Difokuskan untuk Kegiatan Spiritual, Tak Ada Perayaan Tahun Baru di Candi Borobudur
Menjelang pergantian tahun, hanya ada satu acara yang digelar di Candi Borobudur, yakni Pabbaja Samanera Sementara. Acara yang digelar pada 16-28 Desember 2023 itu merupakan kegiatan pelatihan bagi calon bhante.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pada perayaan Tahun Baru 2024, tidak ada acara khusus yang digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hal ini karena Candi Borobudur akan difokuskan untuk penyelenggaraan kegiatan spiritual keagamaan.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Febrina Intan, mengatakan, menjelang pergantian tahun, hanya ada satu acara yang digelar di Candi Borobudur, yakni Pabbaja Samanera Sementara. Acara yang digelar pada 16-28 Desember 2023 itu merupakan kegiatan pelatihan bagi calon bhante.
”Fungsi Candi Borobudur saat ini diputuskan berubah menjadi lebih berfungsi spiritual. Oleh karena itu, acara pada akhir tahun di Candi Borobudur sebatas Pabbaja Samanera Sementara,” kata Febrina di sela-sela acara jumpa pers terkait persiapan masa liburan Natal dan Tahun Baru, Rabu (20/12/2023), di Yogyakarta.
Meski demikian, PT TWC akan tetap menyajikan hiburan berupa pementasan seni di Candi Borobudur pada masa liburan Natal dan Tahun Baru. Pementasan singkat selama 10-15 menit tersebut akan dilangsungkan berpindah-pindah di sejumlah lokasi di kawasan candi.
Selain difokuskan untuk kegiatan spiritual, Febrina memaparkan, pengelolaan Candi Borobudur akan lebih memperhatikan masalah konservasi. Oleh karena itu, jumlah pengunjung ke bangunan Candi Borobudur masih tetap dibatasi 1.200 orang per hari.
Ia menambahkan, saat ini jumlah pengunjung ke Candi Borobudur sudah meningkat jika dibandingkan beberapa saat setelah pandemi Covid-19. Namun, karena adanya pembatasan kunjungan ke bangunan candi, jumlah pengunjung saat ini belum sebanyak seperti sebelum pandemi.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, selama masa liburan Natal dan Tahun Baru atau 23 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, jumlah pengunjung di Candi Borobudur ditargetkan mencapai 105.969 orang. Target ini meningkat 24 persen dibandingkan capaian tahun lalu.
Namun, Jamaludin menyebut, target jumlah pengunjung itu masih jauh dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. ”Target 105.969 pengunjung tersebut masih 72 persen di bawah jumlah pengunjung di masa liburan Natal dan Tahun Baru di tahun 2019,” ujarnya.
Jamaludin menambahkan, saat ini jumlah pengunjung Candi Borobudur sudah menunjukkan tren meningkat. Jika sebelumnya hanya berkisar 1.500-2.000 orang per hari pada hari biasa, sejak tiga hingga empat hari lalu, jumlah wisatawan telah mencapai 4.000-5.000 orang per hari.
Peningkatan juga terjadi pada pengunjung yang naik ke bangunan Candi Borobudur. Sebelumnya, jumlah pengunjung ke bangunan candi hanya 800-1.000 orang per hari. Namun, saat ini wisatawan yang naik ke bangunan candi telah memenuhi kuota 1.200 orang per hari.
Fungsi Candi Borobudur saat ini diputuskan berubah menjadi lebih berfungsi spiritual.
Ke depan, jumlah pengunjung Candi Borobudur diprediksi akan terus meningkat. Namun, ia menuturkan, pada masa puncak kunjungan, jumlah wisatawan yang datang diperkirakan kurang dari 15.000 orang per hari.
Prediksi tersebut didasari kondisi di masa libur Lebaran lalu. Saat puncak kunjungan pada libur Lebaran lalu, hanya tercatat sekitar 13.000 wisatawan di Candi Borobudur.
Menurut dia, belum optimalnya kunjungan ke Candi Borobudur, antara lain, disebabkan adanya pembatasan kunjungan ke bangunan candi. Selain itu, dia menyebut, masih banyak orang yang menganggap tarif masuk Candi Borobudur telah naik menjadi Rp 750.000 orang.
”Informasi keliru tentang harga tiket Candi Borobudur tersebut masih terekam dan disalahartikan oleh sebagian orang hingga sekarang,” ungkapnya.
Prambanan dan Ratu Boko
Jika Candi Borobudur lebih difokuskan untuk penyelenggaraan kegiatan spiritual keagamaan, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko memiliki fungsi lain. Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, difokuskan menjalankan fungsi sosial.
Oleh karena itu, pada perayaan Tahun Baru 2024, akan digelar konser Swara Prambanan di Candi Prambanan. Acara yang akan dilaksanakan pada 31 Desember 2023 itu ditargetkan dihadiri 30.000-35.000 pengunjung.
Sementara itu, Candi Ratu Boko di Sleman ditetapkan untuk menjalankan fungsi terkait alam. Itulah kenapa, di candi tersebut akan digelar acara khusus bagi wisatawan untuk menikmati matahari terbenam pada 31 Desember 2023.