. Salah satunya makin banyaknya daerah mengembangkan obyek wisata, seperti Semarang dan Ambarawa di Jawa Tengah dan Banyuwangi di Jawa Timur. Begitu pula di Batu, obyek wisata baru juga muncul.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyebut angka kunjungan wisatawan ke wilayahnya pada Januari-November 2023 mencapai tujuh juta wisatawan dari total target 10 juta. Kondisi ini membuat perekonomian masyarakat dan usaha kecil menengah di Batu terus berjalan.
Sebelumnya, pada 2022 Pemkot Batu mencatat angka kunjungan wisatawan sebanyak 7,4 juta orang. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan saat pandemi. Pada 2020 kunjungan wisatawan hanya 2,4 juta orang dan 2021 sebanyak 3,5 juta orang.
Aries berharap dinamika politik yang terjadi saat ini tak akan berpengharuh terhadap kondisi wisata di wilayahnya.